TEMPO.CO, Jakarta - Anggapan bahwa perempuan lebih cepat dewasa dibandingkan laki-laki atau pria ternyata ada benarnya. Contohnya saja, perempuan bisa terlihat dewasa bahkan di usia awal 30-an tahun, sementara pria dikenal makin tua makin terlihat berkharisma, terutama ketika menginjak usia 40 tahun.
Sains juga mendukung fakta bahwa perempuan bisa dewasa jauh lebih cepat dibandingkan pria. Berikut alasannya menurut para profesional.
1. Perempuan mengoptimalkan koneksi otak
Menurut Psychology Today, wanita biasanya menunjukkan kekuatan kognitif dan emosional yang lebih tinggi sebelum pria, dan inilah sebabnya. Sekali lagi, mereka menunjukkan bahwa kedewasaan ini sering pada spektrum. Itu berarti bahwa tidak semua orang matang pada tingkat yang sama, tetapi perempuan tampaknya mendapatkannya lebih cepat.
Ketika koneksi di otak tidak digunakan, mereka menyusut. Ini sering terjadi selama masa kanak-kanak ketika otak mempersiapkan untuk bertahan hidup di lingkungan dengan cara yang lebih baik. Itulah sebabnya penting untuk mengajarkan pesan tentang pemberdayaan, harga diri, dan bahkan keluaran emosional, kepada anak-anak. Aktivitas fisik juga penting. Memberitahu anak laki-laki bahwa menangis tidak apa-apa mungkin memiliki efek jangka panjang.
2. Perempuan lebih tertekan secara sosial
Banyaknya aturan gender terhadap perempuan, menjadikan sebuah tekanan sosial pada perempuan. Mereka diharapkan bisa bersikap lebih sopan dan lebih beretika dibandingkan pria. Akibatnya tekanan ini membuat mereka menjaga perilaku yang menunjukkan kedewasaan.
3. Pria kecanduan game
Para ilmuwan menemukan bahwa terus-menerus melihat layar dapat merusak pertumbuhan otak. Banyak anak muda terutama anak laki-laki sulit menjadi dewasa di era digital karena masalah kecanduan tadi.
4. Pria baru memasuki kematangan maksimal di usia 40 tahun
Tentu saja, jumlah itu lebih sedikit untuk wanita, yang dilaporkan dewasa antara usia 30 dan 32 (meskipun kita sering merasa kita sudah matang jauh lebih awal dari itu). Jadi, jika Anda masih sedikit dimatikan oleh selera humor cabul pacar Anda, itu mungkin bukan dia - mungkin saja di situlah otaknya seusianya.
5. Otak perempuan berkurang terus menerus
Itu cara berpikir yang aneh, tetapi para ilmuwan mengklaim itu benar. Sol Lim, seorang mahasiswa pascasarjana di Universitas Newcastle di Inggris, melakukan penelitian pada tahun 2013 untuk Cerebral Cortex. Seharusnya, proses pengurangan otak terjadi sepanjang hidup kita. "Prosesnya dimulai beberapa tahun setelah kelahiran dan terus terjadi hingga sekitar 40 tahun," kata Lim.