TEMPO.CO, Jakarta - Sudah menjadi pandangan umum bahwa mainan punya kecenderungan gender. Boneka atau masak-masakan identik dengan anak perempuan.
Sebaliknya, mobil-mobilan dan bola hanya untuk anak laki-laki. Karena ada batasan gender ini, orang tua kerap khawatir, bahkan panik, jika melihat anaknya memainkan permainan yang tidak sesuai jenis kelamin.
Artikel lain:
Koleksi Boneka? Ada yang Baru dari Pacarnya Barbie
Mamas Worldwide Barbie, Boneka Cantik yang Menyusui
Dampak Baik dan Buruk Anak Bermain Boneka
Wanita Australia Bikin Boneka Barbie Menyusui
Dokter tumbuh kembang anak, dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, mengatakan ketika anak memilih mainan yang dianggap tidak sesuai dengan gender, bukan berarti mereka mempunyai kelainan orientasi sebab anak memilih sesuatu hanya berdasarkan naluri dan rasa keingintahuannya yang tinggi. Saat anak laki-laki ingin memainkan boneka, misalnya, kemungkinan besar itu dilakukan karena anak tertarik dengan bentuk boneka yang unik.
“Mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi adalah ciri khas anak. Anak akan selalu tertarik terhadap sesuatu yang baru. Dan ingat, apa yang dipikiran orang tua tidak sama dengan apa yang dipikirkan anak sehingga orang tua tidak perlu panik jika melihat anak laki-laki tertarik main masak-masakan, misalnya,” urai Bernie.
Ilustrasi anak laki-laki memasak. huffingtonpost.co.uk
Sejatinya, mainan tidak punya kecenderungan gender. Semua anak boleh memainkan apapun yang membuat mereka tertarik dengan catatan orang tua harus mendampingi.
“Karena keberadaan ibu dan bapak akan menjadi role model bagi anak. Sambil bermain, orang tua bisa memberikan pengetahuan tentang peran gender kepada anak. Kalau seketika dibilang jangan, anak justru akan panik,” terang Bernie.