Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasangan Bersikap Kasar, Jangan Harap Berubah. Ini Kata Psikolog

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita menangis. shutterstock.com
Ilustrasi wanita menangis. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Meski sudah mengenali adanya indikasi perilaku negatif sejak dini, beberapa wanita bersedia melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan. Pernikahan berjalan, agresivitas menjadi-jadi, tapi memilih bertahan. 

Baca juga:
Sikap Pasangan Kasar dan Ringan Tangan, Kenapa Tetap Bertahan?
Pasangan seperti Parasit, Tanda Hubungan Cinta Bermasalah

“Alasannya beragam, bisa karena ketergantungan secara finansial maupun emosional, status di tengah masyarakat, anak, atau mungkin Anda tipe wanita yang submisif? Yakni tipe wanita yang menghayati bahwa dalam relasi laki-laki dan wanita, wanita jadi objek yang nrimo. Menerima apa pun perlakuan pasangan, menghayati, malah menikmatinya. Merasa memang selayaknya, sepantasnya diperlakukan seperti itu,” ungkap Psikolog Roslina Verauli M.Psi., Psi. 

Roslina melanjutkan, tipe wanita dengan penghayatan diri seperti ini, semakin teraniaya dan semakin harga dirinya terpuruk, malah semakin takut keluar dari hubungan tidak sehat ini. “Jika Anda terjebak dalam pola perilaku ini, Anda harus membenahi diri dulu. Berubahlah dan belajar menghargai diri sendiri. Anda harus sadar, kekerasan bisa semakin intens, ekstrem, hingga berujung kehilangan nyawa,” ujar Roslina.

Jangan berpikir pasangan akan berubah. Dia mungkin meminta maaf dengan manis setelah memukuli Anda, tapi perhatikan, pasti dia akan mengulangi kekerasan itu lagi. Perlu diingat, karakter seseorang tidak bisa diubah dengan mudah.

“Sebuah pernikahan atau relasi bukan institusi untuk mengubah karakter seseorang. Anda juga bukan psikolog. Psikolog pun butuh waktu lama dan melakukan beragam terapi untuk memperbaiki karakter atau perilaku seseorang,” ujar Roslina.

Wanita-wanita dengan penghargaan terhadap diri yang rendah disarankan segera meminta pertolongan pertama kepada psikolog. Bangkitkan rasa percaya diri dan ketahuilah, Anda berharga. Sementara untuk yang merasa tak bisa keluar dari hubungan penuh kekerasan lantaran anak, pikirkanlah ini.

“Ketika Anda dipukuli dan anak melihat insiden ini, yang terjadi, Anda sedang menciptakan generasi baru yang tukang pukul juga. Tidak ada anak yang mampu bertahan dan tumbuh baik dalam pernikahan yang diwarnai kekerasan. Enggak ada buah yang mampu bertahan, ketika pohonnya saja sudah rusak,” tukas Roslina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika memedulikan masa depan anak, sudahi pernikahan. Libatkan keluarga atau sahabat dalam pengambilan keputusan untuk mengantisipasi agresivitas suami, yang mungkin tidak akan menerima keputusan ini. 

Artikel lain:
7 Alasan Pria Berbohong kepada Pasangan
Tanda Pasangan Belum Siap Menikah hingga Berujung Perceraian

Akan tetapi bila suami Anda berlaku agresif baru-baru ini saja, jangan langsung bertindak emosional meminta cerai. Tanyakan dan telusuri dulu, mengapa akhir-akhir ini dia agresif?

Mungkin ada perubahan ekstrem dalam pekerjaannya atau kondisi ekonominya terpuruk, sehingga dia stres. Jika agresivitas berulang lebih dari dua kali, baru pertimbangkan menempuh tindakan lebih lanjut. Adalah perilaku agresif yang sudah terbentuk sejak lama yang wajib diwaspadai. Untuk itu, seorang wanita harus cerdas memilih pasangan.

 

“Lebih baik diantisipasi sejak masa pacaran. Apakah dia suka minum-minum, emosinya meledak-ledak, hubungannya dengan orang tua dan keluarga tidak baik, sering sekali bergonta-ganti pekerjaan? Ini sinyal bahaya. Sebaiknya hubungan jangan dilanjutkan,” tutup Roslina.   

AURA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

1 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com
Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa cinta atau kasih sayang yang digunakan untuk mengungkapkan perhatian pada orang lain.


3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

2 hari lalu

Saat momen lamaran, jangan lupa menyiapkan sambutan lamaran pihak wanita yang singkat dan juga romantis. Berikut ini contoh sambutannya. Foto: Canva
3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

Saat momen lamaran, jangan lupa menyiapkan sambutan lamaran pihak wanita yang singkat dan juga romantis. Berikut ini contoh sambutannya.


Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

2 hari lalu

Tom Cruise menjadi salah satu aktor dengan bayaran tertinggi setelah sukses membintangi film Top Gun: Maverick. Film tersebut berhasil meraih keuntungan lebih dari USD 1 miliar dan menjadi film berpendapatan tertinggi di 2022. Hal ini pun menambah pendapatan Tom Cruise secara signifikan. Jumlah kekayaannya kini sekitar US$ 620 juta atau Rp 9,1 triliun. Foto: IMDB
Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

Tim peneliti dari Portugal menemukan wanita lebih suka pria yang murah senyum dibanding yang maskulin. Ini alasannya.


5 Hal yang Diperhatikan Calon Pasangan saat Kencan Pertama

5 hari lalu

Ilustrasi kencan (pixabay.com)
5 Hal yang Diperhatikan Calon Pasangan saat Kencan Pertama

Pakar hubungan menyebutkan hal-hal yang lebih perlu dipikirkan saat kencan pertama demi kelanjutan yang lebih diharapkan dengan calon pasangan.


Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

8 hari lalu

Ilustrasi hadiah (Pixabay.com)
Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

Tak semua hadiah yang diterima seperti yang diharapkan atau bahkan kita sama sekali tak suka barang yang diberikan. Apa yang harus dilakukan?


Malas Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah, Simak Saran Psikolog

8 hari lalu

Ilustrasi keluarga besar. shutterstock.com
Malas Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah, Simak Saran Psikolog

Saat berkumpul dengan keluarga besar di hari raya, para lajang biasanya dibombardir pertanyaan kapan nikah. Begini jawaban yang disarankan psikolog.


Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

10 hari lalu

Pasangan paruh baya berjalan bergandengan di bawah pohon saat musim gugur di Sheffield Park Garden, Haywards Heath, Inggris, Senin 20 Oktober 2014. REUTERS/Luke MacGregor
Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

Membangun hubungan baru di umur yang sudah tidak muda atau usia paruh baya punya tantangan unik tersendiri. Berikut hal yang perlu dipahami.


Hal yang Perlu Disiapkan bila Ingin Menikahi Perempuan Anak Orang Kaya

10 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Hal yang Perlu Disiapkan bila Ingin Menikahi Perempuan Anak Orang Kaya

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperjuangan cinta, khususnya jika calon istri anak orang kaya. Berikut beberapa caranya.


Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

10 hari lalu

Ilustrasi wanita meminta maaf pada kekasih/pacar/pasangan. shutterstock.com
Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

Trauma yang tersisa berisiko merusak hubungan dan bedampak pada kemampuan untuk memilih secara emosional seseorang dalam hidupnya.


Ragam Pemicu Pria Memutus Cinta, Tak Suka Dikekang dan Dikuasai

11 hari lalu

Ilustrasi pasangan putus. shutterstock.com
Ragam Pemicu Pria Memutus Cinta, Tak Suka Dikekang dan Dikuasai

Seperti juga perempuan, laki-laki pun punya banyak alasan untuk memutus hubungan cinta. Berikut di antaranya.