Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yang Dilakukan Dita Soedarjo Saat Gemuk dan Berisiko Diabetes

Reporter

image-gnews
Pengusaha yang juga sosialita muda, Dita Soedarjo. TEMPO/Nurdiansah
Pengusaha yang juga sosialita muda, Dita Soedarjo. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Dita Soedarjo mencuri perhatian publik setelah bertunangan dengan aktor dan pebasket Denny Sumargo, 4 Agustus 2018. Dita merupakan anak bungsu konglomerat Soetikno Seodarjo. Dia pun mewarisi salah satu perusahaan keluarga serta mengelola beberapa lini bisnisnya sendiri.

Banyak yang membandingkan penampilannya yang dulu dan sekarang. Terlebih ketika foto dirinya berusia 15 tahun beredar di dunia maya. Dalam foto itu penampilan Dita memang terlihat sangat berbeda. Tak heran jika warganet mengira dia melakukan operasi plastik untuk mengubah penampilannya.

Artikel terkait:
Seserahan Dita Soedarjo dan Denny Sumargo dengan Barang Kekinian
Dita Soedarjo Hampir Membalas Usai 4 Bulan Dicuekin Denny Sumargo
Inspirasi Dita Soedarjo Berbisnis Sambil Beramal
Dita Soedarjo Ikuti Nasihat BJ Habibie daripada Terus Jomblo

Dita menceritakan kala itu tubuhnya memang terlihat gemuk. Di usia 19 tahun dia mendapat peringatan risiko terserang diabetes. Kakek nenek dari pihak ayah dan ibu memiliki riwayat penyakit diabetes.

“Waktu itu cek darah karena mau sekolah di Amerika, baru ketahuan ada border line diabetes,” kata Dita kepada Tempo, pertengahan Agustus 2018.

Setelah mengetahui dirinya memiliki risiko diabetes, langkah pertama yang dilakukannya adalah berhenti mengkonsumsi alkohol. Dita mulai rutin berolahraga didampingi pelatih pribadi, diet, dan melakukan perawatan untuk melunturkan lemak di tubuh.  

Denny Sumargo dan Dita Soedarjo. Instagram

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Rutin treatment fat freeze, bukan operasi, tapi pakai mesin untuk sculpture, laser, itu nonsurgery, noninvasive, kalau konsisten hasilnya sama kayak surgery,” ujar Dita.

Perubahan pun sangat terlihat pada tubuh Dita. Berat badannya kini 52 kilogram, meski untuk urusan makanan dia mengaku belum konsisten menerapkan gaya hidup sehat sehari-hari. Misalnya, dia mengkonsumsi karbohidrat di pagi hari dan menghindari saat makan siang.

Ketika foto lama itu viral, Denny Sumargo mengunggah pesan khusus untuk Dita di akun Instagram miliknya.

“Pas fotonya viral itu, dia selalu ingetin aku, jangan pikirin, dia nanya duluan ‘Are you ok? Are you sure?’, sangat membuatku nyaman,” katanya.

Dia pun menyadari ke depannya mungkin saja akan menghadapi masalah yang sama seperti ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kabar Gembira untuk Penyuka Kopi, 6 Manfaat Minum Kopi Bagi Kesehatan

14 jam lalu

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Kabar Gembira untuk Penyuka Kopi, 6 Manfaat Minum Kopi Bagi Kesehatan

Berbagai penelitian sebut kopi punya banyak manfaat untuk kesehatan, mulai dari menjaga kesehatan kesehatan jantung hingga turunkan risiko diabetes.


Peran Apotek dan Klinik Penting untuk Proses Skrining Kesehatan

5 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Peran Apotek dan Klinik Penting untuk Proses Skrining Kesehatan

Skrining kesehatan bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah penyakit kronis, khususnya penyakit tidak menular.


5 Pemanis Alami yang Diklaim Lebih Sehat Dibandingkan Gula, Ada Stevia hingga Yakon

6 hari lalu

Stevia. Kredit: Britannica.com
5 Pemanis Alami yang Diklaim Lebih Sehat Dibandingkan Gula, Ada Stevia hingga Yakon

Beberapa pemanis alami ini bisa menjadi alernatif pengganti gula pasir untuk menambah cita rasa manis di makanan atau minuman sebab diklaim memiliki risiko penyakit jauh yang lebih kecil


Benarkah Stres Bisa Bikin Gemuk?

6 hari lalu

Ilustrasi perempuan makan Burger (junk food). TEMPO/Subekti
Benarkah Stres Bisa Bikin Gemuk?

Stres bisa menyebabkan berkurangnya oksidasi lemak, proses pembakaran lemak menjadi tenaga. Artinya, Anda tak usah makan banyak untuk menjadi gemuk.


Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

7 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

Stres ternyata berpengaruh kepada tingkat gula darah dan kesehatan mental.


Simak Aturan Terbaru PP Nomor 28 Tahun 2024 soal Pembatasan Konsumsi Gula

12 hari lalu

Ilustrasi Gula Pasir. Tempo/Tony Hartawan
Simak Aturan Terbaru PP Nomor 28 Tahun 2024 soal Pembatasan Konsumsi Gula

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 adalah langkah konkret dari pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui regulasi asupan gula.


Kemenkes Akan Buat Aturan Labeling Kadar Gula, Garam, dan Lemak

12 hari lalu

FPC. Gula, Garam, Lemak. Shutterstock
Kemenkes Akan Buat Aturan Labeling Kadar Gula, Garam, dan Lemak

Kemenkes tengah menyusun Peraturan Menteri Kesehatan terkait implementasi penambahan label Gula, Garam, Lemak (GGL) dalam produk pangan.


Selain Nutrisi, Olahraga Fisik juga Bantu Kesehatan Otak

13 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Selain Nutrisi, Olahraga Fisik juga Bantu Kesehatan Otak

Olahraga fisik yang teratur sangat penting untuk kesehatan otak


Kapan Penderita Diabetes Harus Mendapatkan Suntik Insulin?

14 hari lalu

Ilustrasi suntik Insulin, Shutterstock
Kapan Penderita Diabetes Harus Mendapatkan Suntik Insulin?

Apakah semua penderita diabetes diperbolehkan melakukan suntik insulin?


Aturan Kadar Gula dalam Makanan Bisa Beratkan UMKM, Ini yang Akan Dilakukan Pemerintah dan BPOM

14 hari lalu

Penjual warteg saat menyajikan paket nasi Rp. 7500 di sebuah warteg di Jakarta, Jumat 19 Juli 2024.  Program Makan Siang Gratis yang berganti nama jadi Makan Bergizi Gratis jadi sorotan. Pasalnya, harga satuan per porsi Makan Bergizi Gratis dikabarkan turun dari Rp 15 ribu menjadi Rp 7.500. TEMPO/Subekti.
Aturan Kadar Gula dalam Makanan Bisa Beratkan UMKM, Ini yang Akan Dilakukan Pemerintah dan BPOM

Pemerintah dan BPOM siapkan peraturan tentang kadar gula, lemak dan garam dalam makanan yang tidak memberatkan UMKM tapi juga aman untuk masyarakat.