TEMPO.CO, Jakarta - Pelukan telah menjadi cara untuk menunjukkan kepedulian, tetapi pelukan secara tidak resmi telah dilarang di antara orang-orang di luar rumah tangga yang sama sejak pandemi COVID-19 dimulai. Namun sebuah video pelukan telah viral di internet. Dalam video itu seorang wanita Kanada menciptakan "sarung tangan pelukan" dari terpal plastik bening - dengan lengan baju - sehingga dia bisa memeluk ibunya. Video pelukan mereka telah ditonton hampir 24.000 kali di YouTube.
Tetapi jika Anda tidak memiliki "sarung tangan pelukan," masih ada cara yang aman (atau sebagian besar aman) untuk mendapatkan pelukan Anda pada hari-hari ini.
Melansir laman Women's Health, Linsey Marr, seorang ilmuwan aerosol di Virginia Tech dan salah satu pakar terkemuka dunia tentang penularan penyakit melalui udara menganalisis tentang risiko tertular virus selama pelukan. Marr menganalisis model matematika dari sebuah penelitian yang menunjukkan bagaimana virus pernapasan bepergian ketika Anda dekat dengan seseorang dan menemukan bahwa risiko paparan selama pelukan pendek cukup rendah.
"Jika Anda tidak berbicara atau batuk sambil berpelukan, risikonya harus sangat rendah," kata Marr kepada New York Times. Menahan nafas saat Anda berpelukan juga dapat membantu, menurut Julian Tang, seorang ahli virologi dan profesor di Universitas Leicester di Inggris yang mempelajari bagaimana virus pernapasan menyebar di udara.
Tetapi ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko berpelukan lebih jauh. Eleni Kalorkoti, ilustrator untuk karya tersebut, membagi tips dalam istilah sederhana dan ilustrasi yang mudah direplikasi:
Baca Juga:
- Jangan memeluk muka dengan muka
- Jangan memeluk pipi bersama, menghadap ke arah yang sama
- Peluklah ke arah yang berlawanan arah
- Biarkan anak-anak Anda memeluk Anda di sekitar lutut atau pinggang
- Cium cucu Anda di bagian belakang kepala
Pelukan sepertinya adalah hal yang sederhana. Kasih sayang fisik membantu mengurangi stres dengan menenangkan sistem saraf simpatik Anda (dan saraf simpatis melepaskan hormon stres ke dalam tubuh Anda), menurut penelitian.
Bahkan, Candice Hargons, PhD, direktur Center for Healing Racial Trauma, merekomendasikan pelukan orang lebih sering sebagai cara untuk mempertahankan dan menjaga kesehatan mental Anda saat memerangi rasisme sistemik dan ketidakadilan sosial. Ini berlaku untuk semua orang, terutama bagi orang kulit hitam Amerika. Sentuhan fisik meningkatkan kesehatan dan sentuhan pelukan atau persahabatan dapat meningkatkan pelepasan hormon oksitosin, yang dapat membantu mengurangi respons stres dan kecemasan umum selama masa-masa sulit.