TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang tentu ingin menjalin hubungan percintaan yang sehat. Namun sayangnya tidak semua hubungan dapat berjalan demikian. Ketika hubungan mulai berjalan tidak sehat, ada baiknya untuk mencari tahu apa penyebabnya, karena bisa jadi, hubungan yang tidak sehat itu bersumber dari pasangan yang narsis
Narsis sendiri menurut Mayo Clinic, adalah orang yang sering tidak memiliki empati, bertindak sesuka hati, sombong, dan mementingkan diri sendiri daripada orang lain. Sifat narsisme tersebut bisa terjadi ketika mengatur keuangan, karir, bahkan hubungan dengan orang lain, termasuk pasangan.
Ketika seseorang memiliki pasangan narsis, tidak mudah baginya untuk mengetahui sikap dasar pasangannya tersebut. Melansir laman Insider, psikolog klinis dan ahli narsisme, Dr. Ramani Durvasula membagikan beberapa hal yang menandakan seseorang tengah menjalin hubungan dengan pasangan yang narsis.
Ciri pasangan narsis
1. Orang-orang narsisis akan sulit dikenali pada pandangan pertama karena mereka sangat kharismatik.
Menurut Durvasula, fase awal kencan dengan seorang narsis biasanya ditandai dengan “love bombing”, sebuah strategi untuk menghujani pasangan dengan kasih sayang berlebihan di awal kencan, seperti memberi pelayanan, ataupun barang-barang yang diinginkan pasangannya. “Hubungan narsistik seringkali dimulai terlalu cepat, kemudian disusul dengan penurunan perasaan, pencampakkan, dan jatuh bangun,” kata Durvasula.
2. Berubah menjadi kurang perhatian, mementingkan diri sendiri, dan tidak konsisten setelah pasangannya mulai berkomitmen pada hubungan
Setelah seorang narsis membuat pasangannya berkomiten pada hubungannya, kasih sayang yang diberikan diawal secara berlebihan perlahan akan berhenti. Dia akan menunjukkan perubahan drastis dalam perilakunya kepada pasangan. “Saat seorang narsis telah membuat anda selayaknya anak kecil dengan mainan, mereka akan mulai berubah, penurunan perasaan mulai terjadi, dan hubungan menjadi tidak sehat,” kata Dursavula.
Perubahan yang terjadi bisa berupa berkurangnya perhatian, bingung dengan rencana awal ketika membangun hubungan, serta cepat marah atau menghindar ketika mereka tidak mendapat apa yang diinginkan.
3. Merasa dikendalikan dan tidak dapat mengutarakan apa yang ada dipikirannya
Orang narsis akan mengisolasi pasangannya dari lingkaran pertemanannya. Mereka akan membuat sebuah aturan yang harus dijalankan pasangannya jika ingin keluar bersama teman-temannya. Sebuah kritik yang dilontarkan pasangannya akan berubah menjadi perdebatan panas, hal tersebut dikarenakan orang narsis selalu mengutamakan kehendaknya. “Anda akan menemukan diri anda semakin dikendalikan dan diisolasi dari hal-hal yang menurut anda penting. Orang narsisis akan suka menbak-nebak tentang diri anda,” ujar Durvasula.
4. Selalu membenarkan perilaku narsis pasangannya
Ketika seseorang selalu selalu membenarkan perilaku pasangannya seperti pelecehan, posesif, tindak kekerasan dan sebagainya, bisa jadi orang itu tengah berhubungan dengan seorang narsis. “Berhubungan dengan orang narsis merupakan hubungan yang sering membuat anda merasa bingung. Anda akan sering membuat alasan rasional untuk membenarkan kesalahan dalam hubungan tersebut,” Kata Durvasula.
Hubungan dengan orang yang narsis biasanya tidak sehat, memutuskan hubungan tersebut merupakan langkah terbaik yang harus diambil. Meskipun seorang narsis berjanji akan berubah dan menjadi lebih baik, jika masih ketidakyakinan, lebih baik diputuskan. “Hubungan dengan narsisis tidaklah sehat. Mereka dicirikan sebagai orang yang tidak pasti, mengabaikan, menipu, manipulasi, tidak konsisten, dan tidak jujur. Mungkin tidak semuanya, tapi beberapa,” tutup Durvasula.
MUHAMMAD AMINULLAH