TEMPO.CO, Jakarta - Dorongan bayi atau stroller merupakan salah satu barang yang dicari keluarga pemilik bayi. Kehadiran stroller memudahkan seorang ibu untuk membawa bayinya dalam segala aktivitas.
Pilihan stoller pun semakin banyak di pasaran. Jenis, model, hingga bahannya beragam dan bisa disesuaikan dengan keinginan ibu. Meski begitu, jangan langsung tergiur. Anda harus memperhatikan fungsi stroller dengan saksama, jika salah bisa berdampak buruk pada kesehatan bayi.
“Dampak medisnya itu nanti pas anak sudah berumur 18 tahun. Bentuk tubuhnya bisa enggak berkembang. Terus tingginya enggak optimal,” ujar dr Lula Kamal dalam acara peluncuran stroller Bugaboo Fox dan We Are Handsome di Skye, Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu, 4 April 2018.
Pilihlah stroller yang sesuai dengan usia bayi. Contohnya stroller yang memiliki posisi tidur untuk bayi berusia enam bulan.
“Kalau masih berusia enam bulan, jangan berada dalam posisi duduk. Tulang belakangnya belum siap biar pun ada yang merasa bayi sudah kuat,” ujar dr Lula Kamal.
Artikel lain:
Pertimbangan Sebelum Membeli Kereta Bayi
Ketahui Pentingnya Fase Merangkak untuk Pertumbuhan Bayi
Memahami 12 Bulan Pertama Tahap Perkembangan Bayi
Kemudian, carilah stroller yang memiliki fitur kuat. Dokter Lula Kamal menyarankan untuk memilih stroller beroda besar.
“Roda yang besar lebih mantap. Jadi kalau jalanan tiba-tiba enggak rata atau bumpy, kecil kemungkinan stroller terbalik," kata Lula Kamal.
Terakhir, perhatikan cara menggunakan stroller dalam aktivitas sehari-hari. Dokter Lula Kamal menyoroti bagaimana seorang ibu memakai stroller ketika berbelanja di mal.
“Kalau kita lagi berada di mal terus turun eskalator, itu turunnya harus benar. Kalau menghadap depan, nanti bayinya terjungkal,” kata dr Lula Kamal.