TEMPO.CO, Jakarta - Ketika membeli pakaian, biasanya tertera label petunjuk perawatan, mulai dari cara mencuci hingga menyetrika, agar bahan dan warnanya lebih tahan lama. Sebab, beberapa jenis bahan pakaian menggunakan zat pewarna yang bisa luntur sehingga warnanya cepat pudar.
Sama seperti kulit atau rambut, pakaian juga terpengaruh oleh lingkungan, bahan kimia, dan cara kita merawat, mencuci, mengeringkan, atau menyimpannya. Pakaian juga terpengaruh dengan perubahan cuaca, suhu, dan tempat.
Pakaian luntur dan memudar ketika zat pewarna hilang dari serat pakaian. Biasanya, pakaian luntur karena terlalu banyak diwarnai agar terlihat bagus di toko atau jenis pewarna yang buruk.
Beberapa pewarna mentransfer warna ketika mereka bergesekan dengan permukaan lain atau larut saat kain basah. Selain itu, bahan kimia dapat melepaskan atau memutihkan warna, seperti halnya sinar ultraviolet.
Biasanya terdapat petunjuk di label produk. Jika melihat peringatan seperti “warna dapat luntur”, “jangan gunakan deterjen”, “cuci sebelum dipakai”, atau “gunakan air dingin”, kemungkinan warna cantik tersebut dapat memudar.
Jika label tidak menyebutkan peringatan ini, pakaian kemungkinan tahan luntur. Selain itu, kain sintetis mempertahankan warna lebih baik daripada serat alami, seperti kapas atau wol, misalnya.
Berikut tipd mencuci pakaian agar warnanya tahan lama.
Ada beberapa cara agar warna asli pakaian bisa bertahan lebih lama. Untuk mencuci tanpa khawatir, gunakan tips ini untuk mengurangi memudar dan luntur.
- Pisahkan warna cerah dan pastel dari pakaian berwarna gelap, lalu cuci warna serupa bersama-sama
-Jika ada pewarna yang terlepas, pewarna tersebut tidak akan menghitamkan pakaian lain. Balikkan pakaian dari dalam ke luar untuk mengurangi gesekan yang menyebabkan pakaian luntur di luar. Cobalah dan cuci tangan dengan lembut untuk pakaian halus, khususnya atasan dan T-shirt, ini juga membantu
pakaian agar tidak kehilangan bentuknya.
Cuci kain berat...