TEMPO.CO, Jakarta - Jerawat bisa tumbuh di mana saja, termasuk di area sekitar kelamin. Penyebab jerawat di kelamin tidak selalu diketahui dengan jelas. Namun tersumbatnya pori-pori merupakan pemicu yang umum, sama seperti jerawat pada bagian tubuh lain.
Jerawat bisa muncul saat sel-sel kulit mati, minyak, dan kotoran menyumbat pori-pori kulit atau folikel rambut. Bakteri kemudian berkembang biak dalam pori-pori yang tersumbat dan menyebabkan peradangan. Namun, ada sejumlah kondisi umum lain yang bisa menjadi penyebab kemunculan benjolan menyerupai jerawat di area kelamin.
Beberapa di antaranya meliputi dermatitis kontak peradangan kulit akibat terpapar zat penyebab alergi atau iritasi, folikulitis atau infeksi pada folikel rambut dan iritasi atau ingrown hair, kondisi yang terjadi usai mencukur bulu di kemaluan. Jerawat karena kondisi-kondisi tersebut tidak menular, berbeda dengan benjolan akibat penyakit menular seksual.
Supaya mencegah jerawat tumbuh di area kelamin, Anda dapat menerapkan beberapa langkah sederhana berikut ini.
- Menjaga kebersihan alat kelamin dan area di sekitarnya
Basuhlah area kelamin dengan air hangat dan sabun berbahan kimia ringan yang tidak mengandung parfum atau pewangi.
- Mengenakan pakaian yang tidak ketat
Langkah ini bisa Anda awali dengan memilih celana dalam yang pas dan tidak terlalu ketat. Dengan ini, kulit di sekitar kemaluan tidak pengap dan lembap karena kedua kondisi ini dapat memicu pertumbuhan bakteri. Anda juga bisa memilih bahan celana dalam yang lembut dan menyerap keringat, seperti katun.
- Rajin mengganti celana dalam
Gantilah celana dalam Anda secara rutin, misalnya tiap habis mandi. Anda juga perlu melakukannya ketika banyak berkeringat. seperti setelah berolahraga.
- Menghindari faktor pemicu jerawat
Perhatikan agar tidak terjadi kontak antara alat kelamin dengan zat-zat yang berisiko mengiritasi kulit dan memicu jerawat. Misalnya, sabun yang mengandung parfum, bahan pakaian tertentu (seperti lateks), serta deterjen dan pewangi bahu dengan kandungan kimia yang terlalu keras.
Baca juga: Tanda Jerawat di Kelamin Wajib Diwaspadai dan Cara Mengatasinya
Ingatlah bahwa langkah-langkah pencegahan tersebut hanya berlaku untuk jerawat di genital yang tidak disebabkan oleh penyakit menular seksual. Jika tidak yakin dengan penyebab benjolan yang Anda alami, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Tapi selama menunggu jadwal dan hasil pemeriksaan, Anda disarankan untuk berhenti berhubungan seksual terlebih dulu. Dengan ini, risiko penularan bisa dibendung jika jerawat di kelamin Anda ternyata termasuk ciri-ciri infeksi menular seksual.