Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Cuma Hitung Kalori, Hindari Makanan Ini Jika Ingin Menurunkan Berat Badan

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi wanita mencium bau makanan. Freepik.com/yanalya
Ilustrasi wanita mencium bau makanan. Freepik.com/yanalya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menurunkan berat badan adalah tentang makan sehat dan berolahraga secara teratur. Menurut opini yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, obesitas dan masalah kesehatan terkait tidak hanya tentang berapa banyak kalori yang dimakan, tetapi bagaimana hormon memberi tahu tubuh untuk menyimpan lemak.

Para peneliti dari beberapa universitas terkemuka seperti Harvard, Weill Cornell Medicine, dan Duke University mengatakan bahwa selama ini orang salah  paham bahwa menaikkan dan menurunkan berat badan hanya tergantung pada asupan kalori. Padahal hormon seperti insulin juga memainkan peran kunci.

Umumnya para ahli mengatakan pola makan tinggi karbohidrat meningkatkan risiko obesitas. Jadi, kenaikan atau penurunan berat badan tergantung pada energi yang dikonsumsi dalam bentuk kalori. Jika seseorang makan lebih banyak kalori daripada yang dibakar di siang hari, berat badan akan bertambah. Jika makan lebih sedikit dari dari yang dibakar, maka berat badan akan turun. Konsep ini disebut teori kalori masuk, kalori keluar (CICO).

Tapi ada pendekatan alternatif dalam menurunkan berat badan, disebut dengan model obesitas karbohidrat-insulin. Pendekatan ini menunjukkan bahwa hormon berperan bagaimana tubuh menyimpan atau membakar lemak. Dan ini sangat dipengaruhi oleh jenis makanan, bukan jumlah kalorinya.

Misalnya, pola makan tinggi karbohidrat olahan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan mendorong tubuh untuk melepaskan insulin. Tingkat insulin yang tinggi dari lama kelamaan dapat membuat tubuh kurang sensitif terhadap hormon, memaksanya untuk melepaskan lebih banyak untuk menjaga gula darah tetap stabil. Teori ini mengatakan bahwa tingkat insulin yang tinggi mendorong tubuh untuk menyimpan lebih banyak lemak tubuh, mengganggu isyarat lapar, dan menciptakan lingkaran setan gangguan metabolisme.

Model obesitas karbohidrat-insulin bukanlah hal baru. Alternatif ini sering disarankan oleh para pendukung diet rendah karbohidrat dan ketogenik. Beberapa ahli mengatakan makanan olahan juga sangat berpengaruh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun insulin berperan dalam penyimpanan lemak, tidak ada penelitian yang mengklaim bahwa insulin lebih penting daripada asupan kalori.

Bukti menunjukkan bahwa makanan olahan dan karbohidrat olahan berkontribusi terhadap obesitas. Faktor-faktor lain seperti kepadatan kalori, rasio karbohidrat dengan makronutrien lain seperti lemak dan protein dan lingkungan makanan semuanya berperan dalam bagaimana seseorang menurunkan berat badan.

Baca juga: Mau Berat Badan Turun? Lakukan 7 Tips Ini Setiap Hari

TIMES OF INDIA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

3 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.


Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

7 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.


5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

8 hari lalu

Ilustrasi push up. Freepik.com
5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental


Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Gula Darah

11 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Gula Darah

Cek gula darah penting karena kadar gula darah yang tidak normal bisa menjadi tanda awal penyakit seperti diabetes atau hipoglikemia.


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

17 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

17 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Jangan Kalap, Ini Kalori Opor Ayam Lebaran yang Wajib Diketahui

23 hari lalu

Saat Idul Fitri, jangan sampai kalap. Anda harus mengetahui kalori opor ayam per porsinya. Mengingat bahan baku opor ayam adalah santan. Foto: Canva
Jangan Kalap, Ini Kalori Opor Ayam Lebaran yang Wajib Diketahui

Saat Idul Fitri, jangan sampai kalap. Anda harus mengetahui kalori opor ayam per porsinya. Mengingat bahan baku opor ayam adalah santan.


Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

25 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.


Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

25 hari lalu

Fatin Shidqia. Dok. Istimewa
Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.


Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

27 hari lalu

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis saat penduduk Gaza menghadapi krisis kelaparan, selama bulan suci Ramadhan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara 19 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

Lebih dari 300 ribu orang diyakini terperangkap di utara Gaza, tak bisa melarikan diri. Mereka dipaksa hidup dengan rata-rata 245 kalori per hari