TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu produk perawatan kulit wajib adalah tabir surya. Pelindung kulit ini dapat mencegah efek buruk sinar ultraviolet dari matahari. Tahukah bahwa anggur juga bisa memberikan khasiat yang sama?
Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of American Academy of Dermatology, seperti dilansir dari Times of India, Selasa, 23 Februari 2021, mengonsumsi anggur dapat melindungi kulit dari kerusakan kulit akibat sinar ultraviolet (UV).
Subjek penelitian menunjukkan peningkatan resistensi terhadap sengatan sinar matahari dan penurunan penanda kerusakan akibat sinar UV pada sel kulit. Komponen alami yang ditemukan dalam anggur yang dikenal sebagai polifenol dianggap memberikan efek menguntungkan ini.
Penelitian yang dilakukan di University of Alabama, Birmingham, dan dipimpin oleh peneliti utama Craig Elmets menyelidiki dampak mengonsumsi bubuk anggur utuh - setara dengan 2,25 cangkir anggur per hari - selama 14 hari terhadap kerusakan foto akibat sinar UV.
Respons kulit subjek terhadap sinar UV diukur sebelum dan sesudah mengonsumsi anggur selama dua minggu dengan menentukan dosis ambang radiasi UV yang menyebabkan kemerahan yang terlihat setelah 24 jam, dosis eritema minimum (MED).
Baca juga: 5 Cara Melindungi Kulit dari Bahaya Sinar Matahari, Tak Hanya Pakai Tabir Surya
Ketika mengonsumsi anggur, lebih banyak paparan sinar UV diperlukan untuk menyebabkan kulit terbakar setelah konsumsi anggur, dengan MED meningkat rata-rata 74,8 persen.
Analisis biopsi kulit menunjukkan bahwa diet anggur dikaitkan dengan penurunan kerusakan DNA, lebih sedikit kematian sel kulit, dan pengurangan penanda inflamasi yang jika dibiarkan dapat merusak fungsi kulit dan berpotensi menyebabkan kanker kulit.
"Anggur dapat bertindak sebagai tabir surya yang dapat dimakan, menawarkan lapisan perlindungan tambahan selain produk tabir surya topikal," kata Elmets.