Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Cara Mengalihkan Diri dari Kecemasan, Jaga Pikiran Hingga Nikmati Suasana Alam

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita sedih dan kecewa. Freepik.com
Ilustrasi wanita sedih dan kecewa. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kecemasan adalah dialog alami antara pikiran dan tubuh Anda. Ini adalah tanda bahaya bahwa sesuatu yang mungkin terjadi di sekitar Anda membutuhkan perhatian Anda. Bagi kebanyakan dari kita, kecemasan adalah perasaan tidak nyaman tetapi hanya sekilas yang muncul sesekali selama masa-masa stres.

Tapi bagi beberapa orang, kecemasan mungkin hadir lebih sering dan lebih mewarnai kehidupan sehari-hari mereka. Dan bagi yang lainnya, kecemasan adalah siksaan yang terus-menerus; mimpi buruk yang tidak bisa mereka bangun. Meredakannya bisa menyakitkan jika Anda tidak tahu cara menenangkan diri. Kemungkinan besar, Anda bertanya-tanya bagaimana cara mengalihkan perhatian saat kecemasan melanda.

Hal ini bergantung pada tingkat kecemasan Anda, ada beberapa strategi penanggulangan yang sehat yang dapat Anda gunakan untuk mengelolanya. Melansir laman Your Tango, psikoterapis Babita Spinelli membagiakn 5 cara untuk membantu Anda mengalihkan diri dari kecemasan saat itu terjadi.

Cara mengalihkan pikiran saat dilanda kecemasan

1. Jaga pikiran Anda.
Seberapa sering Anda menyadari pikiran Anda sendiri? Pikiran Anda cenderung meluap dari alam bawah sadar Anda tanpa banyak kendali dari pikiran sadar Anda. Bagi mereka yang mengalami kecemasan, banyak dari pikiran-pikiran ini yang bersifat negatif dan menakutkan, meskipun mayoritas tidak didasarkan pada kenyataan.

Mulailah memperhatikan pikiran di balik perasaan. Alih-alih berpikir yang terburuk akan terjadi, tantang pikiran tersebut. Kemungkinan realistis apa yang paling buruk akan terjadi pada skala satu sampai 10. Semakin sering Anda melakukan ini, semakin Anda melatih kembali pikiran Anda untuk memproses kehidupan secara berbeda.

2. Ingatkan diri Anda tentang kecemasan.
Selain emosi yang menakutkan, kecemasan sering kali disertai dengan sensasi fisik seperti sesak di dada, detak jantung yang cepat, dan sesak napas. Dengan kata lain, Anda akan merasa seperti sedang sekarat.

Tapi kamu tidak. Anda mengalami respons fisik terhadap ketakutan atau pikiran yang tidak rasional. Ingatkan diri Anda sendiri tentang dialog kuno yang dialami pikiran dan tubuh Anda, dan ketahuilah bahwa, pada kenyataannya, Anda baik-baik saja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Pelajari apa pemicunya
Setelah Anda belajar memperhatikan pikiran Anda dan tetap tenang karena mengetahui bahwa Anda mengalami reaksi alami terhadap apa yang Anda anggap sebagai ancaman, temukan ancaman tersebut.

Amati sekeliling Anda untuk menemukan pemicu potensial yang mengaktifkan reaksi Anda. Jika ada orang lain di ruangan itu, perhatikan reaksi mereka terhadap pemicu Anda. Apakah mereka tampak gelisah atau sedikit khawatir? Kemungkinan tidak, karena ancamannya tidak nyata. Simpan informasi ini sehingga akhirnya pikiran bawah sadar Anda akan berhenti memikirkan pemicunya sebagai ancaman.

4. Ingatlah untuk bernapas
Menarik napas dalam-dalam secara perlahan terbukti dapat langsung menenangkan seseorang. Denyut jantung Anda akan melambat, otot Anda akan rileks, seluruh tubuh Anda akan kembali ke keadaan normal. Jangan meremehkan kekuatan dari mengambil waktu sejenak untuk bernapas.

Kecemasan bisa menakutkan dan membatasi kemampuan Anda untuk melihat melampaui hal-hal yang mengungkitnya. Tetapi dengan sedikit usaha, Anda bisa mengendalikan pikiran dan emosi Anda, dan mencegahnya.

5. Habiskan waktu di alam.
Pastikan untuk keluar dan bersantai. Menghabiskan waktu di alam terbukti dapat mengurangi stres dan kecemasan secara keseluruhan, membuat Anda lebih tenang dalam jangka panjang. Luangkan waktu 10 menit untuk keluar dan jalan-jalan ringan. Jika Anda tidak bisa melakukannya, mungkin duduk di luar di teras dengan kopi pagi Anda, atau habiskan waktu di taman Anda.

Untuk mempelajari cara mengalihkan perhatian Anda saat stres mulai mereda, perhatikan apa yang sedang terjadi. Ingatkan diri Anda bahwa Anda tidak harus menyerah pada pikiran negatif yang menghancurkan itu, dan benar-benar meluangkan waktu untuk mengendalikan pertarungan emosional atau respons lari Anda.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

15 jam lalu

Ilustrasi ibu hamil berpikir. shutterstock.com
Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?


Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

1 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.


Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

1 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

3 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

3 hari lalu

Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Freepik.com
5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

3 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

4 hari lalu

Menulis jurnal setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kecemasan. (Pexels/Alina Vilchenko)
Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

6 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

8 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

8 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.