TEMPO.CO, Jakarta - Masih ada banyak kontrovesi seputar perawatan kulit menggunakan laser hingga saat ini. Ada yang menyebut bahwa perawatan kulit dengan laser akan menimbulkan ketergatungan.
Baca juga: Tips Perawatan Kulit untuk Kamu yang Berusia 30 Tahun
Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin, Kardiana Purnama Dewi, kalau menggunakan laser yang baik untuk peremajaan dan pencerahan kulit menimbulkan ketergantungan, mitos itu sama sekali tidak benar. “Jika tidak dilakukan lagi akan stop di situ, bukan menjadi buruk,” ujarnya di Jakarta, Kamis 13 September 2018.
Mitos selanjutnya adalah perawatan laser justru akan membuat pigmen kulit menjadi lebih hitam. Hal ini kata Dewi karena flek yang ditembak laser akan mengering dan terlihat menghitam. “Ini yang harus diedukasi, laser ke pigmen itu mengering jadi seperti koreng maksimal hilang 5 sampai 7 hari,” kata dokter yang berpraktik di Skin and Aesthetic Clinic Rumah Sakit Pondok Indah, Puri Indah, Jakarta Selatan itu.
Ada juga yang mengatakan bahwa usai melakukan laser, kulit akan menghitam di bawah sinar matahari. Hal ini enurut dokter Dewi ada benarnya, karena saat berjemur pigmen melanin mencoba memproteksi. “Makanya perlu menggunakan tabir surya dan pelembap, untuk membuat penyembuhan (usai laser) lebih cepat,” katanya.
Baca Juga:
Perawatan kulit wajah.
Lebih lanjut Dewi menjelaskan bahwa perawatan laser yang dilakukan secara benar tidak menimbulan efek samping yang serius. Biasanya hanya kemerahan pink. Pada mereka yang memiliki kulit sensitif, energi laser yang berlebihan bisa menimbulkan warna merah di kulit disertai bentol dan rasa gatal. Namun, hal ini bisa diatasi dengan krim anti iritasi.
Sebab itu, Dewi mengingatkan dokter yang melakukan perawatan harus melakukan studi penyesuaian terebih dulu. Usai melakukan perawatan laser, perlu dihindari krim malam yang biasanya ditujukan untuk pengelupasan kulit. Hal ini karena keadaan kulit usai laser telah mengalami iritasi.
Penggunaan pelembap juga perlu diperhatikan karena sebagian ada yang mengandung asam silat yang bersifat mengiritasi. Sebaiknya dihindari selama satu sampai tiga hari. Sedangkan rentang usia yang diperbolehkan melakukan perawatan laser, menurut dokter Dewi, adalah dari usia 20 tahun.