Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Data: Orang Indonesia Masih Kurang Suka Makan Sayur dan Buah

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak makan sayuran. shutterstock.com
Ilustrasi anak makan sayuran. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Southeast Asian Food and Agriculture Science and Technology atau Seafast Center Institut Pertanian Bogor mengungkapkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan masyarakat Indonesia masih kurang, di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
     
Direktur Seafast Center IPB, Nuri Andarwulan mengungkapkan, konsumsi sayur dan buah baru mencapai 180 gram per kapita per hari, padahal standar WHO 400 gram per kapita per hari 

"Data tersebut tidak jauh berbeda dengan survei sebelumnya pada  2014. Bahkan, dalam standar WHO diperinci dari 400 gram per kapita per hari, sebanyak 250 gram sayuran dan 150 gram buah-buahan," ujarnya.
   
Dengan demikian, dalam publikasi terkini  Badan Pusat Statistik yang menunjukkan adanya penurunan konsumsi sayuran dan buah-buahan masyarakat Indonesia. Hal ini tentunya akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran.
   
Pemerintah, jelas Nuri, sudah memiliki banyak program edukasi mengenai pentingnya mengkonsumsi buah dan sayuran diantaranya melalui Kementerian Kesehatan melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Program Keluarga Sehat. 
   
Pengetahuan masyarakat untuk mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan juga masih sangat terbatas, seperti sayuran terbanyak masih didominasi bayam, kakung, dan kol, sedangkan untuk buah-buahan paling banyak masih pisang.
     
"Padahal, masih banyak jenis dan ragam sayuran dan buah-buahan agar menu yang disajikan di meja makan lebih beragam dan bervariasi. Tentunya ini akan mendorong dalam keluarga khususnya anak-anak mengkonsumsi lebih banyak sayur dan buah," jelas Nuri.

Baca juga:
Hampir Seluruh Penduduk Indonesia Kurang Makan Sayur dan Buah
Kebiasaan Makan Sayur dan Buah yang Minim Pengaruhi Perilaku Anak
Yuk, Banyak Makan Sayur dan Buah

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nuri mengatakan ragam buah-buahan dan sayuran yang dipasok petani jauh lebih dari cukup sehingga menjamin ketersediaan dan keterjangkauan di pasar, seharusnya hal ini dapat direspon masyarakat untuk memulai gaya hidup sehat.
     
Nuri menjelaskan sayuran dan buah-buahan merupakan sumber vitamin dan mineral, vitamin merupakan zat pengatur yang sangat penting, sedangkan serat pangan untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan.
   
"Kurangnya mengkonsumsi buah dan sayuran dalam jangka pendek akan membuat sembelit saat buang air besar, namun dalam jangka panjang akibat banyaknya senyawa racun (toksik) yang tidak terbuang dalam dinding usus besar akan mengakibatkan kanker usus," jelas Nuri.
     
Nuri menjelaskan edukasi ini sebenarnya bisa dilaksanakan sejak sekolah, sayangnya dengan kurikulum saat ini guru-guru terbebani dengan topk pelajaran di setiap semesternya sehingga tidak sempat mengeksplorasi mengenai gaya hidup sehat.
   
Namun untuk keluarga dalam lima tahun terakhir ini penyampaian gaya hidup sehat muai giat disampaikan baik melalui Posyandu maupun Puskesmas, jelas Nuri.
   
Terkait banyaknya ragam ekstrak sayuran dan buah-buahan  sebagai suplemen, Nuri mengatakan  kandungan komponen gizi di dalamnya  belum lengkap, untuk menunjang gaya hidup sehat tetap harus mengkonsumsi  sayuran dan buah-buahan segar terutama menjamin kebutuhan vitamin dan serat pangan di dalam tubuh.
     
Lebih jauh Ketua Asosiasi Produsen Benih Hortikultura Indonesia (Hortindo), Afrizal Gindow mengatakan, sejak tiga sampai empat tahun lalu produsen benih sayuran telah mengembangkan teknologi untuk meningkatkan kandungan gizi dalam tanaman .
   
"Melalui teknologi DNA Marker dapat meningkatkan kandungan zat likopen yang memang terdapat di dalam tanaman tomat. Likopen ini penting  sebagai zat untuk mencegah kanker," jelas Afrizal yang juga menjabat sebagai Marketing & Sales Director PT East West Seed Indonesia (Ewindo).
   
Dalam rangka meningkatkan konsumsi sayuran di masyarakat, kata Afrizal, pentingnya pemerintah menggiatkan kampanye memasak sayuran, caranya mungkin dapat dibuat lomba resep makanan terbuat dari sayuran dan buah-buahan.
   
"Dalam kemasan benih sayuran Ewindo misalnya terdapat resep untuk membuat makanan/minuman. Hal ini ditujukan agar masyarakat dapat membuat variasi ragam makanan/minuman dari bahan sayuran," ujar Afrizal.
   
Afrizal membenarkan data yang disampaikan SEAFAST Center-IPB bahkan konsumsi sayuran dan buah-buahan masyarakat Indonesia masih jauh lebih rendah dari target Organisasi Pangan Dunia (FAO) sebanyak 80 kilogram per tahun per orang. 
   
Afrizal mengatakan, untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayuran di masyarakat maka harus diciptakan variasi masakan terbuat dari sayuran dan buah-buahan, jadi tidak hanya membuat sayur bening tetapi ragam olah lainnya seperti balado terong, sup labu, dan variasi lainnya agar masyarakat terutama anak-anak tidak bosan.
   
Afrizal juga mengakui pemahaman sayuran di masyarakat juga masih terbatas hanya mengenal sayuran daun, tetapi belum banyak yang mengetahui sayuran buah seperti misalnya paria dan gambas, keduanya sayuran tersebut juga dapat dibuat masakan olahan yang enak dan tentunya bergizi.
   
Kandungan anti oksidan antosianin sebagai zat pencegah kanker juga dapat ditemukan pada tanaman jagung manis dan semangka, namun belum banyak masyarakat yangmengetahui hal yang penting ini, jelas Afrizal.
     
"Kalau saya melihat turun bahkan rendahnya konsumsi sayuran dan buah-buahan lebih disebabkan kebosanan dalam mengkonsumsi hal yang itu-itu saja. Padahal di sejumlah negara sudah  banyak yang mengembangkan ragam dan variasi olahan dari produk sayuran dan buah-buahan," jelas dia.
   
Afrizal juga menyampaikan saat ini melalui Ewindo sudah banyak ragam sayuran yang selama ini hanya terdapat di luar negeri, sekarang ini sudah dapat diproduksi di Indonesia serta di pasarkan dengan harga yang terjangkau, sebagai contoh produk letus dan brokoli.
   
"Dengan teknologi irigasi teknis serta bertanam di dalam screen house akan membuat sayuran yang selama ini sulit dikembangkan di Indonesia. Saat ini dengan mudah ditemui di pasar tradisional dan pasar modern," jelas Afrizal.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

1 jam lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

1 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

2 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

2 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

6 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

9 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

9 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

10 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.