TEMPO.CO, Jakarta - Diet untuk menurunkan berat badan bukan berarti membatasi tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup. Kuncinya adalah menemukan keseimbangan yang sehat antara kalori yang dimakan dan kalori yang dibakar, dengan mengonsumsi makanan bergizi.
Namun, banyak orang mempromosikan budaya diet beracun untuk membantu orang menurunkan berat badan dengan cepat, dan salah satu sarannya adalah makan sekali sehari.
Makan sekali sehari berarti membatasi asupan kalori, dan makan lebih sedikit kalori dapat membantu menurunkan berat badan. Tetapi, banyak hal yang terjadi pada tubuh ketika hanya makan sekali sehari, dan kebanyakan negatif. Ditambah lagi, membatasi tubuh hanya dengan satu kali makan sebenarnya akan membuat penurunan berat badan semakin sulit.
Dilansir dari Livestrong, Jumat, 21 Mei 2021, inilah lima alasan mengapa diet makan sekali sehari tidak direkomendasikan ahli diet.
1. Bisa menyebabkan makan berlebihan
Baca Juga:
Jika istilah "kalori" sebenarnya adalah ukuran energi, maka makan sekali sehari berarti memotong energi yang masuk ke tubuh. Banyak ahli diet setuju bahwa jika Anda hanya makan sekali sehari, kemungkinan besar akan makan berlebihan karena tubuh lapar dan membutuhkan energi yang cepat.
"Makan sekali sehari membuat Anda kekurangan dan kemudian makan berlebihan — salah satu hal terburuk yang dapat dilakukan jika mencoba untuk menurunkan berat badan," kata Lisa Young, pakar diet dan penulis Finally Full, Finally Slim.
Jadi, meskipun maksudnya adalah membatasi kalori, ada peluang besar untuk makan lebih banyak dan memilih makanan tidak bergizi seperti makanan berlemak dan olahan.
2. Memperlambat metabolisme tubuh
"Jika lama tanpa makan, metabolisme sebenarnya melambat untuk mempertahankan energi," kata ahli diet terdaftar Brenda Braslow. "Itu bisa menggagalkan usaha Anda untuk mengurangi asupan kalori."
Tanpa metabolisme yang berfungsi tinggi, menurunkan berat badan menjadi jauh lebih sulit.
3. Tubuh disetel dalam mode lapar
Metabolisme membakar kalori sehingga lebih mudah menurunkan berat badan. Tetapi jika hanya makan sekali sehari, metabolisme akan melambat untuk menahan energi agar bisa digunakan nanti.
"Tubuh mulai melalui proses adaptasi metabolik di mana metabolisme melambat secara signifikan agar sesuai dengan apa yang dikonsumsi, seringkali juga digambarkan sebagai 'mode kelaparan'," kata Ricci-Lee Hotz, pakar diet. "Alih-alih menggunakan apa yang dibutuhkan tubuh saat Anda makan dan membuang kelebihannya, tubuh akan menyimpan makanan sebagai lemak untuk memastikannya memiliki bahan bakar yang dapat digunakan saat tidak mengisi bahan bakar."
4. Tubuh berhenti bekerja
Seiring dengan metabolisme yang melambat dan rasa lapar yang meningkat, tubuh merasakan efek samping negatif karena tidak mendapat nutrisi yang dibutuhkan.
Efek negatif itu antara lain penurunan gula darah sehingga merasa lemas dan goyah, kekurangan nutrisi, kelelahan, makan berlebihan yang berujung pada penambahan berat badan. "Jika saat makan tetap membatasi kalori, muncul masalah jantung, rambut rontok, intoleransi dingin, dan banyak lagi," kata Hotz.
Baca juga: 5 Kesalahan Diet yang Bisa Bikin Makan Tambah Banyak
5. Tubuh kekurangan nutrisi
"Salah satu alasan utama saya mencegah pelaku diet makan hanya satu kali sehari adalah kurangnya kepadatan nutrisi yang mungkin mereka konsumsi," kata Trista Best, pakar diet. "Saat makan hanya satu kali sehari, kemungkinan besar konsumen akan beralih ke makanan berkalori tinggi dan bernutrisi rendah seperti pasta dan protein hewani berlemak tinggi. Ini karena glukosa mereka telah turun ke titik rendah sehingga mereka mulai mengidam karbohidrat dan sering kali beralih ke opsi yang diproses cepat."
Jika makan kebanyakan karbohidrat sederhana agar cepat kenyang, ini berarti tubuh tak mendapat semua nutrisi yang dibutuhkan.
Jadi ahli diet menyarankan tetap makan setiap tiga atau empat jam, mengikuti pedoman nutrisi yang tepat. Jika tidak yakin, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan diet yang paling pas.