Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Juwita Bahar Disebut Kumpul Kebo, Apa Dampaknya Menurut Psikolog?

image-gnews
Juwita Bahar. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Juwita Bahar. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Penyanyi dangdut Juwita Bahar sudah tidak dianggap anak lagi oleh ibunya yang juga penyanyi dangdut, Annisa Bahar. Sang ibu tidak menerima hubungan Juwita dengan sang kekasihnya, Deddy.

Melalui Insta Story di Instagram pribadinya, Annisa Bahar menjelaskan bahwa salah satu alasan dia memutus hubungan dengan anaknya. Annisa mengatakan Juwita sudah lama tinggal dengan kekasihnya tanpa ikatan pernikahan alias kumpul kebo. Penyanyi yang dikenal dengan goyang "patah-patah" ini juga menjelaskan bahwa alasan dia membongkar informasi ini adalah untuk membantu anaknya.

"Setiap orang punya cara berbeda untuk masalah yang dia hadapi,” tulis Annisa Bahar di Insta Story tersebut, sama halnya dengan reaksi masyarakat terhadap kumpul kebo.

Di Indonesia, kumpul kebo memang masih sulit diterima. Namun, setiap keluarga memiliki opini masing-masing untuk menghadapi masalah ini.

Artikel terkait:
Juwita Bahar Tinggal Bareng Pacar, Ini Saran Psikolog untuk Ibu
Bila Orang Tua Tak Suka Pacar Anak, Kasus Juwita Bahar
Kasus Juwita Bahar, Kiat Ibu Jaga Hubungan dengan Pacar Anak

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Sebenarnya sudah mulai ada orang yang tidak terganggu dengan keluarga atau teman dekat yang tinggal dengan pacar, tapi masih sangat sedikit. Orang biasanya belum bisa terang-terangan,” ujar psikolog, Mira Amir, kepada Tempo, Kamis, 8 Februari 2018.

Dia menjelaskan bahwa keluarga dekat mungkin ada yang bisa menerima. Namun, karena bukan norma, masih banyak orang di sekitar yang belum menerima hal tersebut. Karena mayoritas masyarakat masih belum menerima orang pacaran tanpa menikah, hal tersebut bisa memberi dampak secara psikologis kepada pasangan.

“Kalau ada apa-apa, seperti perempuannya hamil, statusnya akan di luar nikah dan pasti akan menemui kesulitan,” tutur Mira Amir.

Walaupun keluarga atau teman dekat sudah menerima situasi tersebut, hal ini masih dianggap tabu oleh mayoritas masyarakat kita.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

4 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

11 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

15 hari lalu

Andien dan keluarga/Instagram -@andienaisyah
Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

Penyanyi Andien menceritakan perjalanan foto Lebaran keluarganya selama 8 tahun terakhir


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

15 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

24 hari lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.


8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

30 hari lalu

Ilustrasi isi kulkas. shutterstock.com
8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.


6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

36 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.


Program Mudik Gratis PLN Bisa Berangkat Satu Keluarga, Simak Cara Daftarnya

39 hari lalu

Sejumlah pemudik menunggu bus dalam acara Mudik Bareng PLN di Jakarta Selatan, 8 Juni 2018. Menyambut Idul Fitri 1439 Hijriah, PLN menyediakan 100 bus gratis bagi 5.300 orang untuk mudik ke berbagai daerah di Pulau Jawa. Tempo/Fakhri Hermansyah
Program Mudik Gratis PLN Bisa Berangkat Satu Keluarga, Simak Cara Daftarnya

Program mudik gratis PLN digelar sejak Sabtu, 16 Maret 2024.


Motif Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Teluk Intan Masih Teka-Teki, Polisi Belum Mau Buka ke Publik

42 hari lalu

Tempat kejadian bunuh diri empat orang sekeluarga yang melompat dari atas apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu sore, 9 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Motif Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Teluk Intan Masih Teka-Teki, Polisi Belum Mau Buka ke Publik

Hingga kini motif satu keluarga melompat dari Apartemen Teluk Intan Penjaringan masih jadi teka teki. Polisi belum membuka ke publik.


Riwayat Hidup Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Teluk Intan Diperiksa Secara Psikologi Forensik

42 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Polisi Gidion Arif Setyawan di Polres Metro Jakarta Utara, Senin 17 Juli 2023. ANTARA/HO-Humas Polri
Riwayat Hidup Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Teluk Intan Diperiksa Secara Psikologi Forensik

Polisi belum mau mengungkap kasus satu keluarga melompat dari Apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara.