TEMPO.CO, Jakarta - Gempa berkekuatan Magnitudo 7,4 mengguncang Kabupaten Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, Jumat, 28 September 2018. Gempa tersebut memicu tsunami Palu. Masyarakat Palu juga banyak yang terpaksa mengungsi karena gempa dan tsunami ini, di mana makanan dan minuman masih terbatas.
Lalu, bagaimana dengan ibu baru yang harus membawa bayi?
Persiapan sebelum terjadinya bencana alam memang penting dilakukan oleh para ibu, dari sejak hamil sampai ibu dengan anak kecil. Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, bencana alam bisa menakutkan dan membuat stres, terutama jika Anda memiliki bayi.
Artikel terkait:
4 Hal yang Harus Dilakukan bila Ada Bencana seperti Gempa Lombok
Alasan Anak Korban Gempa Lombok Tak Boleh Disumbang Susu Formula
Kiat Melindungi Anak Saat Gempa Bumi
Ibu Hamil Merasakan Gempa Bumi, Ini yang Harus Dilakukan
Siapkan tas darurat yang memiliki makanan dan air yang cukup untuk minimal tiga hari, persediaan kesehatan termasuk obat-obatan, perawatan bayi dan perlengkapan keselamatan, elektronik, dan dokumen penting, seperti nomor telepon darurat.
Perlu diingat juga kalau bayi paling aman tidur di area tidurnya sendiri, misalnya tempat tidur bayi atau keranjang bayi, yang tidak memiliki bantal, selimut, atau mainan.
Setelah aman untuk melakukan sesuatu, kunjungi dokter atau penyedia perawatan kesehatan lain untuk memeriksa kondisi bayi jika khawatir tentang masalah kesehatan, meskipun tidak dengan dokter anak yang biasanya.
Menyusui bayi memang lebih aman dibanding minum susu formula, terutama karena air bersih jarang tersedia untuk mencampur formula atau untuk membersihkan botol. Saat tinggal di pengungsian, jangan lupa untuk memberi informasi ke petugas atau sukarelawan kalau Anda punya bayi.