TEMPO.CO, Jakarta - Selama menopause, sebagian besar wanita mengalami banyak gejala seperti hot flashes, keringat malam, jantung berdebar-debar, gangguan tidur, hingga perubahan mood. Sementara banyak wanita belajar tentang efek samping hormonal ini sebelum mereka tiba, dokter spesialis kebidanan dan kandungan Maria Sophocles, mengatakan ada satu set gejala yang membuat pasiennya paling lengah.
Gejala menopause tersebut adalah kekeringan vagina dan hubungan seks yang menyakitkan. Dan, mereka bahkan lebih terkejut dengan berapa lama gejalanya bisa bertahan. "Ketika wanita telah melakukan hubungan seksual selama bertahun-tahun dan vagina selalu menjadi teman mereka, hal itu bisa mengejutkan — dan bahkan mengecewakan — ketika vagina berhenti berfungsi sebagaimana biasanya, kata Sophocles. "Seperti yang dikatakan seorang pasien kepada saya, 'Saya merasa vagina saya mengkhianati saya'."
Namun pada kenyataanya perubahan itu tidak terjadi dalam semalam. Padahal, proses tersebut terjadi secara perlahan sepanjang proses menopause. Saat tubuh berhenti memproduksi estrogen, hal itu dapat menyebabkan kekeringan secara keseluruhan — dan ya, itu termasuk vagina.
Sophocles menjelaskan bahwa wanita perlu mendapat informasi yang baik tentang hal ini sehingga mereka memahami apa yang terjadi pada mereka adalah normal. Selain itu, hal tersebut tidak akan hilang ketika hot flashes berakhir.
Menerima bahwa vagina yang yang menjadi kering perubahan alami dalam tubuh dan bukan masalah pribadi terkait usia atau dorongan seks, sehingga dapat memberdayakan orang untuk mencari dan mencoba berbagai intervensi.
Salah satu alat yang direkomendasikan Sophocles untuk kenyamanan sehari-hari adalah pelembab vagina. "Pelembab vagina adalah sesuatu yang Anda masukkan secara vagina beberapa kali seminggu untuk menjaga agar tetap lembab dan terlumasi, bahkan jika Anda benar-benar kering," katanya seperti dilansir dari laman Mind Body Green. "Itu tidak memperbaiki sel, tapi itu peningkat kualitas hidup yang hebat."
Sementara untuk hubungan seks yang tidak terlalu menyakitkan, dia merekomendasikan menggunakan pelumas. Pastikan untuk memilih yang tepat untuk tubuh dan tujuan Anda. "Pelumas berbahan dasar air adalah perasaan yang paling alami, dan pelumas berbahan silikon bertahan paling lama," jelasnya. Melakukan perawatan di tempat untuk melihat bagaimana kulit Anda bereaksi terhadap pelumas tertentu juga penting karena vagina dan vulva bisa menjadi area sensitif.