TEMPO.CO, Jakarta - Pernah dengar olahraga fasted cardio? Latihan ini mengacu pada berolahraga dengan perut kosong yang biasanya dilakukan pada pagi hari atau sebelum sarapan. Banyak penggemar kebugaran merasakan manfaat dengan latihan ini untuk membakar lebih banyak lemak, termasuk Jennifer Lopez. Jika lemak terbakar, pada akhirnya ini akan menurunkan berat badan.
Ada banyak pendapat tentang latihan dengan perut kosong. Namun, dalam penelitian yang diterbitkan tahun lalu di Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, disebutkan bahwa peserta yang melakukan cardio sebelum makan makanan pertama mereka pada hari benar-benar mengalami pembakaran lemak dua kali lipat dibandingkan mereka yang berolahraga dengan perut terisi.
Baca Juga:
"Tingkat penggunaan lipid seluruh tubuh, pembakaran lemak, sekitar 2 kali lipat lebih tinggi dengan latihan sebelum dibandingkan setelah pemberian karbohidrat, dan perbedaan antara kondisi ini dipertahankan selama intervensi 6 minggu," menurut penulis penelitian.
Penelitian yang dilakukan di University of Bath di Inggris itu difokuskan pada sekelompok pria yang tidak banyak bergerak tetapi sehat. Mereka dibagi jadi dua kelompok. Kelompok yang satu hidup normal, sementara yang lain berolahraga di pagi hari menggunakan sepeda statis dan memakai pelacak kebugaran.
Baca juga: Selain Aerobik Ini 3 Olahraga Mengecilkan Perut yang Bisa Dicoba
Mereka diberi shake sebelum bersepeda atau hanya air yang disamarkan sebagai shake (dengan kata lain, itu adalah plasebo) sebelum olahraga. Pada akhir studi enam minggu, mereka yang tidak makan shake membakar kalori dua kali lipat.
Para peneliti mengatakan bahwa pembakaran lemak meningkat karena keadaan berpuasa memaksa tubuh membakar energi yang tersimpan di otot dan lemak mereka.
Namun, perlu diingat bahwa pembakaran lemak tidak selalu berarti penurunan berat badan. Saat perut kosong, tubuh beralih cari bahan bakar lain yang tidak hanya lemak.
"Penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan kerusakan otot saat kita berlatih puasa, jadi itu sebenarnya bisa menurunkan kekuatan kita," jelas Meghann Featherstun, spesialis dietetika olahraga, kepada Runner's World.
Jadi jika Anda seseorang yang ingin membangun otot, lebih baik berlatih dengan beberapa simpanan energi segar yang menunggu di perut Anda. (Lagi pula, ini adalah "cardio" puasa yang kita bicarakan di sini — bukan "angkat beban puasa.")
Saran kami adalah mencobanya dan lihat apakah Anda menyukai rasanya. Namun, jika Anda berlatih dengan sangat keras, Anda akan lebih bijak. "Dalam keadaan puasa, fisiologi biasanya tidak memiliki sumber daya yang optimal untuk jenis latihan [hardcore] ini," kata David Chesworth, seorang pelatih pribadi, menjelaskan kepada Healthline.
Jadi, sarapan terlebih dahulu saat olahraga juga baik untuk menurunkan berat badan, asalkan pilih menu yang menyehatkan.