TEMPO.CO, Jakarta - Penuaan bisa terjadi pada seluruh organ tubuh, tidak hanya kulit. Seluruh sel di dalam tubuh akan akan mengalami proses penuaan seiring bertambahnya usianya. Biasanya proses penuaan dimulai sejak usia 25 tahun. Hal ini dikemukakan praktisi kecantikan, penuaan dan seksolog dokter Haekal Yassier Anshari kepada Tempo, di klinik miliknya.
Baca juga:
Dokter Haekal Jadi Host di Televisi, Bawa Misi Penjernih Mitos
Dokter Jadi Host di Televisi, Wajib Casting dan Belajar Ngomong
"Penuaan dimulai sejak usia 25 tahun, proses penuaan dibagi menjadi tiga fase, fase sub klinik, fase transisi dan fase klinis,” ujarnya. Fase sub klinik terjadi pada usia 25 sampai 35 tahun. Pada masa ini biasanya orang masih merasa masih dirinya muda karena tanda penuaan belum terlihat jelas. Tapi garis halus di sekitar mata sudah mulai muncul dan mudah merasa lelah. Penyebabnya pun beragam. Bisa karena pola makan dan tidur yang tidak sehat, jarang berolahraga, terpapar radikal bebas, serta stres.
Fase berikutnya adalah fase transisi yang terjadi pada usia 35 sampai 45 tahun. Pada tahap ini jumlah hormon banyak mengalami penurunan, seperti gangguan menstruasi, keriput pada mata dan dahi, susah menurunkan berta badan, dan mood yang mudah berubah. Sedangkan fase klinis terjadi pada usia 45 tahun ke atas, di mana penuaan semakin jelas terlihat ditambah munculnya gangguan kesehatan, seperti hipertensi, diabetes, dan sebagainya.
Dokter Haekal Yassier Anshari. Instagram
Dokter Haekal mengatakan kebanyakan pasien yang datang ke kliniknya mengeluhkan kulit mereka yang mulai kering dan tampak garis-garis halus, padahal usianya baru 30 tahun. Kepada pasien tersebut Haekal akan menanyakan bagaimana pola hidupnya. "Pola makannya bagaimana, cukup tidak istirahatnya, aktif tidak olahraganya. Karena kalau pola hidup salah akan mempercepat proses penuaan di mana akan terlihat dari luar: kulit kering, muncul kerutan halus, flek-flek atau melasma pada wajah," ujarnya.
Pola hidup sehat yang ideal mencakup makan dengan gizi seimbang, bervariasi, serta mempertimbangkan porsi asupan dan energi yang dibutuhkan. Setelah pola hidup lalu imbangi dengan aktivitas fisik seperti jalan cepat atau jogging 30 menit setiap hari. Tak lupa perhatikan juga ritme istirahat yang ideal, yakni tidur selama 8 jam.
"Usahakan tidur mulai jam 22.00 dan tidur malam tidak bisa diganti tidur siang. Sebab hanya di malam hari tubuh melakukan detoksifikasi, sehingga siapapun tidak disarakan bergadang setiap hari," ujar dokter yang menjadi pembawa acara Ayo Hidup Sehat di stasiun televisi swasta.
Selain pola hidup sehat dari mengatur pola makan, olahraga, dan istirahat, hindari kebiasaan yang tidak sehat seperti merekok, mengkonumsi minuman beralkohol, serta teh atau kopi berlebihan. Faktor lain yang memicu penuaan lebih cepat adalah stres. Meski tidak bisa dihindari, stres dapat dikelola dengan baik.
"Ketika merasa stres sebaiknya jangan panik karena semua pasti ada jalan keluarnya. Langsung fokus ke solusi, jangan fokus ke masalah," ujar dokter Haekal. Jika belum menemukan pemecahan masalahnya, alihkan pikiran pada hal-hal lain yang menyenangkan. Misalnya berkumpul dengan teman-teman, curhat, membaca buku, relaksasi, dan berdoa.
Artikel lainnya:
Mencegah Penuaan dengan Cara Baru dari Brasil