Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

9 Cara Melatih Kecerdasan Emosional

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita melamun sambil tersenyum. shutterstock.com
Ilustrasi wanita melamun sambil tersenyum. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengelola emosi Anda sendiri dengan cara yang positif untuk menghilangkan stres, berkomunikasi secara efektif, berempati dengan orang lain, mengatasi tantangan, dan meredakan konflik. Kecerdasan emosional atau EQ perlahan menjadi salah satu keterampilan terpenting yang harus dimiliki di dunia profesional. Sederhananya, ini bukan hanya kemampuan untuk mengelola emosi Anda sendiri, tetapi jika Anda mengembangkan EQ Anda, Anda juga dapat mengenali emosi orang lain.

Selain itu, perusahaan yang memiliki pekerja yang lebih cerdas secara emosional telah mengamati peningkatan besar dalam produktivitas keseluruhan tempat kerja. Deeksha Grover Chilina, pelatih kesejahteraan emosional dan kesehatan mental berbagi sembilan cara untuk melatih kecerdasan emosional, seperti dilansir dari laman Pinkviila.

1. Sebutkan perasaan

Anda perlu memulai dengan membedakan dengan jelas apa yang Anda rasakan pada titik tertentu. Latih kesadaran diri dan kerjakan intuisi Anda. Terutama dengan perasaan yang sama, Anda mungkin memiliki kecenderungan untuk mencampuradukkan keduanya. Ketika Anda merasa sangat pahit, cobalah untuk memahami apakah Anda merasa marah atau sangat marah?

2. Berlatih self detachment

Cobalah untuk memisahkan diri dari perasaan dan melihatnya dalam perspektif orang ketiga. Ini akan membantu Anda menilai emosi Anda lebih baik dengan memisahkannya dari diri Anda sendiri.

3. Jelaskan tindakan

Cobalah membuat perbedaan antara emosi yang Anda rasakan terhadap seseorang dan alasan yang membuat Anda merasa demikian. Alih-alih memberi tahu teman Anda 'Saya kesal dengan Anda', katakan 'Saya kesal dengan Anda karena datang terlambat'. Ini akan memberikan kejelasan lebih dan menghindari kesalahpahaman dalam hubungan.

4. Perhatikan dengan seksama

Jangan pernah menekan pikiran-pikiran ini. Semakin Anda melindungi diri dari apa yang mengganggu Anda, semakin itu akan mempengaruhi Anda. Waspadalah terhadap pikiran dan biarkan mereka mengalir melewati Anda seperti awan di langit.

5. Perhatikan sensasi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Coba amati dengan seksama di mana Anda mengalami perubahan pada tubuh Anda sambil memiliki perasaan yang kuat. Di mana Anda merasakan berat, sensasi, getaran, atau perubahan lain yang biasanya tidak ada?

6. Identifikasi pemicu emosional Anda

Selalu ada hal atau orang tertentu yang berulang kali berhasil memicu emosi negatif dalam diri kita. Identifikasi dengan benar dan cobalah bersikap proaktif untuk menguranginya dalam hidup Anda. Jika mereka adalah orang atau benda yang tidak dapat dihindari, maka analisis sendiri titik-titik pemicu ini dan rumuskan rencana tentang cara mengelolanya.

7. Cari tahu apakah itu cerita yang dibuat-buat

Tuliskan semua alasan yang membuat Anda merasa kesal. Cobalah untuk memisahkan mereka dari apa yang sebenarnya terjadi. Coret cerita versi Anda sendiri dan bacakan kejadian sebenarnya setidaknya 3 kali untuk memahami realitas situasi dengan lebih baik.

8. Renungkan emosi Anda

Cobalah menyoroti pikiran yang memicu Anda. Tanyakan pada diri sendiri, 'Apa yang belum siap saya terima, yang membuat saya merasa seperti ini?'

9. Belajar menerima

Ketahuilah bahwa tidak ada emosi yang baik atau buruk, benar atau salah di dunia ini. Orang cenderung merasakan cara tertentu, dalam menanggapi situasi berbeda yang mereka hadapi dalam hidup. Jadi, apa pun yang Anda rasakan tidak apa-apa dan Anda harus mulai menerima emosi Anda sendiri dengan anggun. Kemarahan yang keras dan tak terkendali.

