Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sarapan Sehat dengan Sereal, Ini 3 Aturan saat Memilihnya

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi semangkuk sereal dengan susu. Unsplash.com/Nyana Stoica
Ilustrasi semangkuk sereal dengan susu. Unsplash.com/Nyana Stoica
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak sereal yang dipasarkan memiliki kaya nutrisi. Tetapi saat Anda menikmati sesendok demi sesendok sereal manis saat sarapan, Anda mungkin bertanya-tanya: Apakah ini cara yang benar-benar sehat untuk memulai hari saya?

Sereal salah satu sarapan yang disukai banyak orang. Selain mudah dibuat, rasanya kadang mengingatkan masa kecil Anda. Namun berkat kandungan gulanya yang tinggi, sereal sering dianggap tak sehat, terutama ketika dikonsumsi pertama kali di pagi hari. Namun tidak semua sereal diciptakan sama, dan ada banyak pilihan lezat dan baik yang bisa Anda temukan di supermarket.

Melansir laman Real Simple, dua ahli diet terdaftar, Kelli McGrane, untuk aplikasi Lose It! dan Gena Hamshaw pendiri The Full Helping membagikan tips tentang cara mengetahui apakah sereal sarapan favorit Anda sebenarnya sehat.

Tips memilih sereal yang sehat

1. Batasi Gula

Saat memilih sereal sarapan, temukan merek dengan jumlah tambahan gula sedikit. "Adalah bijak untuk memilih sereal yang memiliki kurang dari 10-12 gram total gula per sajian," kata Hamshaw. "Ingatlah bahwa pemanis menggunakan banyak nama — termasuk sirup, seperti beras merah atau sirup jagung - dan kata-kata yang berakhiran" -ose, "seperti fruktosa, sukrosa, atau maltosa."

McGrane juga menyarankan untuk memeriksa ulang apa ukuran porsi. "Misalnya, jika kotak itu mengatakan 3/4 cangkir sajian menyediakan 5 gram gula, tetapi Anda biasanya menuangkan sendiri 1 1/2 cangkir sereal, maka Anda sebenarnya akan mendapatkan 10 gram gula tambahan di pagi hari, " dia berkata.

2. Pilih yang bahannya dari biji-bijian utuh

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut McGrane, kita harus selalu memilih sereal yang memiliki basis gandum utuh atau yang diberi label "100% gandum utuh." Ini termasuk sereal yang dibuat dengan biji-bijian kuno, seperti quinoa, millet, dan sorgum, bersama dengan sereal yang terbuat dari beras merah dan jagung gandum. "Semakin tinggi Anda melihat bahan-bahan biji-bijian yang tercantum dalam label bahan, semakin yakin Anda bahwa produk tersebut didominasi oleh biji-bijian utuh," kata Hamshaw. 

3. Baca sisa daftar bahan

Sama seperti Anda harus menghindari terlalu banyak gula tambahan, Anda juga ingin melihat faktor-faktor yang akan membantu Anda kenyang: serat dan protein. "Cari opsi dengan setidaknya 3 gram serat dan 3 hingga 4 gram protein," kata McGrane. "Saya juga menghindari sereal yang mengandung minyak terhidrogenasi sebagian, sirup jagung fruktosa tinggi, atau penyedap dan pewarna buatan."

Penting juga untuk melihat kandungan natrium sereal. McGrane merekomendasikan sekitar 200 (atau lebih sedikit) miligram sodium per sajian, terutama jika Anda mencoba membatasi garam dalam makanan Anda.

Akhirnya pastikan untuk memeriksa ukuran porsi sereal. "Ukuran porsi bisa sangat kecil, yang khususnya bermasalah jika sereal tidak kaya nutrisi seperti serat yang membantu rasa kenyang," kata Hamshaw. "Semakin banyak biji-bijian yang termasuk dalam sereal Anda, semakin besar kemungkinannya mengandung serat dan protein yang membantu Anda merasa kenyang."

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

4 hari lalu

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.


Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

8 hari lalu

Pekerja mengemas gula pasir berukuran 1 kilogram di pasar Kramat Jati, Jakarta, Selasa, 14 November 2023. Harga gula naik ke level tertinggi dalam sejarah. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengungkapkan harga gula saat ini telah tembus Rp 17.000 per kilogram (kg). TEMPO/Tony Hartawan
Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons kenaikan harga gula di tingkat konsumen. Saat ini harga gula sudah jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 15.500 per kilogram. Karena itu, Bapanas menaikan HAP gula mulai 5 April 2024 menjadi Rp 17.500 per kilogram.


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

9 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

11 hari lalu

Ilustrasi makanan manis (pixabay.com)
Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

Dokter anak mengingatkan orang tua untuk mengawasi dan menjaga asupan gula anak saat libur Lebaran 2024.


Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia Kritik Protes BP2MI yang Tidak Setuju dengan Permendag 36

11 hari lalu

Pedagang tengah menata gulungan kain dalam toko di kawasan Cipadu, Tangerang, Banten, Kamis, 11 Januari 2024. Sementara Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta mengatakan, industri industri TPT mengalami perlambatan sejak kuartal ketiga 2022 hingga mencatat penurunan di tahun 2023 sertakondisi ekonomi global menjadi hambatan ekspor dan tingginya stok Cina menyebabkan barang impor legal dan ilegal membanjiri pasar domestik. Tempo/Tony Hartawan
Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia Kritik Protes BP2MI yang Tidak Setuju dengan Permendag 36

Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia mengkritik protes BP2MI yang tidak setuju dengan Permendag Nomor 36 tahun 2023.


Macam Camilan yang Dianjurkan untuk Mencegah Sembelit

12 hari lalu

Sembelit
Macam Camilan yang Dianjurkan untuk Mencegah Sembelit

Sebagian orang memiliki solusi unik untuk mencegah sembelit namun mengonsumsi makanan kaya serat bisa menjadi solusi yang baik.


Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

15 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.


Kenali Gejala Asam Urat yang Bisa Disebabkan Hidangan Lebaran

17 hari lalu

Hidangan/masakan lebaran. ANTARANEWS
Kenali Gejala Asam Urat yang Bisa Disebabkan Hidangan Lebaran

Gejala asam urat bisa menyebabkan nyeri, peradangan, sampai pembengkakan.


6 Hidangan Lebaran yang Harus Dihandari Penderita Asam Urat

17 hari lalu

Hidangan/masakan lebaran. ANTARANEWS
6 Hidangan Lebaran yang Harus Dihandari Penderita Asam Urat

Enam makanan khas Lebaran ini justru dapat memperburuk kondisi asam urat.


5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

20 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

Dengan memperhatikan asupan makanan sehari-hari, penderita hipertensi dapat mengurangi risiko komplikasi yang mungkin timbul akibat kondisi tersebut.