Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Depresi Pasca Melahirkan Sering Tak Disadari, Waspadai Tanda Ini

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi wanita depresi. shutterstock.com
Ilustrasi wanita depresi. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Depresi pasca melahirkan atau post partum depression terjadi pada sekitar 15 persen ibu, menurut laman Healthline. Kondisi ini merupakan masalah kesehatan yang serius. Ibu yang mengidapnya bisa mengalami perubahan suasana hati yang parah, kelelahan, dan rasa putus asa yang parah. Dalam kondisi tertentu, kondisi ini bisa membahayakan ibu dan bayi.

Sayangnya, tak banyak ibu yang menyadari kondisi ini. Rasa depresi dianggap wajar, apalagi dibarengi dengan kesibukan mengurus bayi.

Hal itu pernah dialami Azani Fitria, bidan yang yang juga seorang pre and post natal corrective exercise specialist di The Good Prana Studio, Summarecon, Bekasi.

Ani, saapan Azani, mengatakan tak menyadari kondisinya sampai suatu saat dia ditemukan sedang berusaha menyakiti anak dan dirinya sendiri. “Saat itu aku ditemukan sama keluarga dan tetangga dalam keadaan tidak sadar di dalam kamar yang penuh dengan asap, menurut mereka sempat ada api,” kata Ani yang ditemui di Bekasi beberapa waktu lalu.

Itu adalah puncak dari depresi yang dialami Ani. Dia mengaku tidak pernah menyadari kondisinya sampai suatu saat mengikuti tes prikologi untuk sebuah pekerjaan. Pakar yang menangani tes psikologi itu menyadari ada hal yang tidak beres dengan kesehatan mental Ani dari hasil tesnya. Akhirnya dia mengikuti sesi wawancara dengan psikiater dan diminta menceritakan peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. Psikiater menylimpulkan Ani mengalami post partum depression.

“Post partum itu bukan sesuatu yang bisa ditebak-tebak, untuk mendiagnosis post partum harus oleh profesional,” ujar dia.

Akibat depresi pasca melahirkan, Ani sempat mengalami insomnia parah, padahal keesokan paginya dia harus kembali bekerja. Akibatnya, dia makin stres, lelah, dan depresinya bertambah parah. “Saya sampai dikasih treatment obat-obatan oleh dokter,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Psikolog anak dan keluarga dari Tiga Generasi Sashkya Aulia Prima mengatakan kondisi seperti ini kadang-kadang tidak bisa dijelaskan sehingga sering kali tidak disadari oleh ibu setelah melahirkan. Namun, ibu harus waspada mengalami depresi pasca-melahirkan ketika mengalami beberapa tanda.

“Ciri-ciri kita membutuhkan bantuan karena kesehatan mental kita bermasalah adalah ketika semua fungsi hidup kita menurun. Kita jadi susah makan, nggak punya appetite atau kebanyakan makan tapi nggak kenyang-kenyang,” kata Sashkya, yang ditemui di Jakarta.

Tanda lainnya adalah sulit tidur, seperti yang dialami Ani. Selain itu sulit menyelesaikan pekerjaan apa pun dan hubungan sosial dengan suami atau teman jadi berantakan karena tiba-tiba mudah marah.

“Ketika semua fall apart, itu berarti ibu butuh bantuan profesional. Karena mungkin ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan sendiri karena tidak sadar,” ujar dia.

Ia mengatakan, jika mood ibu selalu buruk dalam jangka waktu tidak sampai dua minggu, bisa jadi itu hanya stres. Tapi jika sudah lebih dari dua minggu atau bahkan berbulan-bulan, itu sudah disebut depresi pasca melahirkan. Jika sudah lewat dari enam bulan, disebut parental burn out, yaitu kondisi di mana ibu merasa gagal sebagai orang tua. Kondisi ini akan mempengaruhi tumbuh kembang anak dan dampaknya bisa muncul saat dewasa. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

16 jam lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

Kampanye negatif di media sosial semakin rawan saat pilkada.


Pekerja Gen Z Diklaim Lebih Sering Izin Sakit Dibanding Generasi Sebelumnya

2 hari lalu

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be
Pekerja Gen Z Diklaim Lebih Sering Izin Sakit Dibanding Generasi Sebelumnya

Dibanding generasi sebelumnya, pekerja Gen Z disebut lebih sering meminta izin sakit dan tak masuk kerja. Pakar sebut alasannya.


