Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Lengah, Kenali 9 Tanda Orang Lakukan Manipulasi Psikologis

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi teman wanita. Unsplash/Trung Thanh
Ilustrasi teman wanita. Unsplash/Trung Thanh
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian dari kita pernah bertemu orang yang kerap melakukan manipulasi. Cara ini dapat mengacaukan mental dan eksploitasi emosi seseorang. Pihak yang manipulatif ingin menguasai banyak hal, mulai dari wewenang, kontrol, keuntungan tertentu yang menguntungkannya.

Secara psikologis, taktik manipulasi sengaja dilakukan untuk membuat kondisi kekuasaan yang timpang. Dengan demikian, korban manipulasi bisa dengan mudah dieksploitasi demi agenda tertentu. Sebab itu, Anda perlu jeli mengidentifikasi tanda-tanda seseorang melakukan taktik manipulasi psikologis.

Tanda-tanda seseorang melakukan manipulasi

1. Jago kandang

Istilah jago kandang layak disematkan bagi orang yang ingin melakukan taktik manipulasi psikologis. Contohnya ketika mengajak bertemu atau berinteraksi, pelaku cenderung memaksakan tempat yang membuatnya lebih dominan seperti kantor atau rumahnya sendiri. Dengan demikian, korban manipulasi memiliki kendali lebih lemah.

2. Mencari kelemahan

Jangan heran jika pelaku manipulasi adalah orang yang andal dalam mencari celah dari apa yang diucapkan korban. Ini adalah cara mereka untuk memprospek calon korban manipulasi. Biasanya, mereka akan membiarkan calon korban berbicara terlebih dahulu baru kemudian mencari celah kelemahannya.

3. Manipulasi fakta

Hal utama yang bisa dengan mudah diubah atau dibolak-balik ketika melakukan manipulasi adalah fakta. Ini familiar di sekitar kita, seperti berbohong, membuat alasan, bermuka dua, victim blamingatau menahan informasi penting. Kebiasaan melebih-lebihkan hal sepele juga bisa mengindikasikan manipulasi fakta.

4. Pemaparan data berlebihan

Memaparkan data dan statistik itu baik, namun tidak jika berlebihan. Sayangnya, inilah yang dilakukan orang manipulatif. Ini termasuk perundungan intelektual atau intellectual bullying dengan memaparkan berbagai fakta yang tidak dikuasai calon korban. Akibatnya, teknik ini membuat calon korban merasa tak berdaya mengambil keputusan.

5. Emosi negatif

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orang manipulatif tak akan segan menunjukkan dengan gamblang emosi negatif seperti berteriak atau membentak saat berada dalam diskusi. Tujuannya agar targetnya memberikan apa yang diinginkan. Tak jarang, pelaku manipulatif berteriak sembari melakukan bahasa tubuh agresif.

6. Hobi memberi deadline

Manipulasi adalah modus yang populer dengan taktik menekan targetnya. Termasuk dengan memaparkan deadline atau tenggat waktu sangat singkat untuk mengambil keputusan. Hal ini umum dilakukan dalam negosiasi jual beli agar target tidak punya kendali dan tak bisa berbuat apa-apa selain setuju.

7. Sarkasme terselubung

Sarkasme juga bisa menjadi senjata manipulator dalam menguasai targetnya. Mereka bisa dengan mudah melontarkan lelucon negatif dengan dalih humor. Topiknya sederhana, mulai dari penampilan, gadget yang dimiliki target, pengalaman, dan banyak lagi. Dengan memposisikan target pada posisi yang buruk, maka dominasi psikologis akan berpihak pada pelaku.

8. Silent treatment

Sangat jauh dari dewasa, namun manipulator tak akan segan melakukan silent treatment. Sederhananya, ini adalah taktik psikologis dengan tidak merespons pesan, email, atau telepon untuk mendiamkan target sehingga membuatnya merasa ragu atau merasa bersalah. Pada akhirnya, target dibuat luluh dan mengambil keputusan yang menguntungkan manipulator.

9. Penuh dengan prosedur tak perlu

Cara lain yang dilakukan manipulator untuk membuat targetnya dengan cepat menyetujui keinginan mereka adalah dengan memberlakukan begitu banyak prosedur. Dengan cara ini, target akan merasa kewalahan dan ingin segera menuntaskan urusan. Prosedur ini bisa berupa tetek bengek birokrasi seperti berkas, hukum, komite, dan lainnya.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

2 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

2 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

3 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

9 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

9 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

14 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.


Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

21 hari lalu

Ilustrasi perempuan alami social burnout. Foto: Freepik.com/Jcomp
Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.


Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

22 hari lalu

Jeon Jong Seo. Foto: Instagram/@andmarq_official
Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Agensi memastikan kasus bullying yang dituduhkan kepada Jeon Jong Seo tidak benar dan mereka akan menempuh jalur hukum.


Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

22 hari lalu

Jeon Jong Seo dalam drama Wedding Impossible. Dok. Prime Video
Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

Pemeran utama Wedding Impossible, Jeon Jong Seo dituduh melakukan bullying di sekolah sebelum dia dan keluarganya pindah ke Kanada.


Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

24 hari lalu

Song Ha Yoon dalam drama Marry My Husband. Dok. Prime Video
Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

Agensi membantah rumor Song Ha Yoon menjadi pelaku bullying di sekolahnya 20 tahun lalu.