TEMPO.CO, Jakarta - Elisabeth Moss tahu cara mempertahankan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Dalam cerita sampul Harper’s Bazaar edisi Februari, aktris dilm The Invisible Man itu percaya ada seni untuk menyeimbangkan kehidupanya.
"Saya menemukan bahwa saya sangat, sangat pandai, seperti, saya kira beberapa orang akan menyebutnya kompartementalisasi," katanya. "Aku benar-benar pandai mematikannya, pulang, dan mengirim SMS ke teman-teman, minum segelas anggur, dan mengesampingkannya. Itu bukan tidak sadar. Saya harus bisa melakukan itu untuk memperlakukan pekerjaan saya dengan sukacita dan antusiasme. "
Aktris berusia 37 tahun ini juga mengingatkan pentingnya seorang aktris tetap menjaga kehidupan pribadinya. "Kamu harus hati-hati. Setelah informasi tersebar kamu tidak dapat mengambilnya kembali,” ujarnya.
Elisabeth Moss mengambil contoh dari beberapa aktris dan figur publiknya. Seperti Holly Hunter aktis film Broadcast New dan Mery Streep. “Meryl Streep melakukannya dengan baik. Saya sedang mendengarkan podcast Oprah di mana dia mewawancarai Julia Roberts, dan di sini Anda bisa dibilang bintang wanita terbesar di dunia, dan dia telah berhasil menjaga privasi. Saya tidak berpikir itu ada hubungannya dengan tingkat ketenaran Anda tetapi dalam cara Anda menjalani hidup Anda,” ujarnya.
Bukan karena pemenang penghargaan Emmy ini tidak memahami minat publik dengan kehidupan selebriti. Elisabeth Moss mengaku juga ingin mengetahui setiap detail terakhir tentang tokoh publik tertentu sendiri.
Baca Juga:
"Saya benar-benar mengerti mengapa orang ingin mengetahui hal itu," kata Moss seperti dilansir dari laman Page Six. “Aku melihat cerita tentang Olivia Colman, yang aku cintai, dan aku ingin melahapnya. Saya membedahnya seperti, ‘Di mana dia tinggal? Seperti apa dapurnya? "Saya ingin melihat dapur Olivia. Tetapi saya tidak pernah ingin sampai pada titik di mana seseorang menonton sesuatu yang saya lakukan dan memikirkan seperti apa dapur saya. "
Dalam film terbaru Elisabeth Moss, The Invisible Man, menceritakan kembali secara modern novel sci-fi HG Wells dengan judul yang sama. Dia berperan sebagai seorang wanita yang diteror oleh mantan pacar yang kejam, yang tidak bisa dilihat orang lain.
Perlu dicatat bahwa banyak dari karakter yang diperankan Moss tampaknya berjuang melawan kehadiran maskulin destruktif yang meresap, tetapi dalam The Invisible Man tema ini sama sekali tidak terlihat. "Perasaan universal bahwa tidak terlihat, tidak memiliki suara, ketakutan tidak terlihat," ia menjelaskan. “Kami hidup dalam patriarki. Jika Anda bercerita tentang seorang wanita, sebagian darinya adalah tentang hidup dalam patriarki itu. "