Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Olahraga untuk Fungsi Otot Ibu Pasca-Melahirkan

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Olahraga pasca-melahirkan di Good Prana Studio Summarecon Bekasi. TEMPO/Mila Novita
Olahraga pasca-melahirkan di Good Prana Studio Summarecon Bekasi. TEMPO/Mila Novita
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak perubahan yang terjadi pada tubuh ibu setelah hamil dan melahirkan. Selain tumpukan lemak yang bertambah, hamil juga membuat otot-otot tertentu lebih kendur karena menahan beban selama sembilan bulan. Perubahan hormon juga membuat ibu rentan mengalami depresi pasca melahirkan. Tapi jangan khawatir, kondisi itu bisa diperbaiki dengan olahraga yang tepat seperti latihan core fix. 

Azani Fitria, pre and post natal corrective exercise specialist di The Good Prana Studio, Summarecon Bekasi, mengatakan bahwa saat hamil, perempuan mengalami perubahan pada otot inti tubuhnya, termasuk otot perut yang mengalami pemisahan atau diastatis recti, lalu otot dasar panggul atau pelvic floor yang mengalami pelemahan karena beban bayi, plasenta, dan ketuban.

Azani Fitria, pre and post natal corrective exercise specialist di The Good Prana Studio, Summarecon Bekasi. TEMPO/Mitra Tarigan

Selain itu ibu hamil sering mengalami sakit punggung karena beban berat, juga diafragma untuk bernapas yang kurang berfungsi dengan baik karena sering bergadang. 

Perubahan otot inti tubuh ini perlu diperbaiki dengan latihan corefix. Berbeda dengan yang biasa, olahraga pasca melahirkan lebih ke strength training, menggunakan beban tapi tidak berat. “Ada beban sedikit untuk awareness otot,” kata Ani, sapaan Azani, yang ditemui di studionya beberapa waktu lalu.

Namun, olahraga post natal ternyata tidak hanya untuk memperbaiki perubahan pada otot. Ani mengatakan, olahraga post natal juga bisa membantu ibu mencegah depresi pasca melahirkan.

Ani sendiri pernah mengalami post partum depression saat melahirkan anak pertama sekitar 11 tahun lalu. Dia mengatasi depresinya dengan olahraga.

“Ketika olahraga kita mengeluarkan hormon yg namanya endorfin, jadi badan lebih rileks, happy, mood-nya jadi keangkat yang mungkin banyak terganggu ketika menyusui,” kata dia.

Tapi jangan sembarang olahraga. Ani mengatakan, ada beberapa gerakan yang tidak disarankan untuk ibu yang baru melahirkan, termasuk sit up dan plank.  “Biasanya orang konsen ke perut, dia akan sit up. Nggak ada gerakan sit up atau plank di kelas post natal karena nggak boleh,” kata dia.

Menurut Ani, sit up dan plank dapat memperparah kondisi diastasis recti dan melemahnya otot dasar panggul. Akibatnya, ibu bisa mengalami cedera, sakit punggung yang lebih parah, atau tidak dapat menahan air seni saat lompat atau bersin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk memperkuat otot perut, Ani biasanya menganjurkan peserta melakukan teknik napas yang disebut dengan core breathing. Cara ini disebut jauh lebih efektif dibandingkan dengan sit up bagi ibu yang habis melahirkan.

“Terutama untuk yang melahirkan Caesar. Biasanya di daerah sekitar insisi atau sayatan suka kebas, dengan melakukan core breathing, saraf-saraf di sekitar sayatan akan lebih hidup,” kata dia.

Selain mengembalikan otot inti, ada yang lebih penting dari olahraga post natal. Di sini, para ibu bisa menemukan support system untuk mencegah depresi. Dengan berkumpul dengan orang-orang di fase yang sama sehingga bisa saling berbagi. Ditambah lagi kelas post natal ramah bayi sehingga para ibu bisa tetap bersama anaknya saat berolahraga.

Dina, 33, salah satu peserta kelas post natal mengaku merasakan manfaat besar dari olahraga ini. Ibu dua anak ini melahirkan secara Caesar dan dia mengaku kelas ini membuat proses pemulihannya lebih cepat.

“Pengalaman melahirkan anak pertama, saya baru bisa merasakan perut setelah dua thun. Kayak kebas. Setelah lahirkan kedua, sesar juga, mempercepat proses pemulihan. Sekarang saya sudah bisa merasakan perut, jadi nggak kebas,” kata dia yang kerap membawa bayinya yang berusia lima bulan saat olahraga. 

Dina juga mengaku sempat mengalami sciatica, yaitu peradangan saraf sciatic yang berada di bawah punggung hingga kaki akibat tertekan. Akibat gangguan ini, dia sering mengalami kesakitan bahkan sempat tak bisa bangun.

“Dengan adanya latihan ini otot kita kayak stretch. Mbak Ani juga kasih saya PR yang harus dikerjakan. Alhamdulillah sekarang sudah kembali. Kalau nggak dilakukan mungkin nggak bisa angkat anak,” kata dia.

Olahraga post natal bisa dilakukan setelah 40 hari melahirkan secara normal atau 3 bulan setelah persalinan Caesar.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

2 hari lalu

Ilustrasi melahirkan. Shutterstock
Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.


Mana yang Lebih Baik, Makan Sebelum atau Setelah Olahraga?

2 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com
Mana yang Lebih Baik, Makan Sebelum atau Setelah Olahraga?

Masih seringkali terjadi kebingungan di banyak orang tentang apakah sebaiknya makan sebelum atau sesudah melakukan olahraga.


5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

3 hari lalu

Ilustrasi push up. Freepik.com
5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental


Apa Manfaat Minuman Isotonik Ketika Berolahraga?

4 hari lalu

Jangan Asal Teguk Minuman Isotonik
Apa Manfaat Minuman Isotonik Ketika Berolahraga?

Minuman isotonik merupakan minuman yang memiliki komposisi yang menyerupai cairan tubuh manusia sehingga memperoleh tekanan osmosis yang seimbang.


Mengenal Jenis-jenis Olahraga Kardio

4 hari lalu

Ilustrasi jump squat. Foto: Freepik.com/diana.grytsku
Mengenal Jenis-jenis Olahraga Kardio

Konsep kardio berasal dari istilah "kardiovaskular" yang merujuk pada sistem jantung dan pembuluh darah dalam tubuh.


6 Olahraga ini Dapat Memulihkan Kebugaran Anda

5 hari lalu

Wanita menggunakan Skipping atau lompat tali. shutterstock.com
6 Olahraga ini Dapat Memulihkan Kebugaran Anda

Banyak orang yang rela mengikuti diet ketat, melakukan olahraga intens, bahkan menahan diri dari makanan favorit mereka demi meraih kebugaran tubuh.


Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

17 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Ternyata olahraga ringan selama 15 menit dapat meningkatkan kekebalan dengan meningkatkan kadar sel pembunuh alami bernama raising natural killer (NK)


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

19 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur


10 Cara Mengatasi Ngantuk saat Puasa, Harus Berolahraga

24 hari lalu

Bagaimana cara mengatasi ngantuk saat puasa? Ikuti tipsnya berikut ini supaya puasa semakin lancar. Salah satunya harus rajin berolahraga. Foto: Canva
10 Cara Mengatasi Ngantuk saat Puasa, Harus Berolahraga

Bagaimana cara mengatasi ngantuk saat puasa? Ikuti tipsnya berikut ini supaya puasa semakin lancar. Salah satunya harus rajin berolahraga.


Spesialis KFR Bagi Tips Stimulasi Aktivitas Fisik Anak sesuai Usia

24 hari lalu

Ilustrasi anak bermain/UNIQLO
Spesialis KFR Bagi Tips Stimulasi Aktivitas Fisik Anak sesuai Usia

Pakar mengatakan stimulasi aktivitas fisik pada anak bisa dimulai dari usia 0-1 tahun dan disesuaikan kemampuan di usianya.