Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasien Kanker Payudara Ingin Coba Terapi Alternatif, Ketahui Risiko dan Batasnya

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terapi atau pengobatan alternatif banyak dicari pasien kanker payudara, meskipun kebanyakan tidak memberikan hasil yang positif. Umumnya pengobatan ini hanya membuat terapi medis tertunda sehingga kanker berakhir ke stadium lanjut.

Meskipun kebanyakan tidak ada hasilnya, dokter spesialis bedah onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Sonar Soni Panigoro, mengatakan bahwa pasien kanker payudara boleh mencoba pengobatan alternatif, termasuk jamu-jamuan. Hanya saja, ada jangka waktu maksimal untuk mencobanya.

"Kalau mau coba (pengobatan alternatif) jangan lewat dari satu bulan. Tolong ada batasnya kalo mau mencoba. Begitu tidak ada efek, pindah saja (ke pengobatan medis)," kata dia dalam diskusi bersama media secara virtual, Sabtu, 20 Maret 2021.

Pengobatan kanker secara medis pada prinsipnya akan lebih baik dilakukan pada stadium sedini mungkin sesuai tipe kanker. Penundaan pengobatan, misalnya karena mau terlebih dulu menggunakan cara alternatif, bisa berisiko menyebabkan sel kanker semakin berkembang.

"Semakin menunda pengobatan, pasti sel kanker akan semakin berkembang. Secara umum, pasien sekitar 70 persen datang dalam keadaan lanjut. Dari beberapa studi para pasien yang terlambat datang itu minimal separuhnya karena dia mencoba dulu pengobatan alternatif. Tidak ada satu pun yang menunjukkan hasil, mau itu jamu, herbal, (perangkat kesehatan) jaket," kata Sonar.

Pengobatan alternatif yang pasien pilih antara lain karena dianggap tidak banyak efek samping dan tak semenakutkan ketimbang operasi yang menimbulkan bekas luka, kemoterapi yang menyebabkan kebotakan atau radiasi yang bisa membuat kulit pasien lebih gelap.

Baca juga: Hari Kanker Sedunia, Jangan Abaikan 6 Tanda Kanker Pada Wanita

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain, pengetahuan pasien mengenai perkembangan penyakit juga menjadi sorotan masih menjadi pilihannya pengobatan alternatif.

Pada kasus kanker payudara misalnya, pengobat alternatif bisa saja memberikan sugesti pasien bahwa tumor yang ada dalam tubuhnya mengeras dan ini pertanda baik. Padahal, sebenarnya justru kabar buruk bagi pasien karena tumor ganas bertambah besar atau berkembang.

"Kami saja yang di kedokteran yang jelas punya puluhan tahun studi masih banyak kegagalan yang kita temukan dalam pengobatan. Tidak semua pengobatan berhasil. Kanker payudara kalau pengobatan dilakukan lengkap maksimal 75 persen tertangani. 25 persen tidak berhasil karena obat tidak mempan," tutur Sonar.

Dia mengingatkan, apabila Anda mencurigai ada benjolan di payudara yang bisa saja kanker segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan medis dan pengobatannya.

Umumnya, apabila dokter mencurigai benjolan ternyata kanker, maka Anda disarankan melakukan biopsi. Apabila memang kanker, maka pengobatan akan ditentukan dan umumnya pembedahan, setelahnya terapi tambahan antara lain penyinaran, kemoterapi, hormonal atau terapi target.

Bila kanker payudara terlanjur ditemukan pada stadium lanjut, misalnya kanker menyebar ke organ tubuh lain, maka dokter akan memberikan terapi palitiaf untuk memperbaiki kualitas hidup pasien.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

4 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

4 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

4 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

6 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

9 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

10 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

14 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.