TEMPO.CO, Jakarta - Dampak seseorang yang mengalami kecanduan terhadap video atau permainan berbasis internet atau game online sangat besar. Seseorang yang mengalami adiksi, tidak hanya mengalami keluhan secara fisik, tapi juga perubahan struktur dan fungsi otak.
“Struktur dan fungsi otaknya mengalami perubahan. Jadi, kalau kita lihat otaknya pakai MRI, ada perubahan di bagian otak pre-frontal cortex”, tutur dr. Kristiana Siste, SpKJ(K) Departemen Psikiatri FK UI RSCM.
Baca juga:
Kenali Faktor Penyebab Kecanduan Main Game
Cegah Anak Kecanduan Game, Pakar Ingatkan Pentingnya Main di Luar
Gangguan pada bagian otak tersebut mengakibatkan orang yang mengalami suatu ketergantungan atau kecanduan kehilangan beberapa kemampuan atau fungsi otaknya. Di antaranya fungsi atensi (memusatkan perhatian terhadap sesuatu hal), fungsi eksekutif (merencanakan dan melakukan tindakan) dan fungsi inhibisi (kemampuan untuk membatasi).
“Adanya perubahan otak membuat dirinya sulit mengendalikan perilaku impulsif. Sering pasien bilang sama saya, udah bosen main (game) tapi gak bisa berhenti. Karena memang otaknya sudah berubah, fungsi otak yang berfungsi untuk menahan perilaku untuk tidak impulsive itu sudah terganggu. Padahal dia sendiri sudah tidak menikmati, tapi tidak bisa berhenti karena kehilangan kontrol tadi”, jelas Siste.
Salah satu contohnya adalah dikarenakan terbiasa untuk mendapat reward cepat seperti yang didapatkan pada saat bermain game, mereka menjadi susah menunda keinginan. “Misalnya lapar dia meminta makan harus saat itu ada makanan, marah saat ada delay”, kata Siste.
Baca juga:
Main Game di Gadget Bersama Anak, Baik atau Buruk?
6 Jurus Mencegah Anak Kecanduan Video Game
Selain berperilaku impulsif, bisanya orang yang kecanduan video atau game online kehilangan fokus saat mengerjakan sesuatu sehingga berdampak pada prestasi dan produktivitasnya. Emosi yang tidak stabil juga seringkali berdampak buruk pada hubungan relasinya. Sehingga sebagian besar para pecandu video atau game online menunjukkan sikap yang anti-sosial.
Sementara itu, dari sisi kesehatan, seringkali mengalami gangguan tidur sehingga mempengaruhi sistem metabolisme tubuhnya, sering merasa lelah (fatigue syndrome), kaku leher dan otot, hingga Karpal Turner Syndrome. Selain itu, kecenderungan sedentary life dan memprioritaskan bermain game dibandingkan aktifitas utama lainnya (misalnya makan), membuat para pecandu game online mengalami dehidrasi, kurus atau bahkan sebaliknya (obesitas) dan berisiko menderita penyakit tidak menular (misalnya penyakit jantung).
“Dalam kasus-kasus tertentu (kecanduan judi online) dampak kerugian ekonomi juga cukup besar”, ujarnya.