TEMPO.CO, Jakarta - Grup perempuan K-Pop, GFriend meluncurkan album baru, Labyrinth, Senin 3 Februari 2020, dengan single pertama berjudul Crossroads. Mereka mengadakan konferensi pers dan siaran langsung melalui V-Live Showcase.
Salah satu personel GFriend, Sowon menjelaskan album ini menceritakan tentang gadis muda yang tumbuh menjadi dewasa dan harus membuat pilihan tentang masa depannya. “Album ini perasaan rumit kita tentang kisah seperti apa yang ingin kita ceritakan ketika kita meninggalkan hari-hari ktia yang tidak bersalah,” ujarnya, seperti dilansir dari laman Soompi.
Video musik Crossroads tanpa koreografi apa pun, namun fokus pada alur cerita yang merepresentasikan naik turunnnya hubungan antara enam anggota GFriend. Tidak hanya mencerminkan pesan lagu, video musik untuk "Crossroads" juga terkait dengan video musik sebelumnya, merujuk kembali ke plotline video untuk lagu-lagu seperti "Fingertip" dan "Time for the Moon Night” dengan Eunha sebagai tokoh sentral dan soliter yang tampaknya berusaha menyatukan kembali kelompok perempuan dan menampilkan tema yang berulang seperti kupu-kupu cerah.
Eunha GFriend (Youtube)
Eunha GFriend mengatakan bahwa ia benar-benar ingin menggambarkan perasaan 'Crossroad' agar sesuai dengan konsep itu. “Saya menggunakan gaya rambut yang lebih 'tangguh' dan mengubah warna pewarna setiap hari. Besok, saya pikir itu akan menjadi merah muda yang lebih muda,” ujarnya.
Sementara Sowon mengaku penampilannya tidak banyak berubah. “Saya tidak tahu bahwa saya akan mencoba rambut merah pada awalnya. Saya sering memutihkan rambut saya, jadi tidak peduli warna apa yang saya coba, hasilnya tampak kuning. Jadi saya mencoba rambut merah. Direktur konsep mengatakan bahwa mereka berharap pewarna akan memudar lebih cepat,” ujarnya.
Sin B menambahkan mereka tidak menghabiskan banyak waktu untuk mempersiapkan penampilannya seperti yang orang pikirkan. Mereka membutuhkan latihan sekitar satu setengah minggu. "Ketika saya pertama kali mendengarnya, saya ingin mendengarnya lagi,” ujarnya.
Sementara menurut Yuju, lagu Crossroads ibarat makanan yang semakin banyak dimakan akan semakin kuat, “Lagu itu seperti itu,” ujarnya.
Eunha menambahkan, ketika mendengarkannya, ada banyak detail kecil yang di perhatikan. “Banyak hal-hal yang dilibatkan sehingga Anda dapat mendengar pesan kami tidak hanya dalam lirik tetapi juga dalam pengaturan,” ujarnya.