TEMPO.CO, Jakarta - Seiring bertambahnya usia, kebutuhan kesehatan akan berubah. Kebiasaan kesehatan dibentuk di usia remaja hingga dewasa muda mungkin sudah tidak terlalu membantu lagi. Beberapa pakar kesehatan mengungkap hal-hal yang perlu dihindari saat usia pertengahan, yang sering juga disebut usia paruh baya atau menjelang lanjut usia, yaitu antara 45 hingga 60 tahun.
Menurut ahli, inilah delapan hal yang perlu dihindari jika ingin menjalani hidup dengan kondisi paling sehat di usia tersebut.
1. Melewatkan skrining kesehatan
Darren P. Mareiniss, Asisten Profesor Kedokteran Darurat, Sidney Kimmel Medical College - Universitas Thomas Jefferson memperingatkan bahwa mengabaikan tes kesehatan atau skrining adalah kesalahan besar di usia paruh baya.
"Misalnya, skrining untuk kanker usus besar sekarang dianjurkan di usia 45 tahun dan banyak orang paruh baya menghindari risiko ini. Skrining mencegah kematian akibat kanker dan ketika mencapai usia paruh baya, itu harus mulai dipikirkan."
Skrining kanker payudara sama pentingnya. "Hal ini terutama mengkhawatirkan bagi wanita dengan riwayat keluarga kanker payudara atau ovarium."
2. Mengabaikan gejala penyakit
Jangan mengabaikan gejala penyakit di usia paruh baya. Mengabaikan gejala seperti penurunan berat badan yang tidak diinginkan, darah dalam tinja, nyeri dada, kaki sulit digerakkan, atau sesak napas juga dapat menyebabkan penyakit serius yang tidak terdiagnosis, kata Mareiniss.
3. Meremehkan pola tidur
Jangan meremehkan masalah tidur, kata Mareiniss. "Gejala seperti kantuk di siang hari atau mendengkur secara signifikan dapat mengindikasikan sleep apnea. Intervensi yang tepat seperti CPAP dapat menghindari konsekuensi jangka panjang seperti gagal jantung kanan dan hipertensi pulmonal," katanya.
Baca juga: 4 Penyakit yang Mengintai Perempuan 30-an, Kenali Tanda Awalnya