Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Alasan Diet Makan Sekali Sehari Tidak Direkomendasikan

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi makan piza. Shutterstock.com
Ilustrasi makan piza. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Diet untuk menurunkan berat badan bukan berarti membatasi tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup. Kuncinya adalah menemukan keseimbangan yang sehat antara kalori yang dimakan dan kalori yang dibakar, dengan mengonsumsi makanan bergizi.

Namun, banyak orang mempromosikan budaya diet beracun untuk membantu orang menurunkan berat badan dengan cepat, dan salah satu sarannya adalah makan sekali sehari.

Makan sekali sehari berarti membatasi asupan kalori, dan makan lebih sedikit kalori dapat membantu menurunkan berat badan. Tetapi, banyak hal yang terjadi pada tubuh ketika hanya makan sekali sehari, dan kebanyakan negatif. Ditambah lagi, membatasi tubuh hanya dengan satu kali makan sebenarnya akan membuat penurunan berat badan semakin sulit.

Dilansir dari Livestrong, Jumat, 21 Mei 2021, inilah lima alasan mengapa diet makan sekali sehari tidak direkomendasikan ahli diet.  

1. Bisa menyebabkan makan berlebihan

Jika istilah "kalori" sebenarnya adalah ukuran energi, maka makan sekali sehari berarti memotong energi yang masuk ke tubuh. Banyak ahli diet setuju bahwa jika Anda hanya makan sekali sehari, kemungkinan besar akan makan berlebihan karena tubuh lapar dan membutuhkan energi yang cepat.

"Makan sekali sehari membuat Anda kekurangan dan kemudian makan berlebihan — salah satu hal terburuk yang dapat dilakukan jika mencoba untuk menurunkan berat badan," kata Lisa Young, pakar diet dan penulis Finally Full, Finally Slim. 

Jadi, meskipun maksudnya adalah membatasi kalori, ada peluang besar untuk makan lebih banyak dan memilih makanan tidak bergizi seperti makanan berlemak dan olahan.  

2. Memperlambat metabolisme tubuh 

"Jika lama tanpa makan, metabolisme sebenarnya melambat untuk mempertahankan energi," kata ahli diet terdaftar Brenda Braslow. "Itu bisa menggagalkan usaha Anda untuk mengurangi asupan kalori."

Tanpa metabolisme yang berfungsi tinggi, menurunkan berat badan menjadi jauh lebih sulit. 

3. Tubuh disetel dalam mode lapar

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Metabolisme membakar kalori sehingga lebih mudah menurunkan berat badan. Tetapi jika hanya makan sekali sehari, metabolisme akan melambat untuk menahan energi agar bisa digunakan nanti. 

"Tubuh mulai melalui proses adaptasi metabolik di mana metabolisme melambat secara signifikan agar sesuai dengan apa yang dikonsumsi, seringkali juga digambarkan sebagai 'mode kelaparan'," kata Ricci-Lee Hotz, pakar diet. "Alih-alih menggunakan apa yang dibutuhkan tubuh saat Anda makan dan membuang kelebihannya, tubuh akan menyimpan makanan sebagai lemak untuk memastikannya memiliki bahan bakar yang dapat digunakan saat tidak mengisi bahan bakar."

4. Tubuh berhenti bekerja

Seiring dengan metabolisme yang melambat dan rasa lapar yang meningkat, tubuh merasakan efek samping negatif karena tidak mendapat nutrisi yang dibutuhkan. 

Efek negatif itu antara lain penurunan gula darah sehingga merasa lemas dan goyah, kekurangan nutrisi, kelelahan, makan berlebihan yang berujung pada penambahan berat badan. "Jika saat makan tetap membatasi kalori, muncul masalah jantung, rambut rontok, intoleransi dingin, dan banyak lagi," kata Hotz.

Baca juga: 5 Kesalahan Diet yang Bisa Bikin Makan Tambah Banyak

5. Tubuh kekurangan nutrisi

"Salah satu alasan utama saya mencegah pelaku diet makan hanya satu kali sehari adalah kurangnya kepadatan nutrisi yang mungkin mereka konsumsi," kata Trista Best, pakar diet. "Saat makan hanya satu kali sehari, kemungkinan besar konsumen akan beralih ke makanan berkalori tinggi dan bernutrisi rendah seperti pasta dan protein hewani berlemak tinggi. Ini karena glukosa mereka telah turun ke titik rendah sehingga mereka mulai mengidam karbohidrat dan sering kali beralih ke opsi yang diproses cepat."

Jika makan kebanyakan karbohidrat sederhana agar cepat kenyang, ini berarti tubuh tak mendapat semua nutrisi yang dibutuhkan. 

Jadi ahli diet menyarankan tetap makan setiap tiga atau empat jam, mengikuti pedoman nutrisi yang tepat. Jika tidak yakin, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan diet yang paling pas. 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

2 hari lalu

Ilustrasi push up. Freepik.com
5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

9 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

11 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

12 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

18 hari lalu

Pakar etiket, William Henson. Instagram.com/@williamhansonetiquette
Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

Pakar etiket mengingatkan untuk tidak membungkuk saat makan di restoran


Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

19 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.


Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

20 hari lalu

Fatin Shidqia. Dok. Istimewa
Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.


Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

20 hari lalu

Ilustrasi minum susu/Danone
Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

Kebutuhan protein hewani untuk penuhi nutrisi keluarga sangat penting. Penuhi nutrisi dan konsumsi air cukup untuk cegah dehidrasi di Bulan Ramadan.


Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

23 hari lalu

Ilustrasi makan bareng keluarga. Unsplash.com/Pablo Merchn Montes
Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

Nutrisi dengan gizi seimbang tidak hanya dibutuhkan anak kecil. Namun seluruh keluarga membutuhkan nutrisi seimbang di Bulan Ramadan.


Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

26 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.