TEMPO.CO, Jakarta - Pernah mendengar istilah narkolepsi? Narkolepsi adalah gangguan pola tidur yang berlawanan dengan insomnia. Masalah tidur yang satu ini cukup langka, bisa terjadi pada setiap 1 dari 2.000 orang.
Jika insomnia identik dengan sulit tidur, narkolepsi justru sebaliknya. Penderitanya akan tidur dalam durasi yang berlebihan. Namun bukan berarti nyenyak, pasiennya bisa terbangun saat malam hari karena mimpi buruk.
Hal ini bisa terjadi terus menerus. Lebih jauh lagi, narkolepsi bisa menyebabkan penderitanya merasakan halusinasi, sleep paralysis, hingga kehilangan kendali atas otot-otot.
Salah satu gejala narkolepsi adalah rasa kantuk yang tidak kunjung hilang. Berbeda dengan rasa kantuk karena begadang atau kurang tidur biasa, orang yang menderita narkolepsi bisa tiba-tiba tertidur saat sedang beraktivitas. Batasan antara terjaga dan tertidur sangatlah buram. Mereka tidak bisa membedakan sedang menjalani aktivitas atau berhalusinasi antara tidur dan bangun.
Saat tidur, mereka bisa merasa terjaga, begitu pula sebaliknya. Saat terjaga, mereka bisa tiba-tiba tertidur.
Salah satu pemicu terjadinya narkolepsi adalah hilangnya zat kimia dalam otak yang disebut hipokretin. Zat hipokretin ini bekerja di otak sebagai sistem pengingat agar seseorang tetap terjaga. Tak hanya itu, hipokretin juga mengatur siklus tidur seseorang.
Pada penderita narkolepsi, hipokretin yang seharusnya terletak di hipotalamus mengalami gangguan atau benar-benar rusak. Itulah mengapa penderitanya sulit untuk tetap terjaga dan tidak memiliki siklus tidur layaknya orang pada umumnya.
Hingga saat ini obat untuk menyembuhkan narkolepsi belum ditemukan. Namun, pasien masalah tidur kronis yang terkait dengan saraf di otak ini bisa menjajal obat untuk meringankan narkolepsi yang dideritanya.
Selain itu, perubahan gaya hidup juga bisa dilakukan, seperti mencatat pola tidur yang teratur dan berolahraga ringan.
Tak kalah penting adalah menghindari kafein, alkohol, atau makan berat jelang waktu tidur. Menemukan aktivitas yang menenangkan sebelum tidur juga bisa jadi cara untuk membuat pasien narkolepsi bisa tidur nyenyak.