TEMPO.CO, Jakarta - Pernah menghadiri suatu pesta lalu ingin menyapa orang tapi lupa namanya? Atau mengobrak abrik seisi rumah karena mencari kunci? Gangguan memori yang menyebabkan orang mudah lupa seperti ini bisa terjadi di usia berapa pun, bahkan di usia 20-an, menurut Ketua Psikiatri di Pusat Medis Universitas Hackensack di New Jersey, Amerika Serikat dan penulis The Memory Bible, Gary Small.
Menurut Small, gangguan ini bisa bertambah buruk sebagai efek dari karantina di rumah selama berbulan-bulan. Untungnya, jika ini efek dari karantina, kondisinya akan teratasi ketika kembali ke aktivitas rutin dan kehidupan normal kembali.
Gangguan memori bisa disebabkan oleh berbagai hal, tiga yang utama adalah sebagai berikut.
1. Volume otak menyusut
Ingatan seseorang akan menurun secara alami menurun sekitar 2 persen setiap dekade kehidupan, yang berarti ingatan lebih buruk pada usia 30-an daripada pada usia 20-an. "Ini karena menyusutnya hippocampus, bagian otak yang menyimpan ingatan," kata ahli saraf Majid Fotuhi, direktur medis NeuroGrow Brain Fitness Center di McLean, Virginia, Amerika Serikat.
2. Kondisi kesehatan tertentu
Tekanan darah tinggi, terutama di usia paruh baya, dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih tinggi di masa tua, menurut American Heart Association. Menurut Fotuhi, hipertensi yang tidak diobati menyempitkan dan menyumbat arteri di mana-mana, termasuk di otak.
Kolesterol tinggi juga beracun bagi otak. Ini memicu pembentukan protein amiloid-beta, pemain kunci dalam perkembangan penyakit Alzheimer, menurut studi Mei 2018 di Nature Chemistry.
Kondisi lain, seperti sleep apnea atau depresi yang tidak diobati, juga dapat melukai otak.
Dan jika mengalami kesulitan mendengar, segera periksakan. Penelitian September 2019 di The Hearing Journal menunjukkan hubungan antara gangguan pendengaran dan demensia.
3. Perubahan hormon
Perubahan hormon bisa terjadi saat hamil atau di usia 40-an dan 50-an saat mengalami menopause. Biasanya terjadi penurunan sementara estrogen. Namun, begitu hormon kembali seimbang, ingatan akan kembali normal.
Sebuah studi Harvard di Psychological Science pada April 2015 mengungkapkan bahwa memori jangka pendek mulai turun sekitar usia 35, kecerdasan yang mengkristal, atau akumulasi fakta dan pengetahuan, dan memuncak pada akhir 60-an atau awal 70-an.
Tapi bagi orang yang memiliki pekerjaan yang melibatkan banyak membaca dan berpikir memiliki keuntungan karena secara umum lebih dirangsang secara intelektual. Jadi meskipun sering lupa, mereka dapat memanfaatkan pengalaman atau jejaring sosial yang luas untuk memecahkan masalah.
Baca juga: Mudah Lupa dan 10 Tanda Kurang Mengkonsumsi Sayuran
LIVESTRONG