Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sering Diabaikan, Ini Manfaat Buku KIA untuk Tumbuh Kembang Anak

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi anak belajar berjalan. Shutterstock
Ilustrasi anak belajar berjalan. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Buku Kesehatan Ibu dan Anak atau buku KIA sering kali diabaikan. Padahal buku ini menunjang pelayanan kesehatan ibu dan anak sebagai media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), serta pencatatan yang efektif dan efisien.

Tak hanya berisi perkembangan anak, berbagai informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak juga menjadi konten dalam buku KIA.
Setiap ibu hamil mendapat 1 buku KIA. Jika ibu hamil atau melahirkan bayi kembar, maka ibu memerlukan tambahan satu buku KIA.

Buku KIA tersedia di Posyandu, Polindes/Poskesdes, Puskesmas Pembantu, Puskesmas, bidan praktik, dokter praktik, rumah bersalin, dan rumah sakit.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Anak Prof Soedjatmiko mengatakan, pemanfaatan buku KIA bisa dibilang masih minim. Hal itu dapat dilihat dari fakta Riset Kesehatan Dasar yang menunjukkan tingginya masalah kesehatan ibu dan anak. 

"Mulai dari masalah berat bada bayi baru lahir rendah, anak stunting, sering sakit, ibu hamil kurang dan anak kurang gizi, anak kurang stimulus bermain. Masalah tersebut kelak bisa menghasilkan sumber daya manusia berkualitas rendah," ucap Soedjatmiko dalam acara Master Class Stimulasi dan Nutrisi Fondasi Penting di Masa Toddler dan Pra-Sekolah untuk Mendukung Masa Depan Anak Indonesia, di Jakarta, Senin, 27 Januari 2020.

Berdasar survei tumbuh kembang anak yang dilakukan The Asian Parents pada Januari 2020, sebanyak 29 persen ibu belum mengetahui dengan benar tahapan yang sesuai dengan usianya.

Padahal, lanjutnya, sumber informasi mengenai kesehatan ibu dan anak sudah bisa didapatkan melalui buku KIA. "Banyak alasan yang ditemukan di lapangan jika kebanyakan ibu merasa tidak ada waktu untuk mengakses buku penting tersebut," ucap Soedjatmiko.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena itulah Soedjatmiko tak hentinya mengingatkan kepada para orang tua agar memanfaatkan buku KIA dengan semaksimal mungkin. Sebab melalui buku tersebut orang tua bisa memantau secara konsisten tahapan tumbuh kembang anak.

"Apakah tahapan anak sudah sesuai dengan milestone-nya setiap tahun, gizi apa yang dibutuhkan, stimulus apa yang perlu dilakukan orang tua untuk menunjang tumbuh kemang anak," ucapnya.

Sebab, menurutnya stimulasi yang disesuaikan dengan usia anak dapat mendukung tumbuh kembangnya secara optimal, terutama di 1.000 hari pertama kehidupannya.

"Di masa ini perkembangan otak dan pertumbuhan fisik berlangsung begitu pesat. Eksplorasi merupakan salah satu bentuk stimulasi anak untuk mendukung tumbuh kembangnya," ujar dia.

Kementerian Kesehatan menetapkan bahwa buku KIA menjadi satu-satunya alat pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan dan selama nifas hingga bayi yang dilahirkan berusia 6 tahun, termasuk pelayanan imunisasi, gizi, tumbuh kembang anak dan KB (SK Menkes Nomor 284/Menkes/SK/III/2004).

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

1 hari lalu

Ilustrasi anak dengan stunting. nyt.com
Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

Pemerintah menurunkan target penyelesaian masalah stunting dari 14 Persen menjadi 17 persen pada 2024.


Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

9 hari lalu

Ilustrasi ayah dan anak. Pexels/Ron Lach
Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.


Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

9 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.


Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

10 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.


Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

11 hari lalu

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Aktivitas Fisik Selama 3 Jam Sehari Bantu Tumbuh Kembang Anak

35 hari lalu

Ilustrasi anak bermain mainan atraktif bersama ibunya. shutterstock.com
Aktivitas Fisik Selama 3 Jam Sehari Bantu Tumbuh Kembang Anak

Dokter menyampaikan anak yang melakukan aktivitas fisik kurang lebih selama tiga jam sehari dapat berdampak positif pada stimulasi tumbuh kembang anak


Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

37 hari lalu

Ilustrasi stunting. Foto : UNICEF
Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

Anak stunting adalah penanda makanan ke otak tidak cukup sehingga berdampak pada kecerdasan. Berikut saran dokter anak.


Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

43 hari lalu

Memahami apa itu stunting dan cara pencegahannya penting diketahui. Sebab, hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Berikut penjelasannya. Foto: Canva
Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.


Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

48 hari lalu

Ilustrasi pencegahan stunting/ Indofood
Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) anggarkan Rp 370 miliar untuk turunkan stunting.