Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

8 Hal yang Perlu Dihindari di Usia Paruh Baya jika Ingin Hidup Sehat

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi wanita paruh baya. Freepik.com/Wayhomestudio
Ilustrasi wanita paruh baya. Freepik.com/Wayhomestudio
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring bertambahnya usia, kebutuhan kesehatan akan berubah. Kebiasaan kesehatan dibentuk di usia remaja hingga dewasa muda mungkin sudah tidak terlalu membantu lagi. Beberapa pakar kesehatan mengungkap hal-hal yang perlu dihindari saat usia pertengahan, yang sering juga disebut usia paruh baya atau menjelang lanjut usia, yaitu antara 45 hingga 60 tahun. 

Menurut ahli, inilah delapan hal yang perlu dihindari jika ingin menjalani hidup dengan kondisi paling sehat di usia tersebut. 

1. Melewatkan skrining kesehatan

Darren P. Mareiniss, Asisten Profesor Kedokteran Darurat, Sidney Kimmel Medical College - Universitas Thomas Jefferson memperingatkan bahwa mengabaikan tes kesehatan atau skrining adalah kesalahan besar di usia paruh baya.

"Misalnya, skrining untuk kanker usus besar sekarang dianjurkan di usia 45 tahun dan banyak orang paruh baya menghindari risiko ini. Skrining mencegah kematian akibat kanker dan ketika mencapai usia paruh baya, itu harus mulai dipikirkan."

Skrining kanker payudara sama pentingnya. "Hal ini terutama mengkhawatirkan bagi wanita dengan riwayat keluarga kanker payudara atau ovarium."

2. Mengabaikan gejala penyakit 

Jangan mengabaikan gejala penyakit di usia paruh baya. Mengabaikan gejala seperti penurunan berat badan yang tidak diinginkan, darah dalam tinja, nyeri dada, kaki sulit digerakkan, atau sesak napas juga dapat menyebabkan penyakit serius yang tidak terdiagnosis, kata Mareiniss.

3. Meremehkan pola tidur 

Jangan meremehkan masalah tidur, kata Mareiniss. "Gejala seperti kantuk di siang hari atau mendengkur secara signifikan dapat mengindikasikan sleep apnea. Intervensi yang tepat seperti CPAP dapat menghindari konsekuensi jangka panjang seperti gagal jantung kanan dan hipertensi pulmonal," katanya.

Baca juga: 4 Penyakit yang Mengintai Perempuan 30-an, Kenali Tanda Awalnya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

7 hari lalu

Ilustrasi pernikahan outdoor di Candi Prambanan. Dok. istimewa
5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

Tes kesehatan pra-nikah adalah langkah proaktif yang dapat membantu membangun dasar yang kuat untuk pernikahan yang sehat dan bahagia.


Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

10 hari lalu

Pasangan paruh baya berjalan bergandengan di bawah pohon saat musim gugur di Sheffield Park Garden, Haywards Heath, Inggris, Senin 20 Oktober 2014. REUTERS/Luke MacGregor
Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

Membangun hubungan baru di umur yang sudah tidak muda atau usia paruh baya punya tantangan unik tersendiri. Berikut hal yang perlu dipahami.


Pemerintah Diminta Jaga Tulang Manusia di Rumoh Geudong Aceh, Diduga Terkait Pelanggaran HAM

28 hari lalu

Rumoh Geudong. Dok. Museum HAM Lorong Ingatan
Pemerintah Diminta Jaga Tulang Manusia di Rumoh Geudong Aceh, Diduga Terkait Pelanggaran HAM

Rumoh Geudong diyakini sebagai tempat terjadinya pelanggaran HAM berat saat Aceh menjadi daerah operasi militer


Cara Menyimpan Kue Kering agar Tahan Lama

35 hari lalu

Warga binaan mengemas kue kering buatannya di Lapas Perempuan Kelas IIA, Sukun, Malang, Jawa Timur, Selasa 19 Maret 2024. Setiap bulan Ramadhan warga binaan di lapas tersebut membuat kue kering untuk parsel Lebaran dengan produksi berkisar 50 toples yang kemudian dijual ke berbagai toko maupun konsumen perorangan melalui pasar digital dengan harga Rp65 ribu hingga Rp85 ribu per toples. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Cara Menyimpan Kue Kering agar Tahan Lama

Kue kering bisa cepat tengik apabila tidak disimpan dengan benar. Berikut cara menyimpan kue kering.


Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

39 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

Studi mengatakan ada prevalensi tinggi kekurangan vitamin D pada orang yang mengalami obesitas mungkin karena pengenceran volumetrik vitamin D.


9 Masalah Kesehatan yang Mengancam Wanita Paruh Baya

40 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
9 Masalah Kesehatan yang Mengancam Wanita Paruh Baya

Pakar kesehatan menyebut sembilan masalah kesehatan yang identik dengan perempuan paruh baya. Apa saja?


Ingin Jadi Pilot? Ini Sekolah Pilot di Indonesia Plus Prakiraan Biaya dan Syarat Lainnya

45 hari lalu

Ilustrasi pilot. Shutterstock
Ingin Jadi Pilot? Ini Sekolah Pilot di Indonesia Plus Prakiraan Biaya dan Syarat Lainnya

Ingin menjadi pilot? Berikut beberapa sekolah pilot di Indonesia, berikut prakiraan biaya dan syarat lainnya.


Kekurangan Vitamin D Bisa Terlihat dari Kondisi Mulut, Ini Penjelasannya

56 hari lalu

Ilustrasi dokter periksa kesehatan mulut anak. .drgreene.com
Kekurangan Vitamin D Bisa Terlihat dari Kondisi Mulut, Ini Penjelasannya

Tubuh dapat memberikan tanda-tanda kekurangan vitamin D, salah satunya bisa terlihat di mulut.


Mengenal Tumor Ganas Osteosarkoma yang Sering Menyerang Remaja

56 hari lalu

Ilustrasi nyeri lutut. shutterstock.com
Mengenal Tumor Ganas Osteosarkoma yang Sering Menyerang Remaja

Osteosarkoma terjadi di masa pertumbuhan dan rentan dialami laki-laki yang sedang puber. Penyakit itu disebabkan pertumbuhan tulang-tulang di lutut.


Alasan Tak Boleh Langsung Cuci Muka setelah Wajah Terkena Sinar Matahari

56 hari lalu

Ilustrasi cuci muka. Shutterstock
Alasan Tak Boleh Langsung Cuci Muka setelah Wajah Terkena Sinar Matahari

Jangan langsung cuci muka setelah beraktivitas di luar ruangan atau terpapar sinar matahari. Dermatolog sebut alasannya.