TEMPO.CO, Jakarta - Jika ada satu sisi negatif dari hubungan jangka panjang, salah satunya kehidupan seks Anda menjadi membosankan. Dari tidak ingin bereksperimen dengan posisi baru hingga sepenuhnya mengabaikan kebutuhan pasangan Anda di kamar tidur, kebosanan seksual terus berkembang sampai pasangan terus memeriksanya.
Pada awalnya, seks bisa menyenangkan dan nyaman untuk semua alasan yang benar, tetapi seiring waktu, beberapa survei menyimpulkan bahwa pasangan perlahan-lahan kehilangan minat padanya. Itu tidak lagi membawakan Anda kegembiraan yang sama dan akrab yang pernah Anda rasakan.
Sejujurnya, mempercayai dan memperbaiki hubungan Anda dapat menyelamatkan Anda dari masalah ini. Seperti dilansir dari laman Times of India, menurut sebuah studi penelitian di Journal of Personality and Social Psychology, pasangan yang percaya dalam menyelesaikan masalah mereka menjalani kehidupan seks yang sehat daripada mereka yang menganggapnya cocok secara alami dalam suatu hubungan.
Kebosanan dalam seks sering kali menyoroti masalah mendasar yang mendasar seperti kemarahan, frustrasi, ketidaknyamanan, kebencian, dan banyak lagi. Masalah emosional dalam suatu hubungan juga mempengaruhi keserasian fisik antara dua pasangan. Selain itu, efek fisik setelah melahirkan, pil kontrasepsi, depresi juga beberapa kerentanan lain yang tidak terungkap dalam kasus tersebut. Jam kerja yang berat juga mengurangi keinginan Anda untuk berhubungan seks.
Begitu kehidupan seks Anda menjadi stagnan, sulit untuk mengembalikannya ke jalur semula. Seks seperti energi lain yang terus-menerus dibutuhkan untuk bergerak. Lalu, bagaimana Anda mencegah hal ini terjadi?
Seks itu sendiri cukup tidak nyaman untuk dibicarakan beberapa orang. Namun, Anda harus merangkul seksualitas satu sama lain dan lebih banyak mengomunikasikannya. Komunikasi adalah kuncinya. Duduk, pikirkan dan beri tahu pasangan Anda bagaimana perasaan Anda sebenarnya. Cara tidak hanya menjernihkan pikiran Anda tentang persepsi Anda, tetapi juga memberi pasangan Anda kesempatan untuk menganalisis kebutuhan Anda dengan lebih baik.
Bereksperimen di kamar tidur bisa sangat menyenangkan tetapi selalu ada risikonya. Pasangan Anda mungkin merasa cemas tentang sesuatu selama seks dan eksperimen seks lebih memicu perasaan tersebut. Jadi, jika Anda mencoba memperbaiki kebiasaan seks Anda, tetaplah bersikap nyaman satu sama lain sekali lagi, seperti bagaimana Anda berdua di awal hubungan. Seiring waktu, disarankan untuk melakukan berbagai aktivitas seksual yang dapat membangkitkan minat Anda dan menghilangkan tanda-tanda kebosanan di dalam ruangan.
Kebosanan dapat menjadi isyarat Anda untuk mengetahui bahwa sebagai pasangan, Anda perlu tumbuh secara emosional dan fisik. Tatap mata pasangan Anda saat Anda melakukannya atau pegang tangan dan pelukannya setelah berhubungan seks. Ini mengembalikan kepercayaan, kenyamanan dan kedekatan jika hilang.