Ridwan Kamil Mau Buat Program Mobil Curhat, Psikolog Minta Maksimalkan Layanan Puskesmas

3 hari lalu

Mobil anti galau atau mobil curhat dari Kemensos untuk cegah narkoba dan seks bebas. yokeepo.com
Ridwan Kamil Mau Buat Program Mobil Curhat, Psikolog Minta Maksimalkan Layanan Puskesmas

Sejumlah psikolog belum bisa melihat program mobil curhat ala Ridwan Kamil bisa membantu mengatasi permasalahan kesehatan mental.


Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

4 hari lalu

Ilustrasi pasangan merencanakan keuangan. Freepik.com/tirachardz
Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

Banyak masalah yang jadi penyebab gangguan mental paling banyak dialami di Jakarta, seperti kemacetan, biaya hidup, dan trauma pengasuhan.


Ridwan Kamil Janjikan Mobil Curhat untuk Warga Jakarta, Begini Tanggapan Psikolog

5 hari lalu

Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil saat mendatangi RSUD Tarakan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan, Jakarta, 31 Agustus 2024. Pemeriksaan kesehatan menjadi salah satu tahapan yang harus dijalani oleh Paslon dalam Pilgub Jakarta 2024. Tempo/Ilham Balindra
Ridwan Kamil Janjikan Mobil Curhat untuk Warga Jakarta, Begini Tanggapan Psikolog

Calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil ingin menyediakan Mobil Curhat untuk mengatasi masalah kesehatan mental. Psikolog pun memberi pendapat.


Ridwan Kamil Tawarkan Aplikasi hingga Mobil Curhat untuk Warga Jakarta

5 hari lalu

Calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta, Ridwan Kamil dan Suswono, saat menghadiri peluncuran relawan Jalak Nasional di Jakarta Selatan, Ahad, 1 September 2024. [Tempo/Eka Yudha]
Ridwan Kamil Tawarkan Aplikasi hingga Mobil Curhat untuk Warga Jakarta

Ridwan Kamil menawarkan program aplikasi curhat hingga mobil curhat untuk warga Jakarta.


Tak Selalu Negatif, Psikolog Ungkap Dampak Positif Kecemasan dan Cara Menghadapinya

6 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja dalam kondisi cemas. Foto: Unsplash.com/Icons8 Team
Tak Selalu Negatif, Psikolog Ungkap Dampak Positif Kecemasan dan Cara Menghadapinya

Kecemasan bukan penyakit tapi emosi normal yang dialami semua orang dan kita bisa menggunakannya untuk hal-hal positif.


PHK Semakin Masif, Ini Bahayanya Jika Pengangguran Semakin Meningkat

6 hari lalu

Ilustrasi PHK. Shutterstock
PHK Semakin Masif, Ini Bahayanya Jika Pengangguran Semakin Meningkat

Pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di Indonesia membuat pengangguran semakin meningkat. Jika dibiarkan, ini bahayanya.


Makin Marak Pinjol Ilegal, Pakar Manajemen UGM Desak OJK Perketat Pengawasan

10 hari lalu

Pesan penawaran pinjaman online yang ada di gawai saat rilis kasus di kantor Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, 15 Oktober 2021. ANTARA/Sigid Kurniawan
Makin Marak Pinjol Ilegal, Pakar Manajemen UGM Desak OJK Perketat Pengawasan

Pinjol ilegal kian marak. Sepanjang 2023, lebih dari 1.600 pinjol ilegal yang dihentikan oleh Satgas PASTI dan OJK. Ini respons pakar manajemen UGM.


Studi: Bermain Video Game Bisa Berdampak Positif bagi Kesehatan Mental

12 hari lalu

Tampilan menu utama game eksklusif PlayStation, Stellar Blade. Tangkapan gambar dari PS5. TEMPO/Reza Maulana
Studi: Bermain Video Game Bisa Berdampak Positif bagi Kesehatan Mental

Studi dari peneliti Jepang saat Covid-19 menemukan bahwa bermain video game berdampak positif bagi kesehatan mental.