TEMPO.CO, Jakarta - Peterseli atau parsley berasal dari wilayah Mediterania tengah dan timur. Tanaman tanaman berbunga ini telah dinaturalisasi di Eropa dan banyak digunakan sebagai ramuan segar atau kering dalam masakan di seluruh dunia. Warnanya hijau dan dikenal memiliki rasa agak pahit yang sering digunakan dalam berbagai resep, baik dipadukan dengan bahan lain atau digunakan sebagai hiasan yang ditaburkan di atasnya.
Selain untuk hiasan makanan, peterseli juga sebagai salah satu herbal penangkal penyakit teratas, yang diakui oleh CDC memiliki kepadatan nutrisinya yang tinggi dan kemampuannya untuk membantu menangkal penyakit kronis. Berikut ini beberapa manfaat kesehatan utama peterseli.
Manfaat peterseli
1. Sumber kalsium
"Satu cangkir peterseli mengandung 83 mg kalsium," kata Laura Cipullo, ahli diet terdaftar, seperti dilansir dari laman Real Simple. Para ahli merekomendasikan orang dewasa mengonsumsi seribu hingga 1.200 miligram kalsium per hari untuk menjaga tulang tetap kuat, otot segar, dan jantung mereka sehat. Mineral vital tambahan yang ditemukan dalam peterseli termasuk potasium, magnesium, folat, dan zat besi, yang merupakan elemen penting dalam produksi darah.
2. Mengandung vitamin A, C, K, dan banyak lagi
Secangkir peterseli yang sama mengandung sekitar 80 mg vitamin C (dikenal untuk membantu meningkatkan kekebalan) bersama dengan vitamin A (yang meningkatkan penglihatan dan perkembangan yang sehat) dan K (dianggap sebagai pembentuk tulang, sifat antikanker).
3. Memiliki antioksidan penangkal radikal bebas
"Anda juga bisa mendapatkan manfaat dari antioksidan penting [ditemukan dalam peterseli], seperti lutein dan zeaxanthin," kata Cipullo, yang dapat membantu melawan radikal bebas dan mengurangi penyakit yang berhubungan dengan mata.
4. Mendukung sistem lambung
"Pesley mengurangi peradangan lambung dengan mendukung sistem enzim antioksidan seluler," kata Cipullo. Manfaat luar biasa lainnya dari mengonsumsi peterseli secara teratur adalah hubungannya dengan penurunan cedera akibat stres pada sistem lambung Anda. Ini berarti peterseli secara langsung bertindak melawan spesies oksigen reaktif yang menyebabkan kerusakan pada perut dan saluran pencernaan Anda, terutama pada individu dengan tukak lambung dan ulserasi radang usus besar."
5. Baik untuk penderita Diabetes
Dalam satu penelitian, tikus diabetes yang diobati dengan peterseli menunjukkan kadar glukosa darah, alkaline phosphatase, dan alanine transaminase yang secara signifikan lebih rendah, menunjukkan bahwa peterseli mungkin memiliki efek hepatoprotektif yang signifikan (properti pelindung kerusakan hati).
6. Bantu mengurangi risiko kanker
Terakhir, namun tentu tidak kalah pentingnya, Cipullo mencatat bahwa peterseli, sebagai ramuan umbellifer (bersama dengan seledri dan ketumbar), telah menunjukkan hubungan positif dengan penurunan aktivitas sel kanker. "Meskipun menambahkan rasa pada jus hijau, saus Italia, dan salad Mediterania, flavon apigen yang berlimpah dalam peterseli menghambat migrasi dan invasi sel kanker dan merangsang respons imun protektif," jelasnya. "Termasuk apigen dengan obat anti-kanker lainnya mungkin memainkan peran dalam pengobatan kanker dalam waktu dekat."
Baca juga: Resep Kentang Tumis Peterseli Menggugah Selera dengan Baby Potato