TEMPO.CO, Jakarta - Pernah mendengar diet kopi? Diet dengan kopi dipopulerkan Bob Arnot, dokter yang menulis buku The Coffee Lover’s Diet. Dikutip dari Healthline, ia mengklaim bahwa meminum kopi beberapa kali dalam sehari membantu menurunkan berat badan karena mempercepat metabolisme, pembakaran lemak, dan menekan rasa lapar.
Tak semua kopi bisa digunakan untuk diet ini. Bob merinci kopi yang digunakan adalah light roast yang cenderung tinggi polifenol dibandingkan darker roast. Untuk menjalani diet ini, Bob menyarankan minum minimal 3 cangkir dalam sehari, boleh kopi yang berkafein atau yang kafeinnya dikurangi.
Menurut Bob, kopi bisa menekan rasa lapar dan mempercepat metabolisme. Ada beberapa studi yang mengaitkan antara mengonsumsi kopi dengan penurunan rasa lapar. Salah satunya pada 2017, penelitian menyebut konsumsi kopi sesaat sebelum makan dapat mengurangi konsumsi makanan. Namun, jika kopi diminum 3 hingga 4,5 jam sebelum makan, efek kopi tersebut dilaporkan tidak muncul.
Namun, ada juga riset yang menunjukkan bahwa kopi tidak mempengaruhi nafsu makan. Karena hasil riset yang masih bertentangan, perlu studi yang lebih besar untuk memastikannya.
Sementara itu, sebuah kung penelitian yang dimuat dalam jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition menyebutkan asupan kafein dikaitkan dengan penurunan berat badan, indeks massa tubuh, dan massa lemak.
Bahkan, saat partisipan meningkatkan asupan kafeinnya menjadi dua kali lipat, berat badan mereka menurun hingga 17-28 persen Selain itu, kopi juga dilaporkan meningkatkan pembakaran lemak saat berolahraga.
Namun, riset-riset lanjutan diperlukan untuk menguatkan hubungan antara kopi dan metabolisme tubuh.
Sayangnya, diet dengan bergantung pada kopi cenderung tidak sehat karena terlalu banyak kafein berisiko bagi tubuh. Selain membuat Anda sulit tidur, kafein juga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, sering buang air kecil, hypokalemia atau kadar kalium rendah, sakit kepala, depresi, hingga serangan jantung.
Satu hal yang juga tidak disarankan dalam diet ini adalah pengurangan asupan kalori secara drastis. Diet yang baik adalah mengurangi kalori dikit demi sedikit dengan risiko perubahan metabolik yang kecil.