Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Haid Telat 2 Hari Belum Tentu Hamil, Sebabnya 7 Gangguan Ini

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi kalendar menstruasi. Freepik.com
Ilustrasi kalendar menstruasi. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian dari Anda tentu pernah mengalami telat datang bulan atau haid. Hal ini merupakan salah satu tanda kehamilan. Namun, jika telat menstruasi 2 hari apakah menandakan kehamilan? Jawabannya bisa iya, bisa tidak. Hal ini karena banyak faktor yang mengakibatkan wanita mengalami pergeseran siklus menstruasi sehingga ia terlambat datang bulan.

Sedangkan untuk memastikan kehamilan, Anda harus melakukan tes dengan test pack atau pemeriksaan ultrasonografi (USG). Ada kemungkinan Anda memang hamil jika telat haid 2 hari disertai dengan gejala kehamilan lainnya. Anda juga harus mewaspadai kemungkinan adanya masalah kesehatan tertentu bila terlambat menstruasi diikuti dengan tes kehamilan yang negatif.

Jika Anda ingin memastikan kehamilan setelah telat haid 2 hari, sebaiknya lakukan pemeriksaan USG. Pemeriksaan tersebut dapat mendeteksi adanya penebalan rahim pada usia kehamilan 4 minggu, atau bahkan adanya kantung kehamilan yang menandakan Anda sudah mengandung selama 5 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Namun jika Anda telat haid 2 hari, namun hasil test pack maupun pemeriksaan USG menunjukkan hasil negatif kehamilan, bisa jadi ada masalah kesehatan yang memengaruhi produksi estrogen.

Berikut ini gangguan kesehatan yang mempengaruhi produksi estrogen 

1. Stres

Stres bisa berimbas pada banyak hal, salah satunya adalah ketidakseimbangan hormon reproduksi yang kemudian memengaruhi ovulasi dan menstruasi. Ketika stres berangsur reda, hormon Anda akan kembali normal sehingga siklus haid akan kembali berputar seperti sedia kala.

2. Perubahan berat badan

Jika Anda mengalami penurunan atau pertambahan berat badan yang ekstrem, jangan heran bila Anda telat haid 2 hari. Perubahan drastis ini juga menyebabkan ketidakseimbangan hormon, namun akan berangsur kembali normal seiring berjalannya waktu.Wanita yang memiliki berat badan terlalu ekstrem juga dapat menderita telat atau bahkan berhenti haid. Berat badan ekstrem yang dimaksud adalah anoreksia (kurus ekstrem) dan obesitas (gemuk ekstrem).

3. Terlalu banyak berolahraga

Olahraga berlebihan juga akan mengakibatkan Anda mengalami terlambat datang bulan. Hal ini paling sering dialami oleh wanita yang sejak awal memiliki berat tubuh rendah atau massa otot yang rendah.

4. Produksi hormon prolaktin

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Prolaktin adalah hormon yang diproduksi tubuh saat wanita tengah masa menyusui. Namun, wanita yang tidak sedang menyusui juga bisa mengalami lonjakan produksi prolaktin karena beberapa hal. Masalah ini bisa diatasi dengan konsumsi obat tertentu yang direkomendasikan oleh dokter.

5. Masalah hormon tiroid

Hipotiroidisme atau hipertiroidisme juga dapat membuat Anda mengalami telat haid 2 hari. Kondisi ini biasanya ditandai dengan gejala, seperti kelelahan ekstrem dalam jangka waktu lama, rambut rontok, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, serta merasa selalu tidak enak badan.Untuk memastikan ada atau tidaknya masalah pada hormon tiroid Anda, periksakan ke dokter. Anda hanya akan diminta melakukan tes darah sederhana untuk menegakkan diagnosis ini.

6. Sindrom polikistik ovarium (PCOS)

PCOS adalah ketidakseimbangan hormon yang kerap berujung pada munculnya kista ovarium sehingga mengganggu kerja sistem reproduksi wanita. Sindrom polikistik ovarium bisa ditandai dengan telat haid 2 hari atau lebih, menstruasi dengan darah yang sangat sedikit atau sangat banyak, obesitas, sleep apnea, penipisan rambut, dan sulit hamil.

7. Perimenopause

Wanita dikatakan menopause jika tidak datang bulan selama 12 bulan beruntun dan biasanya terjadi saat usia 52 tahun. Nah, periode transisi dari masa produktif hingga menopause itulah yang dinamakan perimenopause, dengan gejala seperti siklus menstruasi tidak teratur, darah haid keluar lebih banyak atau lebih sedikit, hingga vagina kering. Untuk memastikan penyebab telat haid 2 hari yang Anda alami, periksakan diri ke dokter supaya mendapatkan penanganan yang tepat.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

2 hari lalu

Ilustrasi Miom atay Mioma. shutterstock.com
Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

Gejala miom uteri dapat berupa perdarahan hebat saat menstruasi serta kesulitan untuk hamil bergantung pada lokasi dan ukurannya.


Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

5 hari lalu

Ilustrasi menstruasi. India Times
Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

Sering makan makanan olahan dibanding makanan rumahan menjadi salah satu penyebab anak perempuan lebih cepat mengalami menstruasi.


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

5 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

6 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

15 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

17 hari lalu

Ilustrasi wanita sakit perut saat menstruasi. TEMPO/ Rosdianahangka
4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

Orang sering tak paham apa yang sebenarnya terjadi saat menstruasi dan kapan perlu mendapat penanganan medis. Berikut empat tanda Anda perlu waspada.


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

17 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

18 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

19 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur


Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

20 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.