TEMPO.CO, Jakarta – Ayah Kiki Amalia, Andi Jimmy Mappaile meninggal dunia pada Selasa, 1 Mei 2018. Almarhum meninggal dunia di usia 66 tahun karena penyakit kanker yang diderita selama 2,5 tahun. Kepergian sang ayah tentunya membuat mantan istri Markus Horison tersebut merasa sangat terpukul, terlebih ia belum bisa mewujudkan harapan sang ayah.
Salah satu harapan sang ayah adalah menikahkan Kiki dengan laki-laki yang bertanggung jawab. Meski begitu, Kiki Amalia bersyukur karena telah mengurangi aktivitas kerja setahun belakangan, demi bisa mendampingi sang ayah melawan penyakit kanker stadium 4.
Kedekatan Kiki Amalia dan ayahnya merupakan bentuk kasih sayang antara ayah dan anak perempuan yang mungkin dirasakan hampir setiap wanita. Bahkan ada anggapan ayah akan cenderung lebih dekat dengan anak perempuannya.
Sebuah studi mengenai bagaimana orang tua terutama ayah berinteraksi dengan putri dan putra mereka pernah dilakukan oleh Jennifer Mascaro dan rekan-rekannya di Universitas Emory. Dalam penelitian tersebut ditemukan fakta bahwa perbedaan berbasis jenis kelamin merupakan hal yang biasa. “Ayah cenderung akan memproses interaksi dengan anak perempuan secara berbeda dibandingkan dengan anak laki-laki mereka,” uajr Mascaro seperti dikutip dari Times.
Artikel lainnya:
Interaksi Sering, Ayah Bikin Anak Bahagia
Remaja SH Labrak Jennifer Dunn, Wujud Cinta Buat Ayah
Beberapa hipotesis menyatakan bahwa ayah mungkin memilih cara yang berbeda untuk mendidik anak perempuan dan laki-laki mereka tentang emosi. Di saat mereka mungkin menggunakan bahasa dan diskusi langsung mengenai emosi kepada anak perempuan, sebaliknya, mereka akan memilih cara yang berhubungan dengan fisik dan kasar sebagai cara untuk berkomunikasi dengan anak laki-laki.
Hubungan yang positif antara ayah dan anak perempuan juga dapat memberikan dampak yang besar dalam kehidupan anak perempuan. Bahkan menentukan si anak untuk tumbuh dan berkembang menjadi wanita yang kuat dan percaya diri. Kedudukan ayah bagi anak perempuan akan membentuk harga diri, citra diri, kepercayan diri dan pendapat terhadap laki-laki.
Sementara, Michael Austin, professor filsafat di Universitas Eastern Kentucky dan editor Fatherhood – Philosophy for Everyone: The Dao of Daddy, mengatakan bagaimana ayah masuk dalam kehidupan anak akan menjadi contoh bagi putrinya untuk membangun kehidupannya sendiri, bahkan jika dia memilih pandangan berbeda dari dunia. “Keterlibatan seorang ayah dalam kehidupan putrinya merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan harga diri seorang wanita” kata Austin seperti dikutip dari SheKnows.
Selain itu dia juga mengidentifikasikan unsur-unsur positif dari pengasuhan baik bagi para ayah, sehingga mereka dapat membantu mendukung citra diri anak perempuanya. Misalnya dorongan verbal, secara konsisten hadir dalam hidup si anak, menjadi waspada dan peka terhadap perasaan anak, meluangkan waktu untuk mendengarkan pikirannya dan merespon secara positif minat anak terhadap hobi. Keterlibatan langsung dan dorongan oleh ayahnya akan membantu mengurangi rasa tidak aman seorang gadis dan meningkatkan kepercayaan diri terhadap kemampuannya sendiri.
Mengenai tipe pria yang dikencani wanita dan dalam membangun hubungan jangka panjang juga secara langsung berhubungan dengan hubungan wanita tersebut dengan sang ayah. Harapannya adalah bahwa pendapat seorang anak perempuan terhadap sosok ayah dalam hidupnya akan mempengaruhi pendapatnya terhadap pria ketika dewasa. Anak perempuan akan melihat pandangan ayah mereka terhadap wanita dengan melihat bagaimana ayah menghargai dan menghormati seorang wanita (ibunya).
CANDRIKA RADITA PUTRI
