TEMPO.CO, Jakarta - Selena Gomez berbicara tentang stigma yang melekat pada penyakit mental dan intimidasi media yang dia hadapi ketika dia pertama kali mencari pengobatan dalam wawancara sampul Vogue Australia barunya. Gomez, yang membagikan diagnosis gangguan bipolarnya dalam Instagram Live bersama Miley Cyrus tahun lalu, juga membahas dampak positif terapi perilaku dialektik (DBT) dalam menjaga kesehatan mentalnya.
"Saya pernah ke empat pusat perawatan. Saya pikir dalam kesehatan mental, saya tidak pernah mengerti stigma sampai saya pergi ke pusat perawatan pertama saya, karena itu bertahun-tahun yang lalu," katanya, seperti dilansir dari laman Marie Claire. "Tapi kemudian ada sebuah foto yang keluar, dan sangat liar untuk melihat betapa kejamnya mereka."
Wanita 28 tahun itu juga mengungkapkan sorotan yang dia terima. "Itu seperti: 'Dia orang berikutnya, dia bintang masa kecil,' terserah. Dan: 'Dia menggunakan narkoba.' Mereka mengatakan semua hal ini tentang saya," lanjut Gomez. "Saya melihat semua perubahan itu, perlahan tapi pasti, karena sekarang, jika ada media yang mengolok-olok saya, merekalah yang terlihat seperti bajingan karena kami tidak mentolerir itu lagi."
Gomez, yang baru-baru ini meluncurkan kampanye Kesehatan Mental 101 dengan Rare Beauty untuk meningkatkan layanan kesehatan mental dalam pendidikan, mengatakan bahwa hal ini seharusnya masuk dalam kurikulum sekolah. "Saya punya tujuan. Saya ingin memasukkan ini sebagai kurikulum ke sekolah," ujarnya.
Dia juga berbicara tentang langkah-langkah yang dia ambil untuk melindungi kesehatan mentalnya. "Saya merasa seperti saya berlatih dialectical behavior therapy (DBT) atau terapi perilaku dialetik setiap hari," kata Selena Gomez. "Dan kemudian saya juga suka berada di studio. Karena jam pertama saya di studio, saya hanya berbicara. Ini seperti terapi. Anda masuk saja dan berbagi hati."
Selena Gomez termasuk selebriti yang peduli dengan kesehatan mental. Di tahun 2020, melalui merek kecantikannya Rare Beauty meluncurkan inisiatif Rare Impact Fund pada hari ulang tahun-nya yang ke-28 22 Juli 2020 Targetnya, mereka akan mengumpulkan dana US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,46 triliun dalam 10 tahun mendatang. Dana itu akan digunakan untuk komunitas yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan mental memadai.
Baca juga: Selena Gomez Mengaku Agak Depresi selama Karantina karena Pandemi