Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Leukimia pada Anak Sering Terlambat Terdeteksi, Kenali Gejalanya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi. AP/Esteban Felix
Ilustrasi. AP/Esteban Felix
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Leukimia adalah penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang. Sumsum tulang berada di bagian dalam dari tulang dan merupakan pabrik dari sel darah merah, sel darah putih, serta keping darah.

Penyakit ini biasanya ditandai dengan adanya penekanan sel-sel darah putih yang abnormal terhadap sel darah yang normal, yang menyebabkan fungsinya terganggu. Leukimia merupakan salah satu jenis penyakit kanker yang paling sering menyerang anak-anak di Indonesia dan banyak mengakibatkan kematian.

Kalangan medis meyakini lebih dari separuh jumlah kasus kanker yang menyerang anak-anak di Indonesia, termasuk leukimia, baru ditangani fasilitas kesehatan setelah dalam keadaan stadium lanjut.

“Karena itu, sangat penting bagi para orang tua mengenali gejala awal leukimia dan segera memeriksakan anaknya untuk mengkonfirmasi ihwal tanda-tanda yang mencurigakan tersebut,” tutur Haridini Intan, dokter hematologi onkologi anak Rumah Sakit Dharmais.

Menurut Haridini, orang tua perlu mencurigai adanya serangan leukimia bila anak selalu tampak pucat, merasa lemah, rewel, dan mengalami penurunan nafsu makan secara signifikan. Selain itu, tanda mencurigakan leukimia lain dapat berupa demam tanpa sebab yang jelas serta mengalami kejang-kejang sampai terjadinya penurunan kesadaran.

Bukan itu saja. Anak dapat mengalami pendarahan kulit atau pendarahan spontan bila terserang leukimia, begitu juga dengan rasa nyeri pada tulang.

“Sering ditandai pada anak yang sudah dapat berdiri dan berjalan, tiba-tiba tidak mau melakukannya lagi karena anak lebih nyaman digendong,” katanya.

Bila ditelisik lebih detail, tanda-tanda mencurigakan serangan penyakit leukimia dapat dilihat dari terjadinya pembesaran hati, limpa, kelenjar getah bening, serta pembesaran buah zakar dengan konsistensi keras.

Artikel terkait:
Leukimia, Jenis, dan Pengobatan
Obat-obatan, Alternatif Pengobatan Leukemia
Hati-hati, Gejala Leukimia Tersaru dengan Maag

Penanganan leukimia sendiri tidak jauh berbeda dengan jenis kanker lain yang secara garis besar meliputi operasi, kemoterapi, dan radioterapi. Operasi bertujuan mengangkat tumor dan merupakan salah satu bagian terpenting dari penanganan kasus tumor padat.

Kemoterapi, yakni penanganan dengan menggunakan obat antikanker, untuk membunuh sel-sel kanker.

Pemberian obat antikanker bisa dilakukan dengan cara ditelan atau disuntikkan langsung ke dalam darah, otot, di bawah kulit, atau di antara dua tulang belakang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Radioterapi dilakukan untuk merusak dan memusnahkan sel-sel kanker. Tindakan ini merupakan terapi lokal dengan menggunakan sinar berenergi tinggi yang diarahkan hanya ke bagian tubuh yang dihinggapi sel-sel kankernya.

Leukimia merupakan satu dari enam jenis kanker pada anak yang sudah dapat diidentifikasi di Indonesia. Adapun jenis lainnya, yakni retinoblastoma, neuroblastoma, limfoma maligna, osteosarkoma, dan karsinoma nasofaring.

Namun secara nasional, penderita leukimia masih mendominasi total penderita kanker pada anak dengan jumlah 70 persen. Di Rumah Sakit Dharmais sendiri saat ini sudah ada 270 pasien anak yang menderita leukimia untuk kasus baru.

Kanker merupakan kumpulan sel yang tidak dikelilingi kapsul sehingga memungkinkan sel-sel tersebut menyebar ke organ-organ tubuh yang lain di luar organ yang terkena. Secara umum, kanker terbagi atas dua kelompok besar, yaitu berbentuk cair yang disebut dengan kanker darah (leukimia) dan berbentuk padat.

Kanker berbentuk padat terlihat sebagai benjolan yang dapat terjadi pada semua organ tubuh manusia, seperti tulang, saraf tepi, jaringan kelenjar getah bening, dan bola mata.

Kanker yang menjangkiti anak berbeda dengan kanker pada orang dewasa. Perbedaan mendasarnya adalah kanker pada orang dewasa dapat dicegah, sedangkan pada anak tidak.

Sampai sekarang, penyebab kanker pada anak masih dalam tahap penelitian sehingga dokter dan para ahli belum mengetahui secara pasti. Namun, penyakit kanker diyakini memiliki hubungan dengan faktor genetik atau keturunan dan berhubungan juga dengan faktor lingkungan, seperti asap rokok, polusi, dan radiasi.

Radiasi diyakini mempunyai peranan penting dalam terjadinya kanker karena bagian dari faktor lingkungan. Radiasi tidak berarti harus dari barang-barang elektronik atau sinar radioaktif. Sinar radioaktif juga bisa ditimbulkan dari lingkungan, misalnya dari permukaan bumi.

Faktor berikutnya, yakni infeksi tertentu pada anak, misalnya infeksi virus dan bakteri, yang menyebabkan anak berubah sifatnya menjadi berpenyakit kanker. Variabel lainnya adalah kebiasaan, pola atau gaya hidup, seperti merokok, makan makanan instan, kurang berolahraga, makanan tidak seimbang, kurang istirahat, dan sebagainya.

Kementerian Kesehatan mencatat terdapat lebih dari 16 ribu kasus kanker diderita anak pada usia 0-14 tahun di Indonesia per tahun dan 100-130 kasus kanker ditemukan pada setiap 1 juta anak.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

2 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

2 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

2 hari lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

3 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

3 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

4 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

4 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

6 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

7 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

9 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.