TEMPO.CO, Jakarta - Kram saat Anda tidak mengharapkan menstruasi bisa terasa sedikit membingungkan, tetapi itu tidak selalu luar biasa. Faktanya, ketidaknyamanan yang Anda rasakan di perut Anda mungkin merupakan tanda bahwa Anda berada pada tahap ovulasi dari siklus menstruasi Anda.
Menurut Marco Mouanness, MD, seorang ahli ob-gyn dan kesuburan di Rejuvenating Fertility Center, nyeri ovulasi (juga dikenal sebagai mittelschmerz) adalah umum dan biasanya terasa seperti kram tumpul atau nyeri tajam. Beberapa pasien mungkin mengalami nyeri ovulasi yang terasa sedikit mirip dengan kram menstruasi.
“Biasanya terjadi sekitar 14 hari sebelum awal menstruasi dan menandakan bahwa folikel yang matang telah pecah dan melepaskan sel telur ke dalam perut,” jelasnya, seperti dilansir dari laman Pop Sugar. Mayo Clinic mencatat bahwa ketidaknyamanan ini biasanya dialami di satu sisi perut bagian bawah.
Jadi apa sebenarnya yang menyebabkan perasaan kram ini selama ovulasi? Seperti yang dijelaskan Dr. Mouanness, penyebab utamanya adalah kebocoran cairan dari dalam folikel yang pecah, yang menyebabkan iritasi pada perut dan jaringan di sekitarnya. Dapat dimengerti jika Anda sedikit lengah saat pertama kali merasakan kram di sekitar ovulasi, tetapi biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
Dr Mouanness mengatakan ketidaknyamanan akan berkurang dalam waktu 24-48 jam. Namun, jika Anda mengalami mual, muntah, demam, menggigil, buang air besar yang tidak normal atau gejala buang air kecil, atau nyeri yang persisten, parah, atau memburuk, Anda harus menghubungi dokter Anda, karena Dr. Mouanness mengklasifikasikan semua gejala ini sebagai tanda peringatan.
Tidak semua orang mengalami kram ovulasi, jadi bukan masalah besar jika Anda juga tidak merasakan ketidaknyamanan. Ingat, kekhawatiran apa pun layak untuk dibicarakan dengan dokter Anda, jadi jangan ragu untuk menghubungi penyedia medis Anda untuk pertanyaan atau saran.
Baca juga: Kaki Kram saat Tidur Tak Cuma Karena Posisi, Cek Sebab Lainnya