TEMPO.CO, Jakarta - Gejala diabetes tipe 2 bisa sulit dikenali pada tahap awal. Salah satu gejala paling umum dari diabetes adalah perubahan halus pada bau napas.
Diabetes disebabkan oleh akumulasi gula dalam aliran darah, yang menyebabkan banyak komplikasi. Sebagian besar kasus diabetes adalah diabetes tipe 2, di mana tubuh berjuang untuk memproduksi cukup hormon insulin, atau tubuh tidak bereaksi terhadap insulin.
Insulin diperlukan untuk mengubah gula dalam darah menjadi energi yang dapat digunakan. Tanpa hormon yang cukup, jumlah gula dalam darah akan terus meningkat sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung atau kerusakan saraf.
Perubahan bau napas bisa menjadi salah satu gejala yang perlu diwaspadai. Beberapa pasien diabetes mengalami napas yang berbau seperti permen buah pir atau cat kuku, menurut National Health Service atau NHS Inggris.
Perubahan ini disebabkan oleh proses yang dikenal sebagai ketoasidosis diabetik, yang terkait dengan gula darah tinggi. Jika tubuh mulai kehabisan insulin, keton mulai menumpuk di dalam tubuh.
"Diabetic ketoacidosis (DKA) adalah masalah serius yang dapat terjadi pada penderita diabetes jika tubuh mereka mulai kehabisan insulin," kata NHS. "DKA dialami orang-orang dengan diabetes tipe 1, tetapi kadang-kadang dapat mempengaruhi orang-orang dengan diabetes tipe 2."
DKA dialami orang yang memiliki gula darah tinggi (hiperglikemia) dan tingkat keton yang tinggi dalam darah atau urine. Gejala DKA termasuk perlu buang air kecil lebih dari biasanya, merasa sangat haus, sakit, sakit perut, dan napas yang berbau buah seperti permen buah pir, atau cat kuku.
Tapi orang yang memiliki bau napas berbeda dari biasanya belum tentu mengalami diabetes. Bisa saja bau yang muncul merupakan efek makan makanan yang sangat berbau hingga pedas. Bau mulut juga bisa disebabkan oleh tonsilitis atau refluks asam.
Gejala diabetes yang lebih umum antara lain buang air kecil lebih banyak dari biasanya, merasa sangat lelah, dan penglihatan kabur. Beberapa pasien juga melaporkan merasa sangat lapar atau haus.
Baca juga: Waktu Makan yang Disarankan untuk Pengidap Diabetes