Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tahun Ajaran Baru Bikin Anak Stres, Ini 7 Tips untuk Orang Tua

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi orang tua antar anaknya ke sekolah. pbs.org
Ilustrasi orang tua antar anaknya ke sekolah. pbs.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika seluruh keluarga mengalami perubahan rutinitas setelah aktivitas sekolah mulai aktif, beberapa anak dan orang tua mungkin mengalami berbagai tekanan. Mulai dari pekerjaan rumah yang mulai banyak sampai waktu tidur yang lebih ketat. 

Melansir laman Real Simple, Denise Pope, seorang dosen senior di Stanford University Graduate School of Education dan penulis buku Overloaded and Underprepared: Strategies for Stronger Schools and Healthy, Successful Kids, serta Michele Kambolis, terapis dan penulis anak dan keluarga memaparkan apa saja yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu keluarga tetap tenang di bawah tekanan baru yang hampir tak terhindarkan pada awal tahun ajaran sekolah.

Berikut ini beberapa kiat untuk menghindari stres usai kembali ke sekolah.  

  1. Identifikasi tanda-tanda anak Anda stres.
    Ada berbagai cara stres dapat mengekspresikan dirinya, tetapi karena sering terinternalisasi, sulit untuk mengidentifikasi pada anak-anak. Cari tanda bahaya dan sinyal peringatan umum, seperti sulit tidur, sakit kepala, sakit perut, dan perubahan perilaku (mudah marah dan marah). Satu hal yang direkomendasikan Kambolis adalah membuat anak-anak Anda mengeksternalkan stres mereka. Melalui dialog terbuka dan mendengarkan, tetapi juga membiarkan mereka mengekspresikan kekhawatiran mereka secara fisik. Kambolis menggunakan aktivitas yang disebutnya "dinding khawatir," di mana anak-anak menuliskan apa yang membuat mereka khawatir dengan catatan tempel dan menempelkannya di dinding untuk mendapatkan perspektif dan mengelompokkan stres mereka.
  2. Dengarkan anak Anda dengan cermat.
    Agar dapat mengenali kecemasan yang meningkat terkait sekolah pada anak, Anda harus membuka telinga dan memperhatikan keluhan khusus mereka. Jika anak Anda mengeluh tidak ingin pergi ke sekolah atau mengalami kesulitan dalam melakukan pekerjaannya, cari tahu akar masalahnya. Apakah ini masalah guru? Pengganggu? Orang tua mungkin dapat mengatasi sebagian besar masalah ini di rumah atau dengan menghubungi administrator sekolah.
  3. Mengatur waktu tidur anak
    Anak-anak membutuhkan lebih banyak tidur daripada yang disadari kebanyakan orang. Sementara anak-anak di taman kanak-kanak hingga kelas tiga mungkin membutuhkan hingga 12 jam per malam, bahkan siswa sekolah menengah masih membutuhkan delapan hingga 10 jam yang solid, menurut National Sleep Foundation. Cepat mengatasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan kurang tidur, seperti mengelola jadwal yang ketat, kecemasan, atau menggunakan teknologi atau di media sosial larut malam.
  4. Membuat rencana dalam sepekan
    Mengatur jadwal anak-anak dapat menjadi titik pertikaian antara pasangan, tetapi dengan bersikap proaktif, orang tua dapat mencegah timbulnya konflik selama seminggu. Bicarakan rencana jangka panjang dengan menetapkan tujuan yang ingin dicapai tahun ini, serta jangka pendek bagaimana mengatur rutinitas pagi hari. Dan membuat jadwal visual di papan tulis untuk memastikan seluruh anggota keluarga mendapat informasi yang sama.
  5. Hubungi guru mereka jika ada yang tidak beres
    Jika anak Anda tampaknya menghabiskan waktu terlalu banyak saat mengerjakan tugas di malam hari, yang kemudian memengaruhi tidur, suasana hati, dan kesehatan mereka, ada baiknya bicarakan dengan guru mereka. Misalnya dengan menanyakan "Anak saya menghabiskan waktu berjam-jam X untuk melakukan Y setiap malam, apakah ini waktu yang dibutuhkan? " Pope mengatakan banyak guru yang jujur tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan anak untuk menyelesaikan tugas tertentu. Guru kemudian mungkin dapat menjelaskan apa yang harus dan tidak seharusnya difokuskan oleh anak Anda agar menjadi lebih produktif dan efektif.
  6. Buat aturan untuk mengerjakan PR 
    Orang tua bertanggung jawab untuk memastikan anak-anak memiliki waktu dan ruang untuk melakukan PR. tetapi mereka seharusnya tidak bertindak sebagai tutor, kata Pope. Aturan mengerjakan PR harus menjelaskan kapan anak akan melakukan pekerjaan mereka (setelah camilan atau sebelum latihan bola basket, misalnya) untuk memastikan mereka mengerjakannya. Jika perlu, mintalah anak-anak Anda menyerahkan ponsel atau logout dari media sosial hingga mereka menyelesaikan apa yang mereka butuhkan.
  7. Gunakan jadwal visual
    Awal tahun ajaran baru berarti dimulainya jutaan peristiwa, kegiatan, tanggal bermain, dan tugas yang berbeda. Hal tersebut itu tidak hanya membuat stres bagi anak-anak, tetapi jelas juga bagi orang tua. Kambolis memiliki solusi yang sangat membantu: "Saya penggemar berat papan tulis," katanya. "Saya telah melihat kehidupan keluarga berubah total hanya dengan membuat jadwal visual di mana semua orang tahu apa yang terjadi dan di mana mereka harus berada. Itu benar-benar dapat mendasari kehidupan keluarga. "
Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

2 jam lalu

Nirina Zubir mendapatkan kembali sertifikat tanah milik keluarganya yang sempat dikuasai oleh mafia tanah, Selasa, 13 Februari 2024. Foto: Instagram/@nirinazubir_
Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

9 jam lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

1 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

1 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

2 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

2 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

2 hari lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

2 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

3 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

4 hari lalu

Universitas Tsukuba, Jepang. Foto: www.tsukuba.ac.jp
Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

Beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Jepang ini bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho.