TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang dinilai belum memiliki pemahaman yang tepat mengenai antipenuaan, yang merupakan salah satu cabang dari ilmu kedokteran.
"Saya ingin meluruskan bahwa saat ini persepsi di masyarakat kalau mendengar kata antiaging pasti selalu diidentikkan dengan kecantikan kulit. Padahal cakupan antiaging sangat luas," ujar pakar antipenuaan dr. Haekal Yassier Anshari.
Dia menjelaskan, antipenuaan merupakan salah satu cabang dari ilmu kedokteran yang memperlakukan proses penuaan seperti penyakit. Dalam dunia antipenuaan, proses penuaan dapat dicegah, dihambat, diobati, bahkan bisa dikembalikan ke kondisi semula sementara masalah kesehatan kulit adalah bagian dari antipenuaan.
Menurut master biomedik lulusan Universitas Udayana Bali itu, bila bicara tentang antipenuaan, maka yang mengalami proses bukan hanya kulit tapi tubuh secara keseluruhan, mulai dari otak, jantung, ginjal, hati, dan sebagainya. Jadi bukan hanya memperlambat penuaan kulit.
Dokter Haekal Yassier Anshari. Instagram
Yang dilakukan antipenuaan adalah menghambat atau mengobati proses penuaan, mulai dari bagaimana mengatur nutrisi, memproduksi hormon yang mulai menurun, sampai bagaimana melakukan olahraga yang baik.
"Kulit sendiri merupakan cerminan dari kesehatan tubuh. Bila tubuh sehat maka akan terlihat dari kulit. Karena itu, perawatan kulit merupakan bagian dari antiaging," paparnya.
Karena itu, salah satu kandidat gelar Fellowship di bidang seksologi (FIAS) tersebut menegaskan bahwa klinik antipenuaan sebenarnya bukan klinik kecantikan tapi untuk menghambat dan mengobati proses penuaan secara komprehensif.
"Antiaging merupakan cabang ilmu kedokteran yang relatif masih baru sehingga jumlah dokternya belum banyak. Meski demikian, antiaging sudah mengalami perkembangan yang pesat di Indonesia sejak 10 tahun lalu," ujar Haekal.
Bahkan saat ini, menurutnya, ilmu kedokteran, bukan hanya di Indonesia, tetapi di dunia, sudah fokus memikirkan bagaimana membuat kesehatan tetap prima meski usia bertambah tua, bagaimana membuat kondisi tubuh tetap seperti masih berusia 30 tahun sehingga masih bisa produktif.
Baca juga:
Dokter Haekal Berbagi Kiat Hadapi 3 Fase Penuaan, Dimulai Usia 25
Kenali Tanda Kulit Dehidrasi yang Memicu Penuaan Dini
2 Perubahan Terbesar Kulit di Usia 30 Tahun Sebabkan Penuaan Dini