TEMPO.CO, Jakarta - Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengelola emosi Anda sendiri dengan cara yang positif untuk menghilangkan stres, berkomunikasi secara efektif, berempati dengan orang lain, mengatasi tantangan, dan meredakan konflik. Kecerdasan emosional atau EQ perlahan menjadi salah satu keterampilan terpenting yang harus dimiliki di dunia profesional. Sederhananya, ini bukan hanya kemampuan untuk mengelola emosi Anda sendiri, tetapi jika Anda mengembangkan EQ Anda, Anda juga dapat mengenali emosi orang lain.
Selain itu, perusahaan yang memiliki pekerja yang lebih cerdas secara emosional telah mengamati peningkatan besar dalam produktivitas keseluruhan tempat kerja. Deeksha Grover Chilina, pelatih kesejahteraan emosional dan kesehatan mental berbagi sembilan cara untuk melatih kecerdasan emosional, seperti dilansir dari laman Pinkviila.
1. Sebutkan perasaan
Anda perlu memulai dengan membedakan dengan jelas apa yang Anda rasakan pada titik tertentu. Latih kesadaran diri dan kerjakan intuisi Anda. Terutama dengan perasaan yang sama, Anda mungkin memiliki kecenderungan untuk mencampuradukkan keduanya. Ketika Anda merasa sangat pahit, cobalah untuk memahami apakah Anda merasa marah atau sangat marah?
2. Berlatih self detachment
Cobalah untuk memisahkan diri dari perasaan dan melihatnya dalam perspektif orang ketiga. Ini akan membantu Anda menilai emosi Anda lebih baik dengan memisahkannya dari diri Anda sendiri.
3. Jelaskan tindakan
Cobalah membuat perbedaan antara emosi yang Anda rasakan terhadap seseorang dan alasan yang membuat Anda merasa demikian. Alih-alih memberi tahu teman Anda 'Saya kesal dengan Anda', katakan 'Saya kesal dengan Anda karena datang terlambat'. Ini akan memberikan kejelasan lebih dan menghindari kesalahpahaman dalam hubungan.
4. Perhatikan dengan seksama
Jangan pernah menekan pikiran-pikiran ini. Semakin Anda melindungi diri dari apa yang mengganggu Anda, semakin itu akan mempengaruhi Anda. Waspadalah terhadap pikiran dan biarkan mereka mengalir melewati Anda seperti awan di langit.
5. Perhatikan sensasi
Coba amati dengan seksama di mana Anda mengalami perubahan pada tubuh Anda sambil memiliki perasaan yang kuat. Di mana Anda merasakan berat, sensasi, getaran, atau perubahan lain yang biasanya tidak ada?
6. Identifikasi pemicu emosional Anda
Selalu ada hal atau orang tertentu yang berulang kali berhasil memicu emosi negatif dalam diri kita. Identifikasi dengan benar dan cobalah bersikap proaktif untuk menguranginya dalam hidup Anda. Jika mereka adalah orang atau benda yang tidak dapat dihindari, maka analisis sendiri titik-titik pemicu ini dan rumuskan rencana tentang cara mengelolanya.
7. Cari tahu apakah itu cerita yang dibuat-buat
Tuliskan semua alasan yang membuat Anda merasa kesal. Cobalah untuk memisahkan mereka dari apa yang sebenarnya terjadi. Coret cerita versi Anda sendiri dan bacakan kejadian sebenarnya setidaknya 3 kali untuk memahami realitas situasi dengan lebih baik.
8. Renungkan emosi Anda
Cobalah menyoroti pikiran yang memicu Anda. Tanyakan pada diri sendiri, 'Apa yang belum siap saya terima, yang membuat saya merasa seperti ini?'
9. Belajar menerima
Ketahuilah bahwa tidak ada emosi yang baik atau buruk, benar atau salah di dunia ini. Orang cenderung merasakan cara tertentu, dalam menanggapi situasi berbeda yang mereka hadapi dalam hidup. Jadi, apa pun yang Anda rasakan tidak apa-apa dan Anda harus mulai menerima emosi Anda sendiri dengan anggun. Kemarahan yang keras dan tak terkendali.
Baca juga: Puasa Menguatkan 5 Kecerdasan Emosional