Baca juga: Puasa Menguatkan 5 Kecerdasan Emosional

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sikap Tegas yang Dibutuhkan untuk Melawan Dominasi Pasangan

2 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com
Sikap Tegas yang Dibutuhkan untuk Melawan Dominasi Pasangan

Untuk menghadapi kebiasaan mendominasi pasangan agar tak semakin menjadi-jadi, bahkan kelewatan, mulai dengan merespons sifatnya dan bersikap tegas.


Redakan Serangan Panik dengan Permen Asam

2 hari lalu

Ilustrasi wanita alami serangan panik. Foto: Freepik.com/cookie_studio
Redakan Serangan Panik dengan Permen Asam

Permen asam bisa meredakan kecemasan dan serangan panik karena bisa mengalihkan otak dengan memberi sesuatu yang berbeda sebagai fokus.


Setahun ChatGPT: Pertumbuhan yang Cepat hingga Kontroversinya

4 hari lalu

Chatgpt. Shutterstock
Setahun ChatGPT: Pertumbuhan yang Cepat hingga Kontroversinya

Hari ini genap satu tahun ChatGPT diluncurkan, walau masih baru ternyata peminat ChatGPT mengalami peningkatan yang signifikan atau ramai.


Semakin Banyak Orang Alami Gangguan Bipolar, Bantu dengan Cara Ini

4 hari lalu

Ilustrasi gangguan bipolar (Pixabay.com)
Semakin Banyak Orang Alami Gangguan Bipolar, Bantu dengan Cara Ini

Seperti gangguan kejiwaan lainnya, penyebab gangguan bipolar masih belum diketahui. Berikut yang bisa dilakukan untuk membantu penderita.


Pakar Sebut Selfie Sudah Jadi Gangguan Kesehatan Mental

9 hari lalu

Ilustrasi pria berfoto selfie atau berswa foto. shutterstock.com
Pakar Sebut Selfie Sudah Jadi Gangguan Kesehatan Mental

Tak sedikit pakar yang menganggap kegemaran berfoto selfie terkait masalah kesehatan mental karena rela mengambil risiko tewas demi sebuah momen.


Tips Jadi Caregiver Menurut Putri Indro Warkop

9 hari lalu

Ilustrasi perempuan terbaring di atas tempat tidur rumah sakit. (Unsplash.com/Sharon McCutcheon)
Tips Jadi Caregiver Menurut Putri Indro Warkop

Hada Kusumonegoro, putri Indro Warkop, membagi pengalaman sekaligus tips merawat anggota keluarga yang sedang sakit atau caregiver.


Bahaya Kekurangan Vitamin B12, Gangguan Kesehatan Mental hingga Kanker Perut

13 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Bahaya Kekurangan Vitamin B12, Gangguan Kesehatan Mental hingga Kanker Perut

Sebanyak 85 persen kasus kekurangan vitamin B12 mengalami gejala terkait kesehatan mental. Kanker perut adalah risiko lainnya.


7 Tips Mengatasi Kesepian untuk Jaga Kesehatan Mental

13 hari lalu

Ilustrasi wanita kesepian. shutterstock.com
7 Tips Mengatasi Kesepian untuk Jaga Kesehatan Mental

Terkadang merasa kesepian memicu berbagai hal negatif. Berikut adalah tips untuk mengatasi kesepian.


Waspada FOMO Dapat Berpengaruh Terhadap Kesehatan Mental Anda

13 hari lalu

Ilustrasi wanita stalking media sosial. Freepik.com/Kamran Aydinov
Waspada FOMO Dapat Berpengaruh Terhadap Kesehatan Mental Anda

Pernahkah Anda merasa takut tertinggal mengikuti suatu tren tertentu yang sedang marak di media sosial? Jika iya, Anda mengalami gejala FOMO.


Jaga Kesehatan Jiwa dengan 4 Langkah Mudah Berikut

14 hari lalu

Ilustrasi perempuan dan temannya. Foto: Freepik.com/Drobotdean
Jaga Kesehatan Jiwa dengan 4 Langkah Mudah Berikut

Kesehatan jiwa dapat dijaga melalui berbagai cara sederhana. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental sehari-hari.