Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jaga Kesehatan Organ Vital dengan Konsumsi Rutin Sayur dan Buah

image-gnews
Ilustrasi buah dan sayur. shutterstock.com
Ilustrasi buah dan sayur. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sayur dan buah baik untuk tubuh. Sayangnya, masih banyak orang yang malas makan sayur dan buah dengan berbagai alasan.

Banyak jenis sayur dan buah yang memiliki manfaat luar biasa untuk kesehatan organ tubuh seperti jantung, liver, dan ginjal. Berikut beberapa di antaranya.

Baca juga:
Yuk, Banyak Makan Sayur dan Buah
Data: Orang Indonesia Masih Kurang Suka Makan Sayur dan Buah
Kombinasi Buah dan Sayur yang Disukai Remaja
Porsi Makan Ideal versi Kekinian, 50 Persen Sayur dan Buah

#Jantung
Kesehatan jantung berkaitan dengan tekanan darah dan kolestrol. Jika punya masalah tekanan darah tinggi dan kolestrol, ada baiknya Anda mulai beralih mengonsumsi buah maupun sayur untuk mengontrol tekanan darah serta kolestrol. 

Ahli gizi dari Universitas Vermontdi Amerika Serikat, Rachel Johnson, PhD, RD, mengatakan selain ikan salmon, buah, sayur, dan kacang-kacangan baik untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Kenari, buncis, cokelat pekat, dan alpukat sangat direkomendasikan. Rachel menyebut mengonsumsi 5 ons kenari setiap minggu dapat mengurangi risiko penyakit jantung hingga dua kali lipat. 

“Kenari memiliki banyak lemak baik. Ketika mengganti lemak jenuh seperti mentega dengan lemak tak jenuh seperti kenari, almond, kacang mede, dan alpukat, maka Anda telah memangkas kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh,” jelasnya.

#Buncis, terong, okra, apel, dan pir dikenal sebagai sumber serat larut yang dapat menurunkan LDL. Sementara cokelat pekat kaya akan flavonoid yang dapat menurunkan tekanan darah, mencegah pembekuan darah, serta bertindak sebagai antioksidan yang mencegah LDL menempel di dinding arteri,” tambah Johnson.

ilustrasi jus sayuran (pixabay.com)

#Liver
Liver alias hati membantu melancarkan metabolisme dalam tubuh. Jika liver tidak bekerja dengan baik maka akan menyebabkan sejumlah masalah, misalnya tidak dikeluarkannya zat-zat berbahaya dari dalam tubuh dan memicu terjadinya gagal hati.

Untuk menyehatkan kembali liver, tak perlu melakukan serangkaian detoksifikasi ketat seperti hanya meminum jus buah. Ahli gizi dan pendiri layanan detoks Pure Change yang berbasis di New York, Amerika Serikat, Dr. Charles Passler, DC, mengatakan makanan yang tepat dapat membantu kerja liver. Salah satunya, bawang putih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Mengonsumsi bawang putih membantu mengaktifkan enzim detoks di liver. Enzim itu membantu mengurai racun dan mengeluarkannya dari tubuh. Bawang putih juga mengandung 39 zat antibakteri dan senyawa alisin yang dapat membunuh organisme jahat di usus,” papar Passler.

Selain bawang putih, ia merekomendasikan bit dan brokoli.

“Bit mengaktifkan enzim yang ada di liver dan empedu sehingga membantu memecah serta menyerap lemak sehat dan nutrisi yang larut dalam lemak, seperti vitamin E. Sementara kecambah brokoli kaya antioksidan, meningkatkan kadar glutasi yang memperlancar detoksifikasi pada liver. Mengonsumsi kecambah brokoli lebih baik dari pada memakan brokoli saja,” terangnya.

#Ginjal
Spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit St. Joseph California, Amerika Serikat, Dr. Abhijit Adhye, MD, FACP, menerangkan bahwa ginjal punya peranan penting dalam tubuh manusia, di antaranya membersihkan darah, menjaga keseimbangan air dan mineral dalam tubuh.

Karenanya, kesehatan ginjal penting untuk dijaga. Ada banyak sayur dan buah yang dipercaya menopang kinerja ginjal serta menjaga kesehatannya. Salah satu nya paprika merah dan kubis.

"Paprika merah rendah potasium namun kaya antioksidan yang baik untuk ginjal sementara kubis mengandung fitokimia, yakni senyawa yang melawan radikal bebas penyebab peradangan. Paprika rendah potasium sehingga baik untuk ginjal,” katanya.

“Selain itu, bawang putih sangat penting dikonsumsi penderita penyakit ginjal karena memiliki sifat diuretik yang membantu menghilangkan garam dan air dari tubuh. Bawang putih juga dapat menurunkan konsentrasi timbal dan kadmium dalam ginjal, hati, jantung, dan limpa,” tambah Adhye.

AURA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

12 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

13 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

13 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

14 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

14 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

14 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

18 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.