TEMPO.CO, Jakarta - Berapa jam Anda tidur dalam sehari? Setiap orang mungkin punya durasi tidur yang berbeda. Tapi ahli kesehatan merekomendasikan tidur sekitar 7-8 jam per hari untuk orang dewasa, meskipun banyak yang tak memenuhinya. Khusus untuk orang yang pernah mengalami stroke, penyakit jantung, atau diabetes tipe 2, tidur tidak boleh kurang dari enam jam per hari.
Alasannya, kebiasaan tidak sehat itu bisa meningkatkan risiko kematian dini pada penderita penyakit kardiovaskular dan diabetes. Menurut sebuah penelitian yang dikutip Medical Daily, Kamis, 3 Oktober 2019, mereka memiliki risiko tinggi untuk kanker dan kematian dini.
Studi baru, yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association, menganalisis data pada lebih dari 1.600 orang dewasa, berusia 20 hingga 74, yang merupakan bagian dari Penn State Adult Cohort. Para peneliti membagi peserta menjadi dua kelompok berdasarkan kondisi medis mereka.
Satu kelompok yang terdiri dari pria dan wanita yang memiliki tekanan darah tinggi stadium 2, sementara setengahnya didiagnosis dengan diabetes tipe 2, penyakit jantung atau stroke. Para peneliti mengikuti para peserta dari tahun 1991 hingga 2016.
Mereka melihat kualitas dan lama tidur mereka di laboratorium pada tahun-tahun awal penelitian dan melacak penyebab kematian mereka hingga 2016. Hasil menunjukkan bahwa tidur kurang dari enam jam membuat peserta dengan tekanan darah tinggi atau diabetes dua kali lebih mungkin meninggal dunia karena penyakit jantung atau stroke.
Sementara itu, kelompok yang memiliki penyakit jantung atau mengalami stroke dan tidur kurang dari enam jam memiliki risiko tiga kali lebih tinggi meninggal akibat kanker. Namun, para peneliti mengatakan orang-orang yang tidur lebih dari enam jam memiliki risiko kematian dini yang lebih rendah meskipun memiliki tekanan darah tinggi atau diabetes.
"Studi kami menunjukkan bahwa durasi tidur normal mungkin bisa melindungi beberapa orang dengan kondisi dan risiko kesehatan ini," kata Julio Fernandez-Mendoza, penulis utama studi dan seorang profesor di Pennsylvania State College of Medicine, dalam sebuah pernyataan.
Padi, dia merekomendasikan durasi tidur sebagai salah satu faktor yang dipertimbangkan ketika memeriksa pasien. Sebab, identifikasi masalah tidur orang dengan diabetes atau penyakit kardiovaskular dapat membantu pencegahan dan perawatan.