Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gangguan Mental Ini Bikin Orang Selalu Ingin Mencabut Rambut Sendiri

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi anak menjambak rambut. Shutterstock.com
Ilustrasi anak menjambak rambut. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sering merasa tak tahan ingin mencabut rambut sendiri? Waspada gangguan mental trikotilomania. Menarik rambut sebenarnya merupakan salah satu cara untuk menghadapi kecemasan dan rasa stres yang melanda. Jika dibiarkan, trikotilomania dapat menyebabkan kebotakan hingga masalah emosi negatif.

Pengidap trikotilomania tak hanya suka mencabut rambut di kepala, tapi juga di area alin seperti alis, bulu mata, atau bagian tubuh manapun yang ditumbuhi rambut.

Sebagian besar kasus trikotilomania mulai terjadi saat menginjak usia remaja. Menurut penelitian 2016, usia seseorang kerap mengalami trikotilomania antara 10-13 tahun. Namun, tak menutup kemungkinan terjadi pada anak yang berusia lebih muda dari itu dan bertahan hingga tumbuh dewasa.

Gangguan ini bisa dialami perempuan maupun laki-laki. Namun dalam artikel Psychology Research pada  2018, menyebutkan bahwa perempuan memiliki dorongan kuat untuk menarik rambut terutama saat ada perubahan hormonal signifikan dalam dirinya, seperti saat hamil atau pramenstrual (premenstrual syndrome/PMS).

Adapun gejala gangguan mental ini antara lain keinginan untuk terus menarik rambut, menghancurkan helaian rambut, memakan rambut (trichophagy), dan merasa lega setelah menarik rambut.

Seiring dengan waktu, orang dengan trikotilomania akan merasakan efek samping dari apa yang dilakukannya, seperti kebotakan, sensasi gatal, penipisan rambut, iritasi kulit, dan merasa cemas berinteraksi sosial.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyebab trikotilomania belum diketahui secara pasti, tapi faktor lingkungan dan genetik juga turut berperan. Beberapa kasus trikotilomania berkaitan dengan masalah mental seperti obsessive-compulsive disorder (OCD), cemas berlebih, depresi, autism, dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Banyak orang dengan trikotilomania tidak menyadari kebiasaannya menarik-narik rambut. Ketika tersadar dengan kebiasaannya, misalnya setelah diberi tahu orang lain, mereka jadi merasa semakin cemas dan malu.

Pada akhirnya, kondisi ini menciptakan siklus yang tidak sehat. Merasa cemas, menarik rambut, merasa lega untuk sementara, malu ketika menyadarinya, dan kembali ingin menarik rambut.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

1 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan lemari yang berantakan. shutterstock.com
Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

2 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

5 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

22 hari lalu

Ilustrasi wanita potong rambut. Freepik.com/Racool_studio
Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

Ada tanda-tanda umum sudah waktunya Anda potong rambut, bukan hanya karena sudha terlalu panjang. Berikut di antaranya


Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

29 hari lalu

Ilustrasi perempuan perawatan rambut di salon. Foto: Freepik.com/Prostooleh
Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

Seorang wanita muda mengalami cedera ginjal setelah melakukan pelurusan rambut di salon. Penyebabnya kandungan zat berbahaya pada produk.


Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

39 hari lalu

Ibu sedang pompa ASI. Foto : Motherly
Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.


Nonton Drama Korea Secara Maraton Bisa Mengundang Bahaya, Begini Maksudnya

41 hari lalu

Bagi Anda yang ingin menonton drama dengan tema thriller, beberapa list drama Korea detektif berikut ini bisa jadi pilihan. Ada banyak plot twist. Foto: Canva
Nonton Drama Korea Secara Maraton Bisa Mengundang Bahaya, Begini Maksudnya

Menonton drama Korea atau drakor terus menerus dalam satu waktu bisa mengundang bahaya bagi kesehatan mental. Apakah itu?


Menko PMK Minta Caleg yang Kena Gangguan Mental Konsultasi ke Rumah Sakit

44 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menko PMK Muhadjir Effendy (tengah) berjabat tangan dengan Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik (kanan) saat menghadiri Festival Harmoni Budaya Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat, 3 November 2023. Festival budaya yang digelar di area Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara itu bertujuan untuk membangun ekosistem budaya melalui pemajuan kebudayaan dalam rangka menyongsong IKN. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menko PMK Minta Caleg yang Kena Gangguan Mental Konsultasi ke Rumah Sakit

Caleg diminta tidak usah malu datang ke rumah sakit.


Polisi Sebut Ibu Pembunuh Anak Terindikasi Skizofrenia, Gangguan Mental Macam Apa?

47 hari lalu

12_iptek_ilustrasiSkizofrenia
Polisi Sebut Ibu Pembunuh Anak Terindikasi Skizofrenia, Gangguan Mental Macam Apa?

Skizofrenia memiliki korelasi pada tindakan-tindakan tragis, seperti pembunuhan. Polisi sebut ibu pembunuh anak di Bekasi Utara pun terindikasi itu.


Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

48 hari lalu

(ki-ka) Pengurus Formas LKSA - PSAA, Jasra Putra bersama pengurus Panti Asuhan Dapur Yatim Baleendah, Devi Susiana dan Komisioner KPAI, Rita Pranawati menjelaskan foto-foto terkait penyergapan panti oleh Densus 88 Anti Teror saat konferensi pers di Kantor KPAI, Jakarta, 19 Januari 2016. TEMPO/Amston Probel
Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

Kasus ibu bunuh anak di Bekasi menambah catatan anak menjadi korban saat diasuh orang dengan gangguan kejiwaan