Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Teman Tak Mau Social Distancing, Ingatkan 5 Hal Ini

image-gnews
Sejumlah penumpang duduk di dalam gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuterline di Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 21 Maret 2021. PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) telah melakukan penambahan dua rangkaian KRL Bogor ke Jakarta dalam sehari untuk mendukung kesadaran masyarakat untuk menjaga jarak ('social distancing') dan menghindari kerumunan orang di transportasi publik sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19 terutama di dalam kereta. ANTARA
Sejumlah penumpang duduk di dalam gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuterline di Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 21 Maret 2021. PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) telah melakukan penambahan dua rangkaian KRL Bogor ke Jakarta dalam sehari untuk mendukung kesadaran masyarakat untuk menjaga jarak ('social distancing') dan menghindari kerumunan orang di transportasi publik sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19 terutama di dalam kereta. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terlepas dari kenyataan bahwa Presiden Joko Widodo, Pemerintah Provinsi dan Organisasi Kesehatan Dunia telah mendesak orang untuk tinggal di rumah, Anda mungkin mengetahui ada seseorang yang menolak berlatih social distancing selama pandemi virus corona.

Melansir laman Bustle Senin 23 Maret 2020, Psikoterapis Jeffrey Rubin menyarankan untuk mencari tahu apa yang penting bagi orang yang Anda ajak bicara, dan memberi argumen Anda untuk kepentingan mereka.  "Dengar dan cari apa yang dihargai orang itu dan kemudian bantu mereka melihat bagaimana coronavirus bisa membahayakan. Lakukan secara personal buka melalui perang media sosial," kata Rubin.

Berikut cara berargumen dengan teman Anda yang tidak menganggap serius desakan kerja di rumah dan social distancing

1. Virus corona tidak membuat orang yang lebih muda sakit
Kenyataannya adalah bahwa kita semua berisiko tertular dan atau menyebarkan corona. Meskipun orang yang berusia di atas 60 tahun atau memiliki masalah kesehatan yang mendasarinya paling terpengaruh oleh virus, orang-orang yang masih muda juga dapat terpengaruh dan menularkan penyakit ini kepada orang lain tanpa menyadarinya.

Direktur jenderal kesehatan Prancis, Jerome Salomon, mengatakan kepada CNN pada 15 Maret bahwa dari 300 kasus serius dalam perawatan intensif di Prancis, lebih dari 50 persen orang berusia di bawah 60 tahun. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh JAMA, seperempat dari kasus corona paling serius di Italia juga terjadi pada orang dewasa di bawah 50 tahun. Di California, ada lebih dari 180 kasus yang terdeteksi pada pasien berusia di atas 64 tahun, dibandingkan lebih dari 390 kasus untuk pasien di bawah usia 64 tahun.

2. Jika Anda tidak sakit, Anda tidak dapat menyebarkan corona
Menurut Dewan Penasihat Medis Nutrisi Persona Lou Malinow mudah untuk melihat seseorang dan mengetahui apakah mereka tertuular, maka akan mudah untuk menghindari kontak langsung. "Sebagian besar dari mereka yang menularkan virus ke orang lain tidak memiliki gejala atau hanya gejala yang sangat kecil," ucapnya.

Profesor di Sekolah Kedokteran Vanderbilt University dan penasihat CDC William Schaffner mengatakan bahwa orang yang terinfeksi tanpa gejala sebenarnya adalah salah satu kontributor terbesar untuk jangkauan wabah corona.

Sebuah studi baru dari University of Massachusetts Amherst, menghitung bahwa masa inkubasi rata-rata untuk COVID-19 hanya lebih dari lima hari dan bahwa 97,5% orang yang mengembangkan gejala akan melakukannya dalam 11,5 hari infeksi.

Ahli penyakit dalam dan ahli pencernaan yang berbasis di New York, Niket Sonpal mengatakan kepada Bustle bahwa semakin cepat kita menjauhkan diri kita selama beberapa minggu ke depan, semakin cepat kurva curam dari kasus baru turun mendatar.

3. Membatalkan liburan karena virus corona
Menurut Pusat Studi Neuroekonomi Paul J. Zak mengatakan secara biologis pembawa virus corona yang tidak menunjukkan gejala dapat menginfeksi orang lain, tanpa disadari. "Selama perjalanan, orang-orang berkumpul di restoran, pantai, dan kolam renang, yang semuanya mempercepat efek ini," kata Dr. Zak kepada Bustle. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menolak untuk membatalkan liburan itu karena Anda "berusaha membantu perekonomian" bukanlah alasan. "Ekonomi tumbuh dan sedikit orang yang berlibur tidak akan berpengaruh pada ekonomi secara keseluruhan," kata Dr. Zak. Jika Anda menjaga kesehatan Anda sekarang, Anda akan memiliki banyak peluang untuk melihat dunia ketika kita pulih dari pandemi ini.

4. Tidak menyerah pada ketakutan
Sebenarnya, dalam hal ini Anda harus menyerah pada ketakutan rasional. Menurut Dr Rubin, Anda harus memiliki perspektif dan menemukan garis antara kehati-hatian dan kepanikan yang tidak rasional. 

Banyak tenaga medis dan dokter di rumah sakit telah meminta orang untuk tinggal di rumah karena mereka sudah bekerja berjam-jam dan mempertaruhkan kesehatan mereka sendiri untuk merawat orang lain.

Dr. Sonpal menekankan bahwa ada peningkatan kasus orang yang lebih muda dan sangat bugar telah terinfeksi covid-19. Salah satu alasannya adalah kaum muda menggunakan vape atau E-rokok, yang dapat meningkatkan risiko infeksi corons yang parah.

5. Anda akan tinggal di rumah ketika situasi semakin buruk
Jika Anda mengabaikan peringatan dan rekomendasi, Anda bisa berisiko terpapar virus corona dan menularkan kepada orang lain. Menurut Dr. Rubin, mentalitas semacam itu sebenarnya merupakan tanda ketakutan dan penyangkalan, meskipun itu hanya terlihat seperti kecerobohan.

"Daripada merasa takut, beberapa orang ingin meminimalkan ancaman," Dr Rubin menjelaskan, menunjukkan bahwa jika lebih sulit untuk menangani perasaan Anda, Anda mungkin mencoba untuk mengatasinya," kata Rubin.

Jika Anda masih muda dan berisiko minim, tinggal di rumah dan berlatih menjaga jarak sosial adalah cara terbaik untuk masa depan yang melibatkan perjalanan dan kesenangan lainnya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

43 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

44 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

49 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.


4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

51 hari lalu

Ilustrasi swab test atau tes usap Covid-19. REUTERS
4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.


Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan tentang program pemberian makanan tambahan usai rapat paripurna persetujuan DPRD terhadap raperda APBD Kota Depok Tahun 2024 di Gedung DPRD Kota Depok, Rabu 22 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.


Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Para penumpang bus duduk disebelah tanda silang guna menerapkan social distancing saat hari pertama pelonggaran lockdown di Manila, Filipinw, 1 Juni 2020. REUTERS/Eloisa Lopez
Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.


Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Orang-orang yang memakai masker berpergian sebelum pemberlakuan lockdown di Singapura, 14 Mei 2021. Singapura kembali menerapkan lockdown setelah ditemukan 24 kasus Covid-19 penularan lokal untuk hari kedua berturut-turut, jumlah harian tertinggi sejak September tahun lalu. REUTERS/Caroline Chia
Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.


Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Pengendara melintas di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. Kasus positif covid-19 kembali meningkat. Hal ini terlihat dari data kasus positif yang sebelumnya tercatat 30-40 pasien dalam sepekan, sekarang kasus mingguannya mencapai 267 pasien di periode 28 November sampai dengan 2 Desember 2023. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.


Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Dokter kontrak medis pemerintah berpartisipasi dalam aksi mogok kerja di Rumah Sakit Kuala Lumpur di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Kuala Lumpur, Malaysia, 26 Juli 2021. [REUTERS/Lim Huey Teng]
Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.


Jokowi Klaim RI Masuk 5 Negara yang Sukses Tangani Corona dan Pulihkan Ekonomi

8 Oktober 2023

Presiden Joko Widodo saat memberikan pertanyaan kepada peserta dalam acara penutupan Rapimnas Samawi di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu, 7 Oktober 2023. Saat memberikan sambutan, Jokowi menyampaikan pesan kepada peserta Rapimnas Samawi agar tak terpecah belah meski beda pilihan Pemilu 2024. Menurut Jokowi, berbeda pilihan adalah hal yang wajar dan biasa. Menurutnya jangan sampai hal itu jadi penyebab perpecahan dan kerukunan dalam persaudaraan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Jokowi Klaim RI Masuk 5 Negara yang Sukses Tangani Corona dan Pulihkan Ekonomi

Presiden Jokowi, mengatakan Indonesia dinilai sebagai satu di antara lima negara di dunia yang berhasil menangani virus corona dan pulihkan ekonomi