Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Penyebab Orang Dewasa Mengeluarkan Air Liur saat Tidur

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com
Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mulut selalu memproduksi air liur. Kadang kala air liur itu bisa keluar saat tidur sehingga ketika terbangun terlihat ada noda di bantal. Ini hal yang wajar, namun menjadi tidak wajar jika itu disertai dengan gejala lainnya. 

Keluar air liur saat tidur, disertai gejala lain, bisa menandakan seseorang terkena infeksi, alergi, atau gangguan pencernaan. Dilansir dari Livestrong, Minggu, 20 Juni 2021, inilah enam penyebab berikut cara mengatasinya. 

1. Obstruksi hidung 

Kapan terakhir pilek atau flu dengan hidung tersumbat? Biasanya ini menyebabkan kesulitan bernapas melalui lubang hidung, jadi menghirup dan menghembuskan napas melalui mulut terasa lebih mudah.

Ketika hidung tersumbat atau mampet, mulut jadi tetap terbuka saat tidur. Itu sebabnya sering kali keluar air liur, kata Shawn Nasseri, seorang ahli bedah telinga, hidung dan tenggorokan.

Lendir mungkin menjadi penyebabnya, tetapi pembengkakan hidung atau penyumbatan apa pun seperti septum yang menyimpang, polip hidung, atau kelenjar gondok yang membesar dapat menyebabkan pernapasan mulut atau memperburuknya, kata Nasseri.

Masseri merekomendasikan menggunakan semprotan garam ringan untuk membantu membersihkan hidung. Jika penyebabnya obstruksi anatomi, biasanya ini efeknya permanen. Konsultasikan dengan dokter. 

2. Alergi 

Alergi bisa jadi sangat serius bagi orang yang mengalaminya. Salah gejala umum adalah air liur yang berlebihan dan hidung tersumbat sepanjang hari, dan terutama di malam hari. Gejala lainnya adalah batuk kering, sesak napas atau gatal, dan mata berair, menurut American College of Allergy, Asthma & Immunology (ACAAI).

"Saat kita akan tidur, hidung tersumbat cenderung terasa lebih buruk karena peningkatan aliran darah ke hidung dan kepala ," katanya. Dan ketika tertidur dengan hidung tersumbat, orang cenderung bernapas dari mulut sehingga air liur mudah keluar.

Untuk mengatasinya, Nasseri menyarankan tidur dengan posisi kepala lebih tinggi. Gunakan pelembap udara di malam hari untuk membuka saluran hidung dan memberikan kelembapan di dalamnya, juga gunakan semprotan garam sebelum tidur. 

3. Infeksi 

Ketika memiliki infeksi sinus atau radang tenggorokan, sistem saraf  menyebabkan pembengkakan tenggorokan sehingga lebih sulit untuk menelan air liur. Nasseri mengatakan, ini membuat orang terpaksa bernapas melalui mulut sehingga menciptakan lebih banyak air liur dan, pada akhirnya, ngiler.

Atasi dengan bantuan dokter. Nasseri juga menyarankan minum banyak air dan mengonsumsi obat pereda nyeri. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. GERD 

Penyakit refluks gastroesofagus (GERD) menyebabkan refluks asam karena kerongkongan tidak bekerja dengan benar sehingga memungkinkan asam lambung naik. Salah satu reaksi yang muncuk adalahproduksi air liur lebih banyak, kata Nasseri.

"Sebagai solusi, coba ubah posisi tidur Anda ke sisi kiri untuk mengurangi refluks asam," kata Nasseri menyarankan. Anda juga dapat melakukan perubahan pola makan dan gaya hidup untuk mengatasi refluks asam, termasuk menghindari makan setidaknya beberapa jam sebelum tidur, tambahnya.

5. Sleep apnea

Sleep apnea adalah gangguan tidur di mana terjadi henti napas beberapa kali - bahkan mungkin ratusan kali - setiap malam, menurut Mayo Clinic. Anda mungkin tidak bangun, tetapi otak mencatatnya.

"Apnea dapat memblokir saluran udara saat tidur, menyebabkan otak lupa mengirim sinyal ke tenggorokan dan otot mulut untuk bernapas," kata Nasseri. "Jika sinyal ini diblokir, itu dapat menyebabkan produksi air liur berlebihan, yang menyebabkan ngiler."

Temui dokter untuk membantu mengatasi masalah tidur ini. Nasseri mengatakan biasanya, apnea dapat diobati dengan alat oral, seperti mesin CPAP, untuk memposisikan ulang area rahang dan mulut. 

Baca juga: Ngiler Melihat Makanan Enak? Ini Dia Penyebabnya

6. Obat-obatan 

Obat-obatan tertentu seperti antipsikotik dapat meningkatkan produksi air liur dan membuat sulit menelan sehingga keluar iler, kata Nasseri.

Sebaiknya diskusikan dengan dokter tentang pilihan obat lainnya. 

7. Usia tua

Air liur bisa menjadi bagian normal dari proses penuaan, kata Andrew Ordon, seorang ahli THT dan ahli bedah plastik. Kadang-kadang kompetensi otot bibir dan mulut yang buruk dan kemungkinan hilangnya volume bibir dan sekitar mulut karena usia atau gigi palsu menyebabkan air liur.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

8 jam lalu

Ilustrasi anak alergi. fearlessparent.org
Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.


Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

14 jam lalu

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com
Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

1 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

2 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

4 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

9 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

14 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

16 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

16 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock.com
6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

Masalah di mulut bisa jadi merupakan tanda kondisi yang lebih serius. Pakar menyebut kanker mulut salah satunya.


Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

16 hari lalu

Kacang salah satu penyebab alergi (pixabay.com)
Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

Dokter anak serta pakar alergi dan imunologi di California mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang alergi kacang. Simak faktanya.