"

Tips Mengatasi Coronasomnia, Gangguan Tidur yang Banyak Terjadi selama Pandemi

Reporter

Editor

Mila Novita

Ilustrasi kegiatan sebelum tidur. Shutterstock.com
Ilustrasi kegiatan sebelum tidur. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Insomnia bukanlah hal baru bagi masyarakat perkotaan. Tetapi selama pandemi COVID-19, kasus insomnia dan gangguan tidur mengalami lonjakan yang disebut coronasomnia.

"Fenomena ini tidak hanya merujuk pada orang yang pulih dari COVID-19, tetapi juga pada banyak orang yang hidupnya terbalik karena takut tertular virus, kekhawatiran tentang orang yang dicintai, tidak dapat bekerja dan bersosialisas, isolasi," kata Ioannis Koutsourelakis, ahli bedah telinga, hidung, dan tenggorokan yang mengkhususkan diri dalam pengobatan tidur, dikutip dari Livestrong, Selasa, 23 Februari 2021. 

Antara 16 Februari dan 15 Maret 2020, terdapat peningkatan hampir 15 persen pemberian resep obat tidur di Amerika Serikat, berdasarkan penelitian April 2020 oleh Express Scripts. Ini menunjukkan bahwa lebih banyak orang yang berjuang dengan tidur selama pandemi. 

Orang yang rentan jadi korban insomnia selama pandemi adalah mereka yang mengalami stres dan kecemasan yang berlebihan, kata Koutsourelakis.

"Ini adalah orang-orang yang sudah memiliki masalah medis dan / atau kejiwaan (misalnya kondisi muskuloskeletal yang menyakitkan atau depresi), serta orang-orang yang memiliki hubungan interpersonal yang buruk dengan keluarga dan teman," katanya. "Terakhir, orang-orang yang status sosial ekonominya tidak optimal (mis. menganggur atau setengah menganggur) lebih rentan terkena coronasomnia."

Untuk mengatasinya, para ahli membagikan tips berikut ini. 

1. Rutinitas tidur konsisten

Kebanyakan orang memiliki rutinitas harian yang sama seperti sebelum pandemi, tapi tidak tidur atau bangun di waktu yang sama seperti biasanya, kata Michael Breus, seorang psikolog klinis dan penulis Good Night. Ini berdampak pada jam internal tubuh yang juga dikenal sebagai ritme sirkadian.

"Sekarang selama pandemi COVID-19, orang tidak konsisten dengan waktu bangun pagi, jadi semua ritme mereka tidak aktif, yang mempengaruhi kualitas tidur, suasana hati, dan energi mereka."

Jacob Teitelbaum, seorang internis bersertifikat dan ahli sindrom kelelahan kronis, merekomendasikan membuat rutinitas waktu tidur untuk diri sendiri, seperti yang diberlakukan pada anak-anak.

"Ini berarti tidak ada stres pada jam sebelum tidur, tidak membayar tagihan atau menonton berita," katanya. "Sebaliknya, lakukan sesuatu yang menenangkan, seperti berendam di bak mandi air panas dengan dua cangkir garam Epsom dan beberapa tetes minyak lavender setelah menyalakan beberapa lilin."

2. Hindari kafein

Kafein dapat mempengaruhi tidur, terutama dalam jangka waktu tertentu sebelum tidur. National Sleep Foundation merekomendasikan untuk mengonsumsi tidak lebih dari 200 miligram (sekitar dua cangkir kopi buatan sendiri) kafein per hari dan meminumnya beberapa jam sebelum tidur.

Breus mengatakan kopi memang jadi sumber energi alami di pagi hari. "Namun, jika menunggu 90 menit ketika hormon-hormon ini menurun secara alami dan kemudian mengonsumsi kafein, itu jauh lebih efektif."

Dia merekomendasikan untuk berhenti minum kafein pada pukul 2 siang untuk memastikan hal itu tidak mempengaruhi kualitas tidur.

Baca juga: Saran Ahli Jika Tidak Bisa Tidur, Hindari Berbaring di Tempat Tidur

3. Kurangi alkohol

"Alkohol tidak baik untuk tidur, terutama selama pandemi, karena mempengaruhi fungsi kekebalan kita," kata Breus. "Alkohol mengurangi jumlah tidur tahap 3 dan 4 yang Anda dapatkan (tahap tidur paling restoratif secara fisik) secara dramatis dan itu membuat dehidrasi, yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk juga tidur nyenyak."

5. Batasi waktu layar

Waktu layar atau screen time telah dikaitkan dengan gejala insomnia, menurut studi Juni 2018 oleh American Academy of Sleep Medicine.

"Lebih sedikit waktu layar berarti lebih banyak waktu tidur, dan lebih banyak tidur berarti hari-hari jadi lebih mudah selama masa yang sangat menantang," kata Lisa Medalie, spesialis insomnia, direktur Program Insomnia di University of Chicago, rekan penulis Putting Sleep Problems kepada Bed dan pendiri DrLullaby.

Dia menyarankan orang dewasa mematikan semua perangkat satu jam sebelum waktu tidur dan memiliki satu jam waktu tanpa layar setiap malam.

5. Cari bantuan untuk masalah kesehatan mental 

Survei pada September 2020 di JAMA Network Open menemukan bahwa prevalensi gejala depresi lebih dari tiga kali lebih tinggi selama pandemi dibandingkan sebelumnya. Dan orang dengan pendapatan rendah lebih berisiko untuk gejala ini.

Baik depresi dan stres, serta kecemasan, terkait dengan insomnia kronis, menurut Asosiasi Kecemasan & Depresi Amerika.

Seiring dengan masalah tidur, muncul gejala depresi lainnya termasuk perasaan sedih, kelelahan dan kekurangan energi, kehilangan minat pada sebagian besar aktivitas normal dan kesulitan berpikir atau berkonsentrasi, menurut Mayo Clinic.








Cegah Kenaikan Kasus Covid-19, Dinkes DKI Jakarta Imbau Masyarakat Hindari Bukber

3 jam lalu

Petugas medis menunggu pengguna jasa layanan 'drive thru' tes antigen dan PCR Covid-19 harian di salah satu laboratorium di Setiabudi, Jakarta, Selasa, 3 Januari 2023. Pihak laboratorium tersebut mengaku permintaan layanan tes antigen maupun PCR Covid-19 terus menurun usai pemerintah mencabut PPKM dan menyatakan tes PCR dan antigen tidak lagi diwajibkan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Cegah Kenaikan Kasus Covid-19, Dinkes DKI Jakarta Imbau Masyarakat Hindari Bukber

Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit bagi pasien Covid-19 atau bed occupancy rate (BOR) tetap berada di angka 6-7 persen.


Peneliti Temukan Cara Baru Atasi Gangguan Kecemasan lewat Tes Darah

23 jam lalu

Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio
Peneliti Temukan Cara Baru Atasi Gangguan Kecemasan lewat Tes Darah

Sebuah penelitian telah membantu mengembangkan tes darah untuk menemukan risiko orang mengalami gangguan kecemasan serta tingkat keparahan.


4 Penyakit yang Rentan Muncul Saat Berpuasa

1 hari lalu

Ilustrasi maag. freepik.com
4 Penyakit yang Rentan Muncul Saat Berpuasa

Saat berpuasa tubuh yang tidak terbiasa akan mengalami perubahan. Waspadai 4 penyakit yang kerap muncul saat puasa.


Tips Mudah Atasi Mendengkur, Cukup Goyangkan Lidah

1 hari lalu

Ketika Perempuan Mendengkur
Tips Mudah Atasi Mendengkur, Cukup Goyangkan Lidah

Seorang dokter menemukan lima olahraga lidah yang bisa menjadi solusi kebiasaan mendengkur. Simak caranya.


Ifan Seventeen Mengidap Tumor di Kepala, Apa Penyebabnya?

1 hari lalu

Ifan Seventeen menjelang operasi pengangkatan tumor di kepala, Jumat, 24 Maret 2023. Foto: Instagram/@ifanseventeen
Ifan Seventeen Mengidap Tumor di Kepala, Apa Penyebabnya?

Vokalis Ifan Seventeen dikabarkan telah menjalani operasi pengangkatan tumor di kepala pada Jumat, 24 Maret 2023. Apa penyebab tumor otak?


Manfaat Tidur Siang meski Hanya Sekejap, Jangan Terlalu Lama

1 hari lalu

Kontes Tidur Siang di Madrid, Spanyol (14/10). AP/Paul White
Manfaat Tidur Siang meski Hanya Sekejap, Jangan Terlalu Lama

Tidur siang hanya 10-15 menit cukup untuk membuat Anda bisa melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengganggu tidur malam.


Mengapa Tidak Boleh Langsung Tidur setelah Sahur?

1 hari lalu

Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com/Jcomp
Mengapa Tidak Boleh Langsung Tidur setelah Sahur?

Umumnya orang langsung tidur setelah sahur. Padahal, kebiasaan tersebut tidak baik bagi kesehatan. Mengapa?


Penumpang MRT Jakarta Tembus 92 Ribu Per Hari, Dirut Sebut Mendekati Angka Sebelum Pandemi

1 hari lalu

Penumpang menaiki rangkaian kereta MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Selasa, 15 November 2022. PT MRT Jakarta (Perseroda) melakukan perubahan kebijakan waktu operasional yang berlaku mulai Selasa, 15 November 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Penumpang MRT Jakarta Tembus 92 Ribu Per Hari, Dirut Sebut Mendekati Angka Sebelum Pandemi

PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta) mencatat jumlah penumpang telah mencapai 92 ribu orang per hari pada Maret 2023.


Pramugari Transgender Pertama di United Airlines Bunuh Diri

2 hari lalu

Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock
Pramugari Transgender Pertama di United Airlines Bunuh Diri

Pramugari transgender pertama, meninggal bunuh diri pada Senin, 20 Maret 2023 setelah berjuang mengatasi depresi.


Covid-19 di Wuhan Menyebar dari Anjing Rakun? Begini Dugaan Itu Muncul

2 hari lalu

Anjing rakun (Nyctereutes procyonoides. wikipedia.org
Covid-19 di Wuhan Menyebar dari Anjing Rakun? Begini Dugaan Itu Muncul

Debat asal usul Covid-19 bertambah panjang lagi. WHO minta CDC Cina kirim ulang